The Careless Girl

Bab 43. Psttt...

Vote dulu dong~

🌺🌺🌺

Hari Jum'at, dimana hari ini akan diadakan lomba kelas terkreatif.

Semua bekerja keras membersihkan kelas dan menghiasi kelas berdasarkan tema yang mereka putuskan.

"Pstt, Sha liat tuh siapa."

Shaquilla mengikuti arah pandangan Ulfa. Dan senyumnya terbit melihat seorang cowok berpakaian kasual tengah berjalan di koridor kelas bersama kepala sekolah.

"Kak Azka," gumam Shaquilla pelan. "Kok dia kemari?"

Pandangan keduanya tak sengaja bertemu, Shaquilla yang menyadarinya langsung melambaikan tangannya kearah Azka sambil tersenyum lebar.

Tak lama Azka terlihat datang menghampiri Shaquilla, meninggalkan kepala sekolah yang memasuki ruang kelas untuk memantau perkembangan.

"Kok kakak disini?"

"Cuman mau nyapa kepala sekolah aja, sekalian bernostalgia."

"Emang kakak sekolah disini?"

Azka mengangguk.

"Kelas berapa?"

"IPS satu,"

"Wahh, berarti satu kelas sama Kak Galang dong." Mengingat Galang, Shaquilla kembali dibuat kesal. Pria itu tak pernah menghubunginya hingga saat ini.

"Ada apa? Kenapa tiba-tiba jutek gitu?"

"Nggak, bukan apa-apa." Elak Shaquilla. "Hm kak, Quilla balik ke kelas ya." Shaquilla berlari pergi meninggalkan Azka.

"Gue ditinggal nih."

===

"YANG DITUNGGU-TUNGGU TIBA. JUARA PERTAMA UNTUK KATEGORI KELAS TERKREATIF. DUA BELAS... IPA... DUA!!!"

Warga kelas langsung heboh dan bertepuk tangan riang.

"Yahh, kita nggak menang" keluh Shaquilla.

"Kalau kelas kita masalah ginian emang selalu kalah. Tapi tenang aja, di olahraga kita jagonya kok."

"Iya, IPA satu gitu lohh," timbung Fatimah.

"Eh, btw Minggu ngumpul ya."

"Yoi, sesuai rencana kemarin. Semua wajib ikut, oke"

"Oke"

===

"Imam mana sihh?" gerutu Shaquilla yang sejak tadi masih berdiri di depan kelas. "Fatimah, ada liat Imam nggak?" tanyanya pada Fatimah yang baru datang.

"Masih di kantor guru Sha,"

"Ooo, gitu ya."

"Duluan ya Sha," ucap Fatimah setelah mengambil tasnya didalam kelas.

"Iya,"

Shaquilla kembali kedalam kelas, ia mengambil tas milik Imam dan membawanya menuju ruang guru.

.
.
.

"Psttt, Mam" bisik Shaquilla pada Imam yang berada didalam ruang guru. Posisi Shaquilla saat ini berdiri di ambang pintu. Sedikit tak berani untuk melangkah masuk kedalam ruangan tersebut.

"Ngapain disini?"

Shaquilla menoleh, "Eh, maaf bu. Itu saya--"

"Nggak punya sopan santun banget, kalau ada keperluan itu harusnya masuk dan bilang. Bukan malah berdiri disitu, berbisik nggak jelas."