09 [Khawatir]

2.4K 215 2
                                    

Taehyung berjalan pelan keluar dari kamarnya. Tenggorokannya kering ingin diisi air. Saat ia melihat pintu putih itu, rasa penasaran Taehyung kembali. Ia ingin masuk kesana, tetapi untuk apa?

Tapakan kaki dari arah tangga mengalihkan perhatian Taehyung. Taehyung melihat bibi Ahn datang membawa berlembar-lembar kertas yang disatukan didalam sebuah hardcover.

"Eh Tuan muda, ingin melihat Kookie?" Tanyanya setelah ia melihat Taehyung mematung didepan pintu kamar Jungkook.

"Tidak." Jawabnya enteng.

Bibi Ahn mulai memutar kenop pintunya, tetapi ucapan Taehyung menghentikannya.

"Apa itu milik Jungkook?" Tanyanya menunjuk kumpulan kertas ditangan Ahn.

"Ye."

Taehyung memutar bola matanya kesamping. Berpikir sedikit tentang perasaannya.

"Boleh aku membawanya?"

~~~

Dua tangan namja tengah menyusun berlembar-lembar kertas diatas meja belajar. Kertas sobekan itu ia satukan kembali menggunakan isolasi bening. Ia mengurutkannya dahulu sebelum ia menempelkan di cover bergambar Iron Man.

Semakin malam matanya semakin berat. Kantuknya semakin merenggut kesadarannya. Tapi ia coba bertahan, meneguk satu gelas kopi espresso dengan cepat lalu kembali menyusun beberapa lembar yang tersisa.

"Hoam..." Mulut Taehyung membuka lebar, menguap dengan nikmatnya. Dengan mata kantuknya ia kembali menyusun lembar komik milik adiknya.

Pukul dua belas malam, Taehyung benar-benar loyo. Matanya mengatup sedangkan tangannya masih bertengger diatas komik. Kepalanya tiba-tiba terkulai lalu ia pun tidur.

***

Langit tersibak, matahari menyembul dari balik ufuk timur. Taehyung menggeliat diatas kursi belajar, ternyata sedari semalam Taehyung ketiduran. Ia pun segera melihat jam nakas, seketika matanya terbelalak lebar.

"Astaga! Aku kesiangan!" Taehyung panik. Ia segera berlari kearah kamar mandi sembari menyambar handuk. Taehyung mandi dengan singkat, tak lebih dari lima menit Taehyung sudah keluar dari sana.

Taehyung segera membuka lemarinya, mencari seragam sekolah untuk hari ini.

"Aish ini hari apa?" Tanyanya bingung. Seragam sekolahnya yang bermacam-macam membuat konsentrasinya buyar.

Ia pun berjalan mencari ponsel. Begitu ponselnya dibuka, alangkah menyesalnya Taehyung. Hari ini adalah hari sabtu, waktunya libur weekend.

"Ibuuuuuu..."

***

Taehyung keluar kamar dengan mengendap-endap. Rupanya ia membawa sekotak buku bergambar Iron Man yang sedari semalam ia bela-belakan begadang.

Lantai dua nampak sepi. Meski weekend, namun Namjoon dan Yuri telah pergi ke kantor untuk membahas proyek baru mereka.

Perlahan Taehyung memutar kenop pintu kamar Jungkook. Sangat pelan hingga tak ada suara darinya.

Taehyung menyembulkan kepalanya. Terlihat didalam sana Jungkook masih belum bangun. Taehyung dapat menyaksikan bagaimana pucatnya wajah adiknya. Dia terlihat lemah, hanya tidur di kasur, tidak berceloteh lagi bersama bibi di dapur seperti yang biasa Taehyung lihat.

Puk

Sebuah tepukan kecil Taehyung rasakan di bahu kirinya. Ia berbalik pelan untuk mengetahui siapa yang menepuknya.

Shadow (I'm Living On) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang