Happy Reading
Typo bertebaran***
Ceklek!
Pintu terbuka memperlihatkan seseorang membuat kelima orang itu langsung menoleh.
"Ngapain?"
Seketika kelima itu langsung memasang muka acuh saat melihat siapa yang datang.
"Gue tanya,ngapain kalian ke sini?"tanya Fano dengan nada kesalnya. Ya,orang itu adalah Fano. Pemuda itu datang entah dari mana.
"Lo nggak lihat kita lagi main?"sahut Raga sewot yang membuat rahang Fano mengeras. Pemuda itu ingin sekali memukul satu persatu pemuda itu.
"Keluar kalian dari rumah gue!"usir Fano dengan baik-baik.
"Yang punya rumah bukan Lo aja. Nyatanya Floe izinin kita main ke sini kok,"ujar Caesar membuat Fano bertambah kesal.
"Tapi gue nggak suka kalau kalian ada di sini!"ujar Fano.
"Ya udah Lo yang pergi aja. Gitu aja kok repot!"usir Raga.
"Nggak tahu malu!"gumam Fano.
Fano juga tak menyangka,jika adiknya kini tengah bermesra-mesraan dengan orang yang menjadi musuhnya,Leo. Fano melihat Floe yang sedang asyik melihat hp bersama Leo dengan gadis itu menyenderkan kepalanya di dada Leo. Seperti pasangan romantis pada umumnya.
Tapi nyatanya? Di luar realita,mereka hanyalah teman yang kebetulan kini menjadi dekat. Entah sejak kapan mereka menjadi saling nyaman satu sama lain.
"Pulang Lo semua!"usir Fano sekali lagi.
"Gak."bantah Bara yang kini menjawab.
"Gue nggak mau ada kalian di sini!"pekik Fano.
"Gue kan tadi udah bilang,kenapa nggak Lo aja sana yang pergi!"sahut Raga.
Karena terlanjur kesal,Fano lebih memilih untuk masuk ke dalam kamarnya dibandingkan dengan melihat orang-orang yang bisa membuat emosinya menjadi meledak-ledak.
"Yah pergi dia!"celetuk Bara saat Fano masuk ke dalam kamarnya.
"Biarin."jawab Floe acuh.
"Gue heran deh Floe sama kakak Lo,Lo orangnya baik ya walaupun ada tampang galak plus judesnya sih. Tapi kalau si Fano,uh udah nauzubillah. Gak ada akhlak!"ucap Caesar membuat Floe tertawa.
"Bedanya sama lo apa? Kayanya sama deh,"sahut Floe. Caeser bingung saat Floe mengatakan kata-kata yang tidak ia mengerti.
"Iya sama-sama gak ada akhlak."sahut Bara sambil tertawa diikuti semua orang.
"Kurang asem Lo semua."ketus Caesar.
"Yang dikatakan Bara bener kali,Lo nggak ada akhlak. Jin aja kadang masih punya,tapi kayanya Lo udah enggak deh!"sambung Raga.
"Lo ya,kalau ngomong nylekit banget. Sampe nusuk ke hati gue yang paling dalam ini!"celoteh Caesar sambil berpura-pura merasa tersinggung.
"Emang iya kok,gue itu kalau bicara sesuai fakta."
"Faktanya Lo itu terlalu menyakitkan. Jadi kalau ngomong disaring dulu!"ketus Caeser.
"Mana ada omongan disaring,Lo kira teh tubruk pakai disaring-saring segala!"bantah Raga.
"Udah diam! Tuh lihat TV aja!"lerai Leo.
Kini semua kembali kepada aktivitas masing-masing,namun lagi-lagi suara pintu terbuka yang membuat semua orang yang berada di ruang tamu menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Change of nature
Teen FictionFloe gadis jahat yang mempunyai dua kepribadian. Sebelumnya,ia selalu jahat,tak ada kesan baiknya dengan orang lain hingga dibenci oleh kakaknya sendiri. Tapi disaat ia ingin berubah,dirinya harus menghadapi tantangan,ia harus kehilangan separuh mem...