50. END BENERAN NGGAK BOHONG :)

361 36 7
                                    

Udah siap kan?




Ayo kita bikin kenang-kenang di part terakhir ini dengan ketik 'hadir' spasi 💚💚💚 kirim ke sini!

oh ya jangan lupa vote dan spam komen untuk yang terakhir kali juga ya...

Happy reading! 💚💚💚












"Jujun jangan lari-larian nanti jatoh!"

Pagi-pagi suara Bianca udah menggelegar meneriaki anak laki lakinya yang lagi lari-larian sambil mainin pesawat kertas.

"nggak kok mah. Santai aja." Dejun jawab kalem lalu duduk lesehan di lantai.

Tiap denger suara Dejun, Bianca ngerasa kalau lagi ngomong sama orang yang seumuran. Nada bicara sama pembawaannya beda aja gitu sama yang seusia anaknya.

"Bapak pulang hari ini kan ya?"

Bianca mengangguk. Udah seminggu dan hari ini Taeil mau pulang. Padahal udah lumayan lama serumah tapi si Bianca kaya orang pacaran yang deg-deg an alay.

Segala mandi pagi banget, pake make up biar keliatan makin cantik sampai pakai dress unyuk-unyuk padahal biasanya juga pakai daster.Rambutnya juga yang biasanya amburadul sekarang udah rapi habis di catok.

"Bunda Dejun mandi dulu ya,"

"yang bersih loh mandinya nanti Bunda siapin baju gantinya."

Dejun menghadap Bianca lalu memberikan hormat dan berlari kecil menuju kamar mandi. Bianca juga ngikutin Dejun, sesampainya disana ia langsung mengambil celana dan kaos kesukaan Dejun lalu meletakkannya di kasur.

Baru aja mau ngerebahin tubuh suara dering telpon terdengar, dan Bianca langsung senyum soalnya dering ini tuh beda. Kalian tau lah siapa dia...




"Sayang..."

"kangennnnn!" lanjut Bianca saat suara Taeil sudah menyapa di balik telepon.

"lagi apanie?"

Bianca merubah posisinya menjadi tengkurap.

"lagi nunggu suami pulang,"

Terjadi jeda diantara mereka. Bianca sampai lihat layar hp takutnya sinyalnya ilang jadi keputus atau malah malah si Taeil yang matiin telpon.

"Saya pulangnya di undur,"

Senyuman Bianca yang daritadi mengembang sekarang luntur. Di undur katanya,

"be,berapa lama?" tanya Bianca sembari menetralkan suaranya yang udah mulai bergetar.

"nggak tau Bi. Tapi Saya bisa pastiin kok kalau nggak sampai 3 hari hehe,"

Desahan kecewa keluar dari mulut Bianca. Dia udah seminggu nunggu dan ternyata harus nunggu lagi...

"oke Mas, semangat ya kerjanya." ucap Bianca berusaha tegar.

Telepon dimatikan. Bianca meletakkan ponselnya lalu menghela nafas. Baru aja dia mau galau-galau an anaknya udah nongol aja dengan wajah yang cemong.

"Jun, siapa suruh pake bedak?"

"aku sendiri,"

"nanti dimarahin Bapak lohh~"

-

Bianca menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Dia akan berjalan-jalan sore dengan Dejun. Daripada dirumah suntuk ya kan.

"Bun aku pengen main di taman,"

Bianca menoleh lalu mengelus kepala Dejun dengan penuh kasih sayang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Destiny | Moon Taeil ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang