Bab 31. H S S B Shaquilla!

45 17 0
                                    

Vote dulu sebelum baca!

🌺🌺🌺

Senin, tanggal 8 Februari. Hari paling melelahkan bagi Shaquilla. Lelah body dan fikiran. Besok adalah hari dimana 17 tahun lalu ia dilahirkan, hari yang begitu spesial baginya. Dan esok pula sebuah acara pertunangan akan dilaksanakan. Memikirkannya membuat Shaquilla keringat dingin. Walau ia tahu itu hanya sebuah perjanjian, namun tetap saja Shaquilla tak bisa tenang.

Bel sekolah sudah berbunyi 15 menit yang lalu, dan kini Shaquilla tengah duduk di halte menunggu manusia yang menurutnya paling menyebalkan di dunia. Siapa lagi kalau bukan Azka. Pria itu tak muncul sejak tadi, Shaquilla sudah lelah menunggu.

Titt...tit...

Shaquilla langsung menoleh, dan mendapati Galang disana bukannya Azka.

Shaquilla tersenyum tipis, begitupula dengan Galang yang sudah melepaskan helmnya.

"Nungguin Azka?"

"Kok kakak tau?" tanya Shaquilla.

"Dia udah pergi, ayo kakak anterin"

Kepala Shaquilla memanas, bisa-bisanya si Azka es batu meninggalkannya padahal dia sudah berjanji tadi pagi untuk mengantar Shaquilla pulang.

Shaquilla menghela nafas, lalu berdiri dari duduknya untuk menghampiri Galang.

"Helmnya cuman satu, nggak papa?"

"Nggak papa kak" balas Shaquilla.
"Oh ya kak, makasih ya udah bantuin Quilla ngerjain tugas prakarya kemarin."

"Sama-sama" jawab Galang yang tangannya hendak mengelus kepala Shaquilla namun sang empu dengan sigap mundur.

"Eits, hijab Shaquilla jangan diacak-acak dong kak"

Galang terkekeh, "Ayo naik"

==

Shaquilla membuka pintu dengan kunci yang Satria berikan tadi pagi. Setelah menguncinya kembali, Shaquilla langsung pergi ke kamarnya.

Ia perlu istirahat, karena nanti malam akan diadakan makan malam keluarga di restoran milik abi-nya. Dimana dua keluarga akan bertemu untuk membicarakan kelanjutan acara besok.

==

"Kak, bangun udah sore."

Shaquilla perlahan membuka matanya dan mendapati adik tampannya yang mengenakan pakaian santai.

"Hm"

"Bangun, udah sore. Sholat dulu sana" titah Imam.

"Hm"

"Udah makan belum?" tanya Imam.

Shaquilla bangkit dari posisi baringnya, menatap Imam kosong.
Nyawanya belum terkumpul semua ya jadi gitu.

Shaquilla menggeleng, "Belum"

"Ish, udah sore masa belum makan siang. Cepetan mandi terus sholat" omel Imam bak seorang emak-emak.

"Iya" jawab Shaquilla pasrah.

==

"Jangan minum mulu, entar kembung" tegur Satria menatap adik perempuannya yang sudah menghabiskan dua gelas jus.

"Nggak usah tegang gitu dong, santai aja" timbung Imam.

Shaquilla tak menggubris keduanya, ia masih tetap menyeruput jus yang hampir kandas didepannya.

"Mereka sudah datang" ucap Adam memecahkan keheningan. Semuanya berdiri menyambut kedatangan keluarga Calvindes.

"Assalamualaikum" salam Fathanael tersenyum lebar.

The Careless GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang