Bab 30. Perdebatan otak dan hati

48 21 10
                                    

Vote dulu dong;)

🌺🌺🌺

Tanggal 6 Februari, yang artinya 3 hari sebelum hari ulangtahunnya Shaquilla dan Imam. Dan juga hari dimana Shaquilla dan Azka akan bertunangan.

Shaquilla memang terlihat acuh tak acuh, tapi sesungguhnya didalam hatinya banyak kerisauan. Namun saat kata-kata Galang beberapa hari yang lalu terbesit dihatinya, Shaquilla menjadi lebih tenang.

"Besok gue jemput jam sembilan." Ucap Azka setelah Shaquilla memberikan helm yang tadi ia kenakan.

"Ngapain?" tanya Shaquilla.

"Ketemu mama" jawabnya.

"Oo, Oke."

Lalu kemudian motor Azka melaju pergi. Shaquilla kemudian berjalan memasuki restoran sang abi.

"Cafenya udah mau selesai aja ya bi. Keliatan Instagramable banget, yang punya ide siapa? Abi? "

"Bukan, itu idenya Azka" jawab Adam.

"Kak Azka?" beo Shaquilla bingung.

"Iya, katanya yang lagi trend sekarang ini kan tempat nongkrong yang estetik buat foto-foto."

"Shaquilla boleh kasih saran nggak bi?"

"Boleh dong, apa sayang?" tanya Adam.

"Abi tau kan sekarang ini banyak anak muda yang demen banget sama yang berbau K-Pop. Jadi, gimana kalau ada satu ruangan khusus untuk pecinta K-Pop foto-foto"

"Maksudnya?"

"Ish, abi. Maksud Quilla, ruangan yang bernuansa K-Pop gitu." Shaquilla mengambil handphone miliknya lalu men-searching sesuatu di gawai nya itu.

"Ini lohh abi" tunjuk Shaquilla.

Adam mangut-mangut.

"Jangan abi, biayanya pasti mahal" timbung seseorang. Keduanya langsung menoleh dan mendapati Imam disana.

"Mendingan sediain menu yang berbau Korea aja. Mungkin lebih menguntungkan" lanjut Imam yang sudah mengambil duduk disebelah sang abi. "Atau, menu Korea tapi rasa Indonesia"

"Hah? Gimana tuh?" tanya Shaquilla.

"Yaa, kaya memodifikasi makanan Korea menggunakan bahan-bahan asli Indonesia. Contohnya, tteokbokki yang biasanya dengan kuah merah khas Korea dimodifikasi jadi pake kuah yang pake rempah-rempah khas Indonesia"

Shaquilla menatap Adam, begitu pula Imam yang menunggu respon sang abi mengenai ide cemerlangnya tadi.

"Emang abi, cafenya kapan buka sih?" tanya Shaquilla.

"Bulan depan, tanggal 12 Maret" jawab Adam.

"Eh, bukannya--" Imam menggantung ucapannya.

"Iya, ulangtahun bunda kalian" lanjut Adam.

Shaquilla dan Imam mengangguk paham.

==

"Az, lo udah dimana? Gue sama yang lain udah nyampe nih" ucap Hussein yang lebih tepatnya adalah sebuah omelan.

"Dirumah."

"Astagfirullah, lo pikun apa pelupa sih. Kan gue udah bilang tadi jam 3 dateng ke Gray cafe!"

"Kan gue nggak bilang bisa datang"

Hussein dibuat mengumpat dalam hati, teman semejanya itu benar-benar bisa membuatnya darah tinggi.

"SIALAN!" Hussein langsung memutuskan sambungan telepon. Mengatur nafasnya untuk meredakan emosi.

"Kenapa?" tanya Juanda kepo.

The Careless GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang