Bab 19. Siapa?

71 30 14
                                    

Vote dulu dong 🙃

🌺🌺🌺

Senin pertama di bulan Juli, dua minggu setelah kejadian Shaquilla terkunci di toilet. Ardilla tidak dihukum, karena kurangnya bukti. Namun sejak hari itu, Ardilla tak pernah lagi mengganggu Shaquilla.

Upacara bendera hampir selesai, beberapa murid sudah seperti cacing kepanasan di barisannya. Termasuk Marcella yang berdiri di sebelah Shaquilla, gadis itu tak henti-hentinya menggerutu karena kepanasan.

"Argh, gerah banget sumpah" Marcella mengipas wajahnya menggunakan tangannya.

"Sha, lo pake hijab gitu nggak gerah ya?" tanya Marcella.

"Nggak, karena udah terbiasa" jawab Shaquilla.

"Oh ya, hari sabtu kemarin gue ketemu anak SMP guanteng banget. Ahh, pengen gue angkat jadi adek."

"SMP mana?" tanya Shaquilla.

"Kurang tahu, kayanya SMP Bahasa deh. Sama kaya Imam"

"Ciri-ciri gimana? Lo ada fotonya?" tanya Shaquill, Marcella menggeleng.

"Orangnya imut, senyumnya cerah banget, ahh jadi pengen cubit pipinya" ucap Marcella histeris.

"Itu yang bicara siapa?" suara bariton seseorang terdengar dari barisan belakang. Shaquilla dan Marcella langsung diam.

Langkah kaki itu semakin dekat, "Yang tadi bicara siapa?" tanya Pak Surya.

"Mati gue" benak Marcella.

Tak ada yang menjawab, Pak Surya menunjuk salah seorang siswi. "Yang tadi bicara siapa? Kalau kamu nggak jawab, kamu yang saya hukum" ujar Pak Surya membuat siswi itu takut.

"Mereka pak" tunjuk siswi itu kearah Marcella dan Shaquilla.

"Kalian?" Pak Surya menatap Shaquilla dan Marcella nyalang.

"Maju kedepan!"

"Tapi pak--"

"Nggak ada tapi-tapi, CEPAT!"

Para siswa-siswi yang melihat itu menyoraki, namun dengan cepat Pak Surya melerai.

Shaquilla dan Marcella menundukkan kepalanya, mereka tengah berdiri di barisan paling depan.

Di barisan lain, seorang pria menatap kedua gadis itu iba. Sedangkan pria satunya menatap gadis berhijab putih itu malas.

==

Setelah menyelesaikan hukuman dari Pak Surya, Shaquilla dan Marcella memilih pergi ke kantin. Karena bel istirahat akan berbunyi 15 menit lagi, jadi jika masuk kelas sudah tertinggal jauh pelajaran. Alasan_-

"Makan atau minum?" tanya Marcella.

"Minum aja, makannya entar" jawab Shaquilla yang sibuk mengipasi wajahnya.

"Oke, tunggu bentar" Marcella berjalan menuju stan penjual minuman di kantin.

"Ekhm, kenapa disini?" tanya seseorang yang sudah duduk di kursi seberang Shaquilla.

Shaquilla menatap pria itu dengan alis menaut. "Hm, maaf siapa ya?" tanya Shaquilla sesopan mungkin.

Gavian yang mendengar itu tertawa miring, "Lo nggak kenal gue? Massa sih?" tanya Gavian tak percaya.

"Hm" Shaquilla mencoba mengingat-ingat wajah pria dihadapannya.

"Ooo, Kak Gavian bukan?"

"Nah, itu tahu. Mustahil, kalau nggak ada yang nggak kenal gue di sekolah ini" ucapnya percaya diri.

The Careless GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang