Lama nggak update,
maafkeun 🙃🌺🌺🌺
"Gue nggak mau sekolah bang." Shaquilla mencoba keras untuk melepaskan genggaman Satria pada pergelangan tangannya.
"Nggak, Quilla harus sekolah. Dan, abang udah minta sama pihak sekolah agar kamu dan Imam satu kelas. Jadi, Imam bisa awasin kamu setiap saat."
Shaquilla menatap Satria tak suka. "Yodah, lepasin"
"Satu lagi," Satria menjeda kalimatnya. "Quilla pake hijab aja ya" bujuk Satria lagi, padahal sejak tadi bahkan kemarin-kemarin ia sudah capek mengucapkan hal yang sama. Namun, apa? Shaquilla tak menurutinya.
Shaquilla menghentakkan tangannya sehingga genggaman Satria terlepas, "Gerah." Shaquilla melengos pergi tanpa berpamitan, Satria menatap adiknya itu pasrah.
Shaquilla masih duduk di bangku kelas XII. Karena ia mengalami koma, sekolah memberikan izin cuti hingga keadaan membaik.
Seperti yang kita ketahui, bahwa Shaquilla koma hampir dua tahun lamanya. Jadi, Imam sudah beranjak kelas XII. Sehingga, berakhirlah Shaquilla sekelas dengan sang adik.==
Imam yang memang menunggu sang kakak sejak tadi langsung menghampiri wanita itu yang hendak berbelok arah.
"Kak!" seru Imam. Tanpa ia sadari hal itu membuatnya menjadi sumber perhatian sekeliling. Yaiyalah, lowong seorang Imam Mandi yang statusnya adalah senior dan merupakan ketua osis SMA Mentari memanggil seseorang dengan sebutan kakak. Oh, sangat tidak biasa!
Shaquilla menoleh, dan menatap Imam tajam.
"Kakatua! mau kemana lo!" ralat Imam mengubah panggilannya terhadap sang kakak.
Jangan salahkan Imam, hanya 'Kakatua' yang saat itu muncul di otaknya.
Imam menghampiri Shaquilla, "Mau kemana? Kelasnya diatas"
Shaquilla menghela nafas, "panggil nama aja, awas aja lo kalau panggil gue kakak lagi" bisik Shaquilla penuh penekanan.
Shaquilla berjalan meninggalkan Imam, namun baru beberapa langkah ia menoleh menatap Imam. "Dimana?"
Hadehhh...
==
"Shaquilla, kalau kurang paham silahkan minta bantuan Ulfa. Ulfa, biasakan?"
Ulfa yang tadinya sibuk menulis langsung mendongak menatap gurunya itu, "Tentu pak" balasnya lembut.
"Kalau begitu sekian, Selamat siang." Pak Manik.
"SIANG PAK" sahut penghuni kelas.
.
."Eh, btw. Kita belum kenalan, salam kenal gue Ulfa" sapa Ulfa mengulurkan tangannya.
"Shaquilla" ucap Shaquilla cuek, tanpa membalas tangan Ulfa.
Ulfa tersenyum kecut sembari menyimpan tangannya yang sejak tadi menggantung. "Hm, kalau nggak ngerti soal pelajaran. Lo langsung tanya saja, nggak usah sungkan"
"Ayo ke kantin" ajak Imam yang entah sejak kapan sudah berdiri di sebelah kursi Shaquilla.
Shaquilla mendengus kesal, ia melirik Ulfa yang terlihat bingung. Ide cemerlang langsung muncul di otaknya.
"Fifa, kantin kuy" ajak Shaquilla.
"Namaku Ulfa" koreksi Ulfa.
"Oh, ya. Ulfa, temenin gue ke kantin yuk"
Ulfa melirik Imam sekilas, pria itu terlihat mengisyaratkan kata tidak.
Membuat Ulfa risau harus menjawab apa."Udah, ayo ajak gue keliling. Gue udah mulai lupa sekolah ini" Shaquilla menarik Ulfa pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Careless Girl
RomanceKarya ke-5 🤧😍 Selamat menikmati hasil imajinasi saya>.< ~The Careless Girl~ Tokoh : ~Azka Nathanael Calvindes ~Shaquilla Fridavani Az-Zahra ~••~ WORK V ~••~ DON'T COPY MY STORY!!! Copyright© Just_9irl🍁 Mulai : 06 Desember 2020