17. Malam Pertama

4.6K 423 82
                                    

Happy Reading
Typo bertebaran

***



Bus sudah berhenti,kini anak-anak mulai turun untuk segera membangun tenda dan makan siang. Begitu juga dengan para panitia yang sudah diributkan dengan jadwal dan tugas yang harus disediakan.

Begitu juga dengan Floe,gadis itu sedari tadi berusaha mendirikan tenda bersama kedua teman setendanya

"Gue nggak bisa elah,"gerutu Mely,gadis yang suka berkacamata hias.

"Emangnya lo aja. Gue juga kali ah, nyesel gue dulu kelas 10 selalu bolos Pramuka,"ujar Tara.

"Ah. Minta bantuan siapa sih nih,"gerutu Mely terus.

"Lo berdua bisa diem nggak!"ujar Floe kesal,karena sedari tadi kedua gadis itu hanya membuang suara mereka untuk menggerutu.

"Eh Floe. Gue capek tahu,minta buatin siapa kek. Tinggal tenda kita nih yang nggak jadi,"ujar Mely.

"Bentar!"ujar Floe. Gadis itu malah berlalu pergi.

"Malah pergi,Floe. Gimana nih sama tendanya,"pekik Mely.

Tak menghiraukan teriakan Mely,Floe lebih memilih menghampiri Arsya untuk memintanya bantuan.

"Sya!"panggil Floe kepada Arsya yang sedang mengawasi kegiatan.

"Ada apa?"tanya Arsya menghampiri Floe.

"Tenda gue nggak jadi,"ujar Floe langsung. Ia sangat suka berbasa-basi.

"Terus?"

"Ck. Bantuin gue,"ketus Floe.

"Sebentar. Kakak Lo mana? Kayanya dia juga ikut tadi?"tanya Arsya.

"Gak tahu,"ujar Floe acuh. Arsya yang melihat itupun langsung menghela nafas.

"Ya udah gue buatin."ujar Arsya yang langsung pergi ke area tenda Floe.

Di sisi lain,kini Alva bersama ketiga temannya sedang membantu membangunkan tenda untuk Adifa dan Chesa.

"Makasih ya Al,dan semua. Berkat kalian tenda kita cepet jadi,"ujar Adifa sambil tersenyum manis.

"Sama-sama. Kaya sama siapa aja Lo Dif,kalau mau butuh bantuan Aa Rafa siap membantu kok,"ujar Rafa menggoda Adifa.

"Ye,dasar kutu beras. Sok ganteng banget sih lo!"ujar Aldi yang langsung menonyor kepala Rafa.

"Bangke Lo! Gue tuh udah ganteng gini, Shawn Mendes aja kalah sama gue."ujar Rafa penuh percaya diri.

"Haha. Kamu PD nya terlalu berlebihan."ejek Adifa membuat Rafa cemberut.

Teman-temannya pun langsung menertawakan Rafa yang mukanya sudah seperti sampah yang tidak enak dilihat.

Di sela candaannya,Adifa melihat Floe berjalan santai sendiri sambil memasukkan tangannya ke jalan jaket kulit berwarna hitamnya.

"FLOE! Sini!"panggil Adifa yang membuat Alva dkk dan Chesa menoleh.

"Dif, ngapain juga Lo panggil Floe!"bisik Chesa.

"Udah nggak papa!"ujar Adifa.

Sementara Floe,gadis itu langsung menoleh ke arah suara yang memanggilnya. Seketika,raut wajahnya yang tadinya santai kini menjadi datar dan dingin.

"Floe,sini!"ujar Adifa yang langsung menghampiri Floe. Alva dkk dan Chesa langsung mengikutinya karena tidak ingin ada masalah.

"Floe,kamu udah punya temen satu tenda belum?"tanya Adifa lembut.

Change of natureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang