Bab 29. Menunggu Kamu

49 19 14
                                    


"Assalamu 'alainaa wa 'alaa ibadillahish sholihiin " salam Shaquilla memasuki rumah diikuti oleh Satria.

"Abang mau ke klinik lagi?" tanya Shaquilla.

"Iya, nanti setelah ashar" jawab Satria yang hendak mengambil minum.

Shaquilla ber-oh, lalu melanjutkan langkahnya menuju kamar miliknya.

Setelah melakukan aktivitas rutinnya, Shaquilla turun dari kamar menuju ruang makan untuk makan siang.

Abinya sudah memasak makanan tadi pagi, jadi tinggal dipanaskan saja.

"Imam kok belum pulang ya" ucap Satria yang sudah duduk di meja makan.

"Mungkin ada rapat osis" balas Shaquilla. "Oh ya bang, nanti Quilla nitip beliin kertas jeruk sama kertas origami ya."

"Buat apaan? Prakarya?"

"Ho'o, dikumpul minggu depan sih. Tapi dikerjain cepat aja, takut lupa"

"Oke, nanti Abang beliin."

Keduanya melanjutkan acara makan siang sambil sesekali bercengkrama.

==

"Quilla dirumah sendiri aja, bentar lagi juga Imam pulang kok bang"

Satria melirik jam tangannya, "Quilla abang antar ke rumah Geisha aja ya. Abang nggak bakal tenang kalau Quilla sendirian dirumah." Jelas Satria.

"Tapi..." Shaquilla menghela nafas lalu mengangguk.

Satria langsung mengunci pintu, lalu keduanya memasuki mobil.

==

"Abang pergi, Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam" jawab Shaquilla dan Galang yang berdiri didepan pagar.

"Kak Geisha lagi keluar" ucap Galang tiba-tiba.

Mata Shaquilla membulat. "Kenapa nggak bilang dari tadi kak!"

Galang menatap gadis disebelahnya sambil terkekeh pelan, menurutnya suara gadis itu sangatlah menggemaskan.

"Tau gitu, Quilla ikut bang Satria ke klinik aja" gumam Shaquilla.

Tangan Galang terangkat mengelus kepala Shaquilla yang dibalut jilbab instan. "Ayo masuk" ajaknya.

Mau tak mau Shaquilla pun menurut.

==

"Zola mana kak?" tanya Shaquilla yang tak menemukan keberadaan gadis kecil itu.

"Keluar sama bunda" jawab Galang.

"Arghh, kalau gini mah gue lebih memilih sendirian dirumah" gerutu Shaquilla dalam hati.

"Ayo" ajak Galang.

"Kemana?" tanya Shaquilla.

"Ngikut aja" balas Galang, Shaquilla dibuat mendengus kesal. Dan pada akhirnya ia tetap mengikuti langkah Galang.

==

"Wahh, kapan dibikin? Bagus banget" puji Shaquilla menatap rumah kaca yang ada di halaman belakang rumah.

"Udah hampir satu tahun" jawab Galang.

Shaquilla berkeliling melihat-lihat tanaman hias dan beberapa tumbuhan lainnya yang ditanam disana.

Galang memetik beberapa tomat ceri lalu berjalan menuju kran air untuk mencucinya.

"Mau?" tawar Galang.

Shaquilla menatap tomat-tomat itu ngeri, lalu ia menggeleng.

"Masih nggak suka sayur?"

"Suka!" jawab Shaquilla langsung. "Beberapa" lanjutnya pelan. "Lagian, tomat itu bukan sayur loh kak, tapi buah" jelas Shaquilla menggurui.

The Careless GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang