Happy reading!
🌻🌻🌻
Senin pagi ☀️
Minggu kedua di semester pertama sekolah.
"Pagi abi ku sayang!" pekik Shaquilla memasuki ruang makan.
"Toa! mohon suara toa dikondisikan," sindir Imam.
Shaquilla balas dengan tatapan tajam. Ia duduk di kursinya lalu mulai menyantap sarapan buatan sang abi tercinta.
"Buruan makannya, hari ini gue piket" ucap Imam yang sudah selesai sarapan.
"Piket? kaya mau aja lo piket. Laki mana ada yang mau nyapu kelas," sahut Shaquilla.
"Quilla, kalau makan jangan ngomong dong," peringat Adam~ abi dari Shaquilla. Ia memang biasa dipanggil Quilla oleh keluarganya, sedangkan di sekolah ia lebih biasa dipanggil Sha.
"Hehe... Imam ngajak ngobrol sih bi," balas Shaquilla memperlihatkan deretan giginya.
"Cepet ah, udah jam berapa itu," desak Imam.
"Liat sendirilah, lo kan punya mata. Masih aja nyuruh orang liat jam," dengus Shaquilla dengan polosnya.
Imam menghampiri Adam yang sedang sibuk di dapur. Menyalami sang abi lalu beralih mengambil kotak bekal yang sudah disiapkan abinya itu.
Sudah sejak dulu, anak-anak dari abi Adam selalu membawa bekal ke sekolah. Baik laki-laki maupun perempuan. Semuanya sama, kenapa harus malu membawa bekal ke sekolah? Seharusnya bangga dong, karena bisa digolongkan pada manusia yang sehat dan hemat. Bahkan Satria yang sudah bekerja saja masih membawa bekal, Adam akan menyiapkan tiga kotak bekal tiap paginya.
"Abi, Quilla berangkat" Shaquilla mencium punggung tangan milik sang abi lalu mengambil kotak bekal berwarna hijau yang tergeletak di atas meja.
"Hati-hati, jangan lari-lari nanti ja--" belum selesai Adam berkata, Shaquilla sudah hampir jatuh. Masih hampir, untung saja.
"Astagfirullah." Shaquilla menatap sang abi sambil nyengir nggak jelas membuat Adam menghela nafas pelan.
"Pelan-pelan," peringat Adam. Shaquilla mengacungkan jempolnya lalu berjalan perlahan.
.
.Imam sudah sedia diatas motor matic miliknya, menatap sang kakak yang baru keluar dengan kotak bekal ditangannya.
"Tali sepatu?" tanya Imam. Shaquilla langsung menyingsing rok panjangnya sedikit untuk melihat tali sepatunya apakah sudah terpasang dengan baik. Setelah memastikan semua aman, Shaquilla menganggukkan kepalanya.
"Topi? buku? pr?" tanya Imam lagi. Shaquilla buru-buru memeriksa tasnya. Dan setelah mendapati topinya disana dan barang lainnya, ia pun menganggukkan kepalanya.
"Naik," suruh Imam sembari memberikan helm. Shaquilla pun menurut.
Sebenarnya, adiknya siapa sih?
Kalian pasti mikir gitu kan? Author juga 😂~
Motor berhenti tepat didepan gerbang sekolah. Shaquilla turun lalu memberikan helm yang ia pake tadi kepada Imam.
"Jangan lari-lari," peringat Imam.
"Iya," jawab Shaquilla patuh.
"Jarum?" tanya Imam. Shaquilla langsung mendongak keatas lalu menundukkan kepalanya agar Imam melihat jarum yang ia terpasang di hijabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Careless Girl
RomanceKarya ke-5 🤧😍 Selamat menikmati hasil imajinasi saya>.< ~The Careless Girl~ Tokoh : ~Azka Nathanael Calvindes ~Shaquilla Fridavani Az-Zahra ~••~ WORK V ~••~ DON'T COPY MY STORY!!! Copyright© Just_9irl🍁 Mulai : 06 Desember 2020