Bab 23. Lagu pengantar tidur

55 25 5
                                    

Akhirnya publis juga😌

🌺🌺🌺

Shaquilla mengaduk-aduk makanannya tak bersemangat, ia benar-benar tak punya selera makan saat ini.

"Sha, makanannya dimakan dong. Jangan cuman di aduk-aduk gitu" tegur Marcella.

Shaquilla menoleh, lalu nyengir lebar. "Kenyang soalnya" jawab Shaquilla.

"Emang makan apa tadi sampe kenyang? Makan angin?"

Shaquilla tertawa, lalu dalam hati ia menjawab. "Makan emosi"

==

"Aku tunggu sampe Kak Satria dateng ya" ujar Kartika yang setia menemani Shaquilla di halte.

"Nggak usah Kar, lo duluan aja. Pasti Bang Satria udah mau nyampe" tolak Kartika.

Tit... tit...

Sebuah mobil berwarna hitam yang berhenti di depan halte membunyikan klaksonnya. Refleks orang-orang yang ada di sana menoleh, tak terkecuali Shaquilla dan Kartika.

"Itu mobilnya Kak Azka bukan?" ucap Kartika pelan.

Kaca mobil turun, menampakkan Azka didalam mobil.

"Kak Satria nggak bisa jemput, abi kamu suruh gue ngaterin lo pulang" teriak Azka dari dalam mobil.

Jangan tanyakan tatapan orang-orang yang ada disana, mereka sudah menatap kearah Shaquilla sambil berbisik-bisik ria.

"Gue aja yang anter lo ya" ucap Kartika.

"Hm, nggak usah Kar. Gue bareng dia aja. Lagian, abi yang nyuruh kok" balas Shaquilla bangkit dari duduknya.

"Aku duluan ya Kar, sampai ketemu besok. Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam" jawab Kartika.

Shaquilla berjalan menghampiri mobil Azka, masuk kedalam mobil tanpa melirik Azka sedikitpun. Shaquilla tersenyum kearah Kartika yang masih setia menatapnya.

Mobil melaju, seperti biasa Azka sama sekali tak membunyikan klaksonnya.

Shaquilla terus menatap keluar jendela, mencoba menyibukkan diri dengan fikirannya. Begitu pula dengan Azka, pria itu fokus menyetir tanpa melirik kearah wanita yang duduk disebelahnya.

Shaquilla tersadar kalau ini bukan jalan menuju rumahnya, dan juga bukan jalan menuju restoran milik abi-nya.

"Kita mau kemana?" tanya Shaquilla.

Azka tak menjawab, membuat Shaquilla sedikit risau. Apa pria disebelahnya ini akan berbuat sesuatu yang buruk terhadapnya? Argh, Shaquilla benar-benar takut.

Jalanan yang mereka lewati mulai sepi, Shaquilla tambah dibuat cemas.

"Ya Allah, lindungi hamba" lafalnya dalam hati.

Mobil berhenti, Shaquilla melirik sekeliling yang ia dapat hanya pepohonan dan jalanan lumayan lengah.

"Ke-kenapa kita kesini?" tanya Shaquilla takut.

Azka tersenyum miring, "Menurut lo?" tanyanya.

"Ya Allah, lindungi hamba" Shaquilla tak hentinya melafalkan itu dalam hatinya. Ia benar-benar takut dengan manusia yang duduk disampingnya sekarang.

Azka menyandarkan punggungnya pada kepala kursi mobil, menatap lurus kedepan.

"Gue tau Om Adam belum kasih tau lo soal pertunangan kita, dan gue minta lo tolak nantinya" ucap Azka.

"Pertunangan?" ulang Shaquilla.

Azka melirik kesebelahnya dimana Shaquilla tengah mematung.

"Kenapa cuman diem? Jangan bilang lo malah seneng?" tanya Azka.

The Careless GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang