19. Kembali

4.2K 445 179
                                    

Happy Reading
Typo bertebaran

***





"Floe! Alva!"teriak semua orang mencari.

"Floe Lo di mana?"

"Alva?"

"Floe! Alva!"

"Floe! Alva!"

Teriakan semua orang mencari keberadaan dua orang yang tak kunjung ketemu. Mereka sudah berjalan selama 2 jam,namun orang yang mereka cari tak ada tanda-tanda.

"Pak gimana nih? Kita udah dua jam nyari mereka nggak ketemu?"tanya Arsya.

"Kita harus cari ke sana aja pak Bondan!"ujar Pak Arya kepada Pak Bondan.

"Jangan pak,itu kawasan terlarang. Di sana berbahaya. Banyak mayat yang mati di sana!"ucap salah satu murid membuat semuanya menjadi takut.

"Heh yang bener Lo kri? Jangan nakut-nakutin ngapa?"celetuk Doni kepada Fikri yang tadi memberitahu.

"Bener,gak bohong gue. Lagian kalian sih survey tempat di sini! Asal kalian tahu ya,ini hutan berbahaya."ujar Fikri memberitahu.

"Iya pak,banyak warga yang menceritakan bahwa hutan ini tempat pembuangan mayat dan banyak kasus pembunuhan di sini!"ucap Rendi.

"Terus gimana sama adek dan temen gue?"tanya Fano resah. Ia khawatir tentang keberadaan adiknya itu. 

"Kita gak ada pilihan lain. Kita harus cari besok. Karena penerangan kurang dan hari yang semakin gelap."ucap Arsya mengingatkan.

"KALIAN BIARIN TEMAN KALIAN MASUK HUTAN! DAN LO ARSYA? MANA TANGGUNG JAWAB LO?"teriak Fano marah.

"Sudah-sudah jangan ribut kalian semua. Fano yang dikatakan teman kamu bener,kita nggak bisa ambil resiko kalau masuk ke dalam hutan sana. Kalau ada apa-apa kita semua yang susah.

Begini,besok kita cari bantuan warga sekitar. Semoga saja mereka berdua selamat dan tidak terjadi apa-apa. Kita berdoa saja."ucap Pak Arya.

"Betul itu,kalian ini mau dibawa hantu? Apalagi kalau dibawa wewe gombel gimana?"ucap Pak Bondan menakuti yang sebenarnya dirinya juga takut.

"Ha? Wewe gombel? Apaan tuh?"tanya Rio.

"Itu hantu yang suka culik anak kecil waktu magrib,"sahut Rafa.

"Sudah, sebaiknya kita kembali ke tenda dulu. Kita istirahat buat besok!"ujar Pak Arya.

Dengan terpaksa,Fano langsung meninggalkan tempat. Sementara di tenda,Adifa kini sedang menangis dan ditenangkan oleh Chesa.

"Hiks...ini salah aku, seandainya aku nggak ninggalin Floe, pasti kejadiannya ga bakalan kaya gini,"ujar Adifa menangis.

"Udah Dif, jangan nangis. Gue yakin kok,Floe sama Alva pasti ketemu!"ujar Chesa menengangkan.

"Tapi karena aku Floe hilang! Kamu percaya kan kalau aku memang lihat hantu,aku takutnya Floe ketemu sama hantu itu!"ujar Adifa.

"Ya bagus dong,biar Floe di bawa. Lagian ngapain Lo khawatir sama tuh anak. Lo ingat nggak selama ini yang selalu nyakitin Lo! Sukur-sukur si Floe di bawa tuh sama hantu."ujar Chesa.

"Kamu kok ngmongnya gitu?"tanya Adifa.

"Biarin,abisnya gue kesal sama Floe. Gue juga dendam sama dia,dulu dia sering bully kita berdua!"ujar Chesa.

"Yang lalu jangan diungkit,Floe sekarang udah berubah,"ujar Adifa.

"Suka hati Lo aja deh!"tukas Chesa.

Change of natureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang