11 [Mandiri]

2K 205 7
                                    

Yuri dan Namjoon baru saja pulang dari kantor. Tumben sekali Namjoon pulang cepat seperti ini. Yuri akan memanfaatkan waktu untuk memanjakan suaminya. Sehabis dirinya duduk sebentar, ia keluar kamar lalu menuju dapur.

"Bibi? Bibi?" Panggilnya pada asisten rumah tangganya. Ia berkeliling mencari wanita setengah abad itu, namun tak kunjung didapat.

Ia melirik jam di dinding, sudah pukul lima sore. Biasanya Ahn akan menjemput Jungkook ke sekolah. Taehyung bahkan sudah pulang setengah jam yang lalu.

Daripada menunggu Ahn terlalu lama, Yuri memutuskan untuk membuat teh sendiri. Ia membuat dua cangkir teh hangat untuk menghangatkan badannya dan badan suaminya. Cuaca hari ini sama seperti kemaren, selalu turun hujan. Mungkin sebentar lagi musim dingin akan dimulai.

Selesai meracik teh, Yuri kembali ke kamar. Ia membuka pintu cukup kesulitan karena terdapat sebuah nampan ditangannya.

Ceklek

Siluet Yuri tertangkap netra Namjoon. Namjoon yang masih merebahkan tubuhnya segera beranjak dan mendekat ke Yuri.

"Astaga, kenapa kau membuatnya sendiri sayang?" Tanyanya penuh kecemasan. Ia segera mengambil alih nampan ditangan Yuri.

"Bibi Ahn sepertinya sedang menjemput Jungkook. Aku tidak ingin kau menunggu terlalu lama."

Namjoon meletakkan dua cangkir diatas nakas. Ia duduk di sofa diikuti Yuri.

"Jadi ini teh buatanmu?" Tanyanya seraya meraih secangkir teh. Ia menyeruputnya sedikit karena masih terlalu panas.

Yuri mengangguk dengan senyum malunya.

Namjoon terbelalak saat menyadari teh yang ia teguk sangat enak. Ia baru pertama kali dibuatkan teh oleh istri barunya.

"Ini enak. Kau mencampurnya dengan apa?"

Yuri terkesiap senang. Ia tersenyum lagi karena puas dengan reaksi suaminya.

"Hanya teh biasa. Dan yang jelas aku membuatnya dengan penuh cinta." Ucap Yuri sedikit malu, Namjoon segera tertawa. Sikap istrinya selalu membuatnya terkejut.

Namjoon meneguk tehnya hingga habis. Yuri pun ikut meminum teh buatannya sendiri. Hujan diluar sudah lumayan reda. Suaranya sudah tidak sekeras tadi.

"Apa kau merasa kewalahan saat bibi Ahn tak ada dirumah?" Tanya Namjoon tiba-tiba. Ia melihat Yuri yang membuatkan tehnya seperti ini sedangkan istrinya itu baru saja pulang. Namjoon juga merasa lelah, tapi Yuri harus membuatkan minuman walau dirinya dalam keadaan sama capeknya.

Yuri memutar bola matanya. Kepalanya masih menunduk karena baru saja meminum teh.

"Tidak. Memangnya kenapa?" Yuri mendongakkan kepala. Kini mata Namjoon langsung mengarah pada kedua bola hitamnya.

"Kau lelah, bukan? Seharusnya kau tak perlu membuatkanku minum seperti ini. Kau juga butuh istirahat, sama sepertiku." Ucapnya. Dimata Namjoon, Yuri sangat terlihat lelah. Dan benar adanya. Yuri bahkan masih berpeluh.

Ini kali pertama Namjoon pulang cepat. Lalu bagaimana jika Yuri yang pulang lebih dulu? Apakah kejadian seperti ini akan terulang? Yuri selalu membuat minuman sendiri karena Ahn tak ada dirumah.

"Jika Ahn selalu tidak ada dirumah saat kau pulang, aku bisa mempekerjakan satu orang lagi." Ucapnya melanjutkan. Yuri memutar bola matanya dibalik wajahnya yang tertunduk. Ia lantas mendongak.

"Kurasa tidak perlu. Bibi Ahn selalu memenuhi kebutuhan kita. Hal ini hanya terjadi sore ini saja." Ucap Yuri.

"Tapi bagaimana kalau berkelanjutan? Aku tidak ingin kau kesusahan di lain waktu." Namjoon begitu mencemaskan Yuri. Tetapi Yuri hanya diam saja. Ia tak masalah jika mempekerjakan orang lagi, tetapi baginya pekerjaan rumah tangga cukup hanya satu orang saja.

Shadow (I'm Living On) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang