[cerita kesatu]
[SELESAI]
Tentang cerita Taeil yang bisa menemukan takdir hidupnya pada gadis yang berselisih jauh dengan umurnya.
"saya nggak menerima penolakan sayang~"
ENJOY!
Rank #3 on Moontaeil [190920]
Rank # 1 on Taeilnct [011220]
Rank # 3...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Masih waras kah? -Taeil.
Happy reading 💚💚💚
Taeil merebahkan tubuhnya ke kasur dengan mata yang terpejam. Entahlah jika di lihat dari wajahnya dia sekarang tengah kecapean dan sedih.
Kerjanya sih baik-baik saja tapi tidak dengan hatinya.
Kalau lagi kerja si Taeil selalu kepikiran Bianca.
"Bianca tidurnya nyenyak nggak ya?"
"dia nggak kedinginan kan ya kalau tidur tanpa pelukan saya?"
"dia jagain Dejun dengan baik kan ya?"
Itu hanya 3/ 10000 pikiran Taeil ke Bianca. Lelaki itu membalikkan tubuhnya menjadi tengkurap dengan kepala yang di benamkan di kasur.
Tak lama terdengar suara isakan rendah yang keluar dari mulut lelaki itu. Dia menangis? Sepertinya iya. Saat kita melihat spreinya pun nampak basah oleh air matanya.
"nggak bisa di biarin ini,"
Tak mau berlarut-larut dengan kesedihan Taeil pun bangun dari kasur dan duduk setelah mengambil ponselnya di nakas.
Mau ngehubungin bojo dulu.
Taeil : Assalamualaikum warahmatullahi| wabarokatuh Bunda (づ ̄ ³ ̄)づ
Ada cerita apa hari ini?|
Taeil langsung memukul-mukul lantai saat mendapati Bianca yang tengah online dan sekarang tengah mengetik.
Taeil menggigiti kuku jari jempolnya sembari menunggu pesan Bianca.
|Biasa aja Mas. Dejun hari ini demam katanya kangen sama bapaknya.
Taeil senyum datar. Anaknya lagi sakit tapi dia nggak bisa rawat. Ngerasa payah dia jadi bapak.
Taeil : Parah banget nggak?| Saya pulang aja ya?| Sumpah, Saya khawatir sama kalian| berdua Bi
Taeil yang tadi udah nggak sedih jadi sedih lagi. Duh duh duh kalau jadi cowok serba salah. Mau nangis, dikiranya nggak tegas. Diem aja, di kira nggak perhatian.