13.

722 103 10
                                    

"Bang lu mau kemana?"

"cari kerjaan elah, napa lu mau ikut?"

Hendery memakai sepatu hitamnya lalu menyisir rambutnya kebelakang, ganteng amat deh gua, -Hendery.

Ia berniat mencoba sekali lagi untuk mencari pekerjaan yang lebih baik dan tentunya halal. Ia sadar kalo selama ini yang ia lakukan adalah dosa. Iyalah orang kerjaannya jadi penipu. Penipu tamvan.

"ikut dong, siapa tau gue diterima jadi CEO ye nggak?" -Haechan.

"CEO sirahmu iku, lu itu lebih cocokkan jadi OB ha-ha-ha."

"krik lu bang,"

Mereka berdua akhirnya pergi meninggalkan Bianca dan Dina yang daritadi pagi sudah sibuk dikamar, sebenernya yang sibuk sih Dina Bianca mah tinggal duduk manis aja daritadi.

"Ca rambut lu gue rapiin ya," tanya Dina yang ditanggapi oleh Bianca sekenanya.

"huum,"

"beneran?"

"huum,"

"nggak pa-pa?"

"iya Dina Dino!" jawabnya geram tanpa mengalihkan pandangan dari ponsel.

"jangan marah ya,"

Srek...

Srek...

Srek...

"Din dibawah kok banyak rambut? Din jangan bilang lu....."

Bianca menutup mulutnya yang menganga melihat potongan rambut yang lumayan banyak,

"HUWE!" teriaknya histeris.

"Dinaaa ngapa lu potong rambut gue jadi kek gini hah!!!" Bianca melebarkan kedua matanya kearah Dina yang hanya cengar cengir.

Rambut udah lama-lama gue panjangin sampe kepinggang segala malah dipotong pendek kek cowok, sungguh syalan kau Din-Bianca.

"ya mangap Ca, lu tadi ditanyain ham hem ham hem aja yaudah gue rapiin aja sekalian gimana? Ganteng kan lu?" Dina udah bangga aja ngomong kaya gitu.

"ganteng apaan anjir, rambut gue kek tentara tau nggak, plontos." Bianca sudah mengedip-ngedipkan matanya pertanda mau mewek.

"lebay lu! gue belum selesai kali sini gue rapiin," Dina sudah mengerak-gerakkan tangannya yang sudah memegang gunting beserta sisir ke arah Bianca.

"nggak! lu mau bikin gue makin gundul?"tolaknya mentah-mentah.

"kagak elah, nething aja lu,"

Dina menarik paksa badan Bianca untuk duduk kembali didepannya, lalu mulai merapikan rambut Bianca dan ya hasilnya seperti yang diharapkan Dina, ganteng.






"ngaca coba," titah Dina setelah selesai dengan tugasnya. Ia merasa puas dengan keahlian tangannya.

"alah gue makin jelek kan Din, emang dasar lu cuma pen ngerjain gue kan?"
Tuduh Bianca yang sudah kecewa duluan.

"disuruh ngaca aja susahnya minta ampun, sini!" Dina memutar badan Bianca ke samping untuk menghadapkannya ke kaca besar.

"gimana? Ganteng kan lu?"

"ih... Ini kenapa rambut gue kaya mangkok gini astaga, jadi kaya rambutnya Haechan huwe~"

"eh dodol," Dina menoyor jidat Bianca gemas, "itu model rambut yang high di Korea, jangan bilang lu kgak tau?"

Destiny | Moon Taeil ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang