Follow akun ku sayang!
Happy reading 🌈
"Bianca ayo makan,"
"bilang aja lo mau nya apa. Sate? Bubur ayam? Ketoprak? Pecel? Soto? Rawon? Apaan bilang nanti gue beliin deh."
"gue mau suami gue bangun. Renjun!!!"
Cowok yang dipanggil Renjun oleh Bianca pun mengusak rambut hitamnya kasar. Frustasi dia.
"terus kalo lo nggak makan suami lo langsung bisa bangun gitu? Udah deh jangan kaya anak kecil lagi. Lo itu harus dewasa Ca apalagi lo udah punya anak sama suami. Jangan egois."
"Hiks! Hiks!"
Bianca yang digituin malah nangis. Dia nggak pernah di bentak sama orangtuanya dulu paling kalau nakal langsung dipukul pake sapu lidi.
"nah dibilangin malah nangis. Nggak malu noh sama anak lo? Apa mau kenceng-kencengan nangis?"
Bukannya ngediemin ini malah makin dimarahin. Emang nggak cocok mereka berdua tuh yang satu cengeng yang satu lagi gampang marah.
"Jun kok lo gitu sih?" tanya Bianca yang masih sesenggukan. Tangan dia langsung mukul punggung Renjun kencang menyalurkan kekesalannya yang bikin siempu sedikit oleng ke depan.
"gue capek tau nggak, ngerawat lo yang ngerengek mulu daritadi. Mending gue ngerawat dedek bayi aja deh lebih gampang."
"Emang siapa yang suruh lo ngerawat gue hah! Gue nggak minta nggak ada yang minta. Lo dateng kesini atas kemauan lo sendiri Jun."
Renjun menghela nafas mencoba lebih sabar menghadapi Bianca. Serasa udah tenang Dia dengan perlahan mulai memeluk cewek yang tengah duduk dibrangkar itu.
"maaf gue udah marah-marah sama lo."
Bianca diem. Masih ngambek dia.
"mie ayamnya dimakan ya. Nanti siang gue beliin sate ayam. Oke?" ucap Renjun walaupun sebenernya nggak dibolehin sama dokter buat makan makanan diluar rumah sakit tapi dua orang ini ngeyel. Yaudah biarin aja.
"iya tapi habis ini anterin gue ke ruangannya Mas Taeil ya." Renjun mau nggak mau nurutin kemauannya Bianca biar nie cewek mau makan karena dari kemarin belom makan apa-apa cuma ngemilin arem-arem 10 bungkus.
'Gue sayang sama lo Ca.'
"sini gue suapin." Renjun mengambil semangkuk mie ayam porsi jumbo lalu mulai mengambil mienya dengan bantuan sumpit.
"gue nggak abis kalo makan segitu banyaknya Jun,"
"kan ada gue yang ngabisin. Udah ayo buka mulutnya~" Bianca memutar bola matanya malas.
Jadilah itu mie ayam dimakan semangkuk berdua.
"Jun lo ngeliat mas Taeil disekitar sini nggak sih?" tanya Bianca disela-sela makan mereka.
"dia mah lagi istirahat Ca diruangannya."
"tapi tadi pas gue tidur kok ngerasa Mas Taeil peluk gue ya. Mana kenceng banget lagi."
"m-maaf Ca semalem gue yang meluk lo hehhe,"
Berakhirlah Renjun yang dianiaya Bianca pake bantal. Kurang ajar emang si Renjun.
"gue udah punya suami Jun! Jangan bikin rumah tangga gue hancur napa dah."
Renjun mengambil bantal yang udah nggak jelas bentukannya dari tangan Bianca. "udah sakit ihh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny | Moon Taeil ✔
Fanfiction[cerita kesatu] [SELESAI] Tentang cerita Taeil yang bisa menemukan takdir hidupnya pada gadis yang berselisih jauh dengan umurnya. "saya nggak menerima penolakan sayang~" ENJOY! Rank #3 on Moontaeil [190920] Rank # 1 on Taeilnct [011220] Rank # 3...