Bab 13. Malming

86 43 4
                                    

Sebelum punya pasangan yang halal, kan saudara sendiri juga bisa jadi teman malam mingguan. Terlebih itu tidak menimbulkan dosa, karena kalian mahram. Bukan seperti remaja diluar sana, belum halal tapi udah lengket kaya lem sama pasangannya.
😏







🌻🌻🌻








Sabtu sore 🌇

"Imam udah pulang duluan Sha" beritahu Galang.

"Oh yaudah, Shaquilla pamit pulang ya kak. Udah sore soalnya" pamit Shaquilla.

"Ayo kakak anter" ajak Galang.

"Nggak usah kak, deket kok"

"Nggak papa, sekalian olahraga sore."

Shaquilla memilih mengiyakan.

"Kak Geisha, Shaquilla pamit pulang ya"

"Iya, makasih udah temenin kakak tadi" ucap Geisha.

"Terimakasih juga atas novelnya" Shaquilla memperlihatkan novel yang ia genggam tadi.



==




"Kakak denger dari Hussein, temen sekelas kakak. Imam ikut geng motor ya?" tanya Galang, beberapa hari ini ia sudah penasaran akan hal itu. Tadinya ia ingin menanyakan kepada Imam, tapi ia urungkan.

"Geng motor?" Shaquilla benar-benar tak tahu tentang itu.

"Iya, Hussein bilang gengnya Imam berantem sama anak-anak kompleksnya. Sampe dibawa ke polisi katanya" jelas Galang

"Shaquilla nggak tau kak"

"Apa mungkin, itu penyebabnya sehingga wajahnya Imam babak belur waktu itu?" benak Shaquilla.

"Kak Shaquilla duluan ya" Shaquilla berlari meninggalkan Galang, ia ingin buru-buru mengetahui kebenarannya.

Brukk...

"Astagfirullah." Shaquilla langsung bangkit saat dirinya tadi terpeleset di halaman rumah.

"Assalamualaikum, Imam!" pekik Shaquilla memasuki rumah.

"Apaan sih teriak-teriak?" kesal Imam yang tengah rebahan santuy didepan tv.

"Cepat jawab, yang waktu itu lo babak belur, karena lo sama geng lo berantem sama anak kompleks lain kan?" Shaquilla menyoroti Imam tajam.

"Hm, siapa yang kasih tau?" tanya Imam pelan.

"Oh ternyata bener, jadi lo pulang larut karena dibawa ke kantor polisi?"

"Itu hanya kesalahpahaman" balas Imam, mengubah posisinya menjadi duduk.

"Salah paham gimana?" tanya Shaquilla yang sudah emosi.

"Jadi temen gue ngajak gue main sama temennya, awalnya gue nggak tau temennya itu anak geng motor. Eh, mereka ngajak gue buat ikut berantem karena mereka tahu kalau gue jago taekwondo" cerita Imam.

"Terus?" desak Shaquilla penasaran.

"Imam nolak dong, tau kan kalau abi sampe tau gue ikut yang gituan? Bisa hancur wajah tampan gue."

Shaquilla menatap malas Imam yang begitu pede sekali.

"Saat anak-anak kompleks yang mau lawan anak geng motor itu udah datang, mereka berantem dah tuh. Gue nggak ikutan, gue telfon polisi untuk datang melerai. Beberapa kabur, dan beberapa berhasil ditangkap polisi terutama gue yang polisi sangka anggota geng itu"

The Careless GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang