Bab 20. A Song

68 27 5
                                    

Happy Reading

🌺🌺🌺


"Jangan lupa yang gue bilang tadi!"

"Iya, bawel!" balas Shaquilla setengah berteriak.

Gavian kembali tersenyum, tanpa ia sadari seseorang yang melihat hal itu mengepalkan tangannya keras.
_____

"Lang, ngapain lo diam disitu? liatin apa?" tanya Hussein penasaran.

"Bukan apa-apa" jawab Galang lalu pergi begitu saja.

"Woi tunggu gue!" teriak Hussein. "Yahh, malah ditinggal"

==

"Pagi" sapa Hussein pada Azka yang sudah duduk manis di kursinya.

"Hm" balas Azka.

"Bisa nggak sih, lo jawab selain kata 'hm', hah? Ada jutaan kata yang bisa lo ucapin. Nggak bosan apa?!"

Azka menatap Hussein datar dan tajam. Membuat Hussein langsung ciut.

"Ya--yaudah, terserah lo deh."  Ucap Hussein yang kemudian duduk di kursinya.

"Lo udah siap tugas matematika?" tanya Juanda.

"Udah dong" jawab Hussein bangga.

"Paling salah semua" tukas Juanda.

"Heh, jangan salah. Jawaban gue pasti bener semua dan no nyontek!"

"Yodah, gue nyontek deh buat buktiin kalau bener."

"Enak aja lo, nggak... nggak." Tolak Hussein.

"Pelit amat." Juanda menatap Hussein tak suka.

"Kenapa nggak minta ajarin pacar lo sih, dia kan juara kelas. Pasti pinter dong"

"Goblok, masa gue nanya pr ke adek kelas. Mereka belum pelajari lah"

"Dari mana lo tau, mungkin aja si Kartika ikut les matematika. Jadi bisa aja sudah dipelajari" debat Hussein.

"Kalian bisa diam nggak!" Galang menatap keduanya tajam.

"Eh, lo kenapa? Kok emosi gitu? Nggak biasanya loh" tanya Hussein melihat perubahan dari Galang yang notabenenya si pria ramah yang jarang marah.

Galang tak menjawab, ia memilih fokus dengan bukunya kembali.

"Lo ada masalah Lang?" tanya Juanda. "Cerita dong, sebagai sahabat yang baik dan budiman gue insyaallah bakal bantu" lanjut Juanda.

"Ho'o, mungkin aja kita bisa bantu cari jalan keluarnya" timpal Hussein. Azka yang mendengar interaksi tiga manusia disekitarnya itu, langsung meluruskan pandangnnya menatap Galang.

"Hm, tadi di koridor gue liat Shaquilla sama Gavian"

"Anjimm, Kan gue udah bilang. Lo sih sok-sokan nunggu tamat SMA dulu, diduluin orang kan" ujar Hussein heboh.

Galang terdiam. Azka yang tadinya sedikit antusias mendengar pembicaraan ketiganya jadi merasa acuh saat mengetahui yang mereka bahas adalah Shaquilla. Bukannya benci, hanya saja menurut Azka gadis itu sangat merepotkan. Setiap kali bertemu pasti ada saja masalah yang muncul. Azka tak terlalu suka hal-hal yang membuatnya repot, menurutnya itu sangat menyusahkan. Jadi Azka memilih menghindari sumber hal tersebut, yaitu Shaquilla. Maafkan Azka yang sedikit kejam ini.

"Lo udan pastiin kalau mereka beneran pacaran?" tanya Juanda.
Galang menggeleng, membuat Juanda menghela nafas berat.

Ia lalu mengambil handphonenya, mengirim pesan kepada seseorang yang ia namai 'Honey♥️' di ponselnya.

The Careless GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang