28 [Tak Terima]

1.8K 226 19
                                    

Seok-seok kaki seseorang menelusup masuk ke rumah besar nan megah miliknya. Suasana rumah yang sunyi dan gelap membuat siapa saja tak menyadari hadirnya namja kacau itu. Jas hitamnya compang-camping, rambut kepalanya morak-marik, dengan wajah sendu dan pandangan kosong.

Berjalan memasuki pintu kamarnya sendiri, ia membantingnya keras. Hingga seorang wanita yang tengah terlelap di ranjangnya terkejut bukan main.

"Astaga! Apa yang terjadi padamu, yeobo?" Tanyanya panik. Melihat suaminya pulang tengah malam dengan keadaan kacau dan bau alkohol.

Namjoon tak mendengar tanya Yuri. Ia melamun dan menyendu. Tak ada gairah untuk menyapa sang istri. Semuanya nampak kosong.

Pikirannya hanya tertuju pada Jungkook dan Jisoo. Rupanya anak yang selama ini ia yakini adalah anak Seokjin, nyatanya salah. Jungkook anak kandungnya. Benarkah?

Tetapi mengapa? Mengapa semua itu harus menimpa dirinya dan istrinya?

Ia tidak terima. Jungkook bukan anaknya. Ia yakin, hasil itu salah. Tidak mungkin dirinya memiliki anak seperti dia. Jika iya, maka anak itulah menyebab Jisoo memilih pergi darinya. Dan menjadikan rumah tangganya hancur.

"AARRGGHHH!!!!"

BRAK!!

BRAKK!!

Yuri menjerit takut, mata dan telinganya ia tutup, berjalan menjauh darinya. Namjoon mengamuk dan membanting semua benda yang ia temui.

"AARGHH!!!"

"Sayang! Hentikan!!"

Brak

Pranggg

Sementara itu, di kamar lain, Jungkook terbangun mendengar suara benda-benda terjatuh lalu sebagian ada yang terdengar pecah. Ia memberanikan diri untuk turun dari ranjang, berjalan pelan membuka pintu kamarnya. Suasana diluar sangat mencekam, tidak ada cahaya yang terlihat.

BRAAK!!

Dan suara bantingan cukup keras itu terdengar lagi disertai jeritan ibunya. Ia bisa mendengar suara itu dari kamar sang ayah. Apa yang terjadi? Apakah ayahnya tengah mengamuk? Apakah mereka bertengkar?

Ia tatap pintu kamar didepannya. Tertutup rapat tanpa cahaya yang menyembul keluar. Kakaknya tidak terbangun rupanya. Ia bingung hendak bagaimana?

Setelah mengumpulkan keberanian, Jungkook memutuskan untuk mendekat ke pintu kamar Namjoon. Mengintip sedikit dari celah pintu yang terbuka. Nampaklah pemandangan yang tidak ia bayangkan sebelumnya.

Lantai yang dipenuhi pecahan keramik dari guci dan cermin, sprei tidur yang terlepas dan tergeletak di bawah, serta benda-benda lain yang ikut berserakan. Dapat ia saksikan saat kepalanya ia coba masuk sedikit ke dalam. Ibunya tengah menangis dibawah, dan ayahnya sedang meraung sambil meremat kepalanya kencang. Sungguh, tubuh Jungkook bergetar takut, keringat dingin berlomba keluar dari pori-pori seluruh tubuh, dan nafasnya semakin sulit.

"Hiks.... A-ayah... Hiks..."

Ia menangis di depan pintu, memandangi keadaan ayahnya yang sangat mengerikan. Isak tangis dibarengi dengan jeritan dari ibunya terus terdengar, dengan tangan sang ibu yang mencoba menghentikan amukan Namjoon.

Shadow (I'm Living On) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang