Kriiiiiiing
Seluruh siswa berhamburan keluar dari ruang kelas masing-masing. Menenteng tas mereka menuju gerbang depan dimana sudah ada mobil mewah milik keluarga mereka yang terparkir. Jungkook dan Mingyu turut keluar, bergandengan tangan seperti anak kecil.
"Kook, kau sudah menghubungi bibi?" Tanya Mingyu menatap Jungkook disampingnya.
"Su-sudah..." Jawab Jungkook riang.
"Baguslah. Sebelum bibi Ahn datang, aku akan tetap bersamamu." Titah Mingyu yang diangguki Jungkook.
Mingyu mengetahui kejadian yang menimpa Jungkook minggu lalu. Saat Jungkook pingsan di lapangan setelah semua anak dan guru pulang. Mingyu sangat merasa bersalah, karena saat itu dia tidak tahu jika Jungkook bisa seperti itu. Jika Mingyu tahu, dia tak akan membiarkan Jungkook menunggu bibinya sendiri. Bibi Ahn pun telah menceritakan bahwa Jungkook memiliki suatu penyakit yang bisa kambuh kapan saja. Ahn juga memesankan pada Mingyu untuk tetap bersama Jungkook sebelum Ahn datang.
Mingyu melihat mobil jemputannya telah tiba.
Bip Bip
"Mi-mingyu-ah, su-supirmu sudah sampai." Kata Jungkook memberitahu sembari menunjuk mobil putih mengkilap didepannya.
"Nanti saja. Aku akan menunggu bibi Ahn dahulu, lalu pulang." Ucap Mingyu.
Mobil di depan gerbang sekolah semakin sedikit. Hanya tersisa beberapa mobil yang setia menunggu. Sekolah pun semakin sepi, hanya beberapa siswa dan guru yang masih disana.
Tampak dari dalam sekolah seorang Kim Taehyung berjalan pelan menuju depan gerbang, sembari memainkan dan mengetik sesuatu. Jungkook yang melihatnya terus menatap langkah kaki kakaknya. Tapi kakaknya sama sekali tak melihat keberadaan dirinya yang duduk di pos satpam.
Jungkook ingin memanggilnya, tetapi begitu teringat kata-kata Taehyung, ia pun urung. Kakaknya tak suka jika Jungkook menyapanya dan membiarkan orang lain tahu jika mereka kakak beradik.
Tak lama, mobil hitam mewah berhenti tepat didepan Taehyung. Jungkook masih memperhatikan itu. Ia melihat wajah ayah dan ibunya yang menyembul dari balik kaca mobil.
Jungkook sempat sumringah, ia berdiri hendak berlari mendekat. Tetapi begitu Taehyung masuk, mobil kembali berjalan menjauhi sekolah.
Jungkook terdiam, ia pikir ayah dan ibunya datang untuk menjemputnya juga. Akan tetapi hanya kakaknya saja yang mereka jemput. Sementara dirinya tidak.
"Jungkook-ah, bibi Ahn sudah sampai." Seru Mingyu membuat lamunan Jungkook buyar.
"A-ah n-ne..." Ucapnya sendu. Wajahnya murung walau langkah kakinya mendekati taksi yang ditumpangi Ahn.
Mingyu mengikuti langkah kaki Jungkook dari belakang. Ia menuju mobil keluarganya yang telah lama menunggu disana.
Tiba-tiba Jungkook berhenti membuat Mingyu tak sengaja menubruk punggung Jungkook.
"Waeyo?" Tanyanya bingung. Jungkook membalikkan tubuhnya cepat, ia menatap Mingyu dengan ragu.
"Mi-mingyu-ah, a-aku tidak m-mau pulang..." Ucapnya lirih. Ia kini hanya mampu menunduk.
Mingyu memincingkan matanya, "Lalu kau mau kemana?"
Jungkook menggeleng lemah. Ia bingung mau kemana. Dia tidak ingin pulang sekarang, pasti akan membosankan. Apalagi harus mendengar ibu dan ayahnya yang selalu menyanjung sang kakak. Ia merasa terabaikan.
Mingyu menatap Jungkook, sahabatnya itu berubah sikap mendadak seperti ini. Tadi dia begitu semangat untuk pulang, namun sekarang justru berkebalikan. Pasti ada masalah dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow (I'm Living On)
FanfictionAnak yang memiliki keterbelakangan mental, akankah diperlakukan dengan tidak manusiawi? Ukuran seberapa besar kasih sayang manusia bukan karena fisik maupun psikisnya. Semua anak berhak atas kasih sayang dari orang-orang terdekatnya. Begitupula deng...