Bab 18. Toilet

78 33 2
                                    

Part ini cukup panjang, jadi mohon bersabar 😁

Happy Reading!

🌺🌺🌺

Shaquilla berjalan tergesa menuju toilet sekolah. Dan...

Brukk...

"Astagfirullah" Tak memperdulikan lagi siapa yang ia tabrak barusan, ia memilih bangkit lalu berlari menuju toilet. Panggilan alam benar-benar tak bisa ditunda!

"Yak! Mau lari kemana lo!" teriak Ardilla. Shaquilla tak membalas, ia sudah tak tahan lagi ingin buang air.

Ardilla ikut pergi ke toilet, ide busuk muncul di otaknya. Ia mengusir siswi yang ada disana, sehingga menyisakan Shaquilla yang masih ada di bilik toilet.

"Rasain lo" gumamnya setelah mengunci pintu bilik toilet dan pintu utama toilet kelas X.

Ardilla menempelkan kertas bertuliskan kata 'Rusak' di pintu tersebut. Lalu pergi dengan hati bahagia. Dasar nek lampir_-

==

"Alhamdulillah, lega" Shaquilla hendak membuka pintu namun tidak bisa.

"Eh, kok macet?" gumam Shaquilla mencoba keras membuka pintu dihadapannya.

"Astagfirullah, kayanya ada yang ngunci" panik Shaquilla.

Dorr... dorr...

Shaquilla menggedor-gedor pintu itu sambil sesekali mencoba mendobraknya. Namun tetap tak bisa.

"Hiks, abi... tolongin Shaquilla" tangis Shaquilla.

==

"Kok Shaquilla belum balik ya? apa dia udah ke kelas duluan?" tanya Marcella yang emang masih berada di kantin.

"Udah mau bel, ke kelas yuk. Mungkin Shaquilla udah disana" sambung Kartika yang kemudian membereskan kotak bekal milik Shaquilla.

==

"Eh, kok nggak ada?" Kartika melihat kursi disebelah kursinya masih kosong.

"Samperin ke toilet yuk" ajak Marcella.

"Assalamualaikum" salam seseorang memasuki kelas.

"Wa'alaikumsalam" jawab mereka kompak, ketiga sekawan yang tadinya masih berdiri didepan kelas langsung duduk di kursi masing-masing saat menyadari yang barusan datang itu Pak Zul, guru Bahasa Indonesia.

"Kenapa Shaquilla belum datang sih" benak Kartika dengan tatapan yang tertuju pada Pak Zul yang mulai menerangkan materi pelajaran.

==

"Hm, Pak" Marcella mengangkat tangannya.

"Iya Marcella, ada pertanyaan?" ujar Pak Zul.

"Nggak pak, saya cuman mau permisi ke toilet" ucap Marcella yang sudah berdiri dari kursinya.

"Sepuluh menit" ucap Pak Zul, Marcella tersenyum lebar lalu buru-buru pergi dari sana.

Marcella menuju toilet kelas X yang memang dekat dengan kantin, sehingga Marcella fikir Shaquilla kesana tadi. Marcella menatap pintu toilet itu yang terdapat kertas bertuliskan 'rusak' ditempel disana, Marcella langsung berbalik untuk pergi ke toilet kelas XI.

Marcella masuk dan mencari disetiap bilik, namun tak ada tanda-tanda Shaquilla disana. Marcella kemudian pergi ke toilet kelas XII, dan hasilnya sama. Shaquilla tak ada disana, itu membuat Marcella panik.

"Kantin" benak Marcella, gadis itu langsung berlari menuju kantin.

"Heii, yang disana!" teriak seseorang, Marcella menoleh dan mendapati Pak Surya dengan tongkat kayu yang ia bawa menunjuk ke arahnya.

The Careless GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang