21 [Tak Terduga]

1.8K 173 5
                                    

Senyum dari kedua bilah bibir wanita cantik yang tengah terduduk di samping kemudi tak pernah luntur walau secuil. Meski pandangannya tertuju pada jalanan Seoul yang indah di malam hari ini. Suaminya sampai tak mengerti mengapa hati istrinya bisa melunak hanya karena bocah yang akan mereka temui.

Seokjin melirik lagi dan lagi, Rose masih tetap sama. Tak pernah menghentikan ekspresi jiwanya yang nampak bahagia.

"Sudah tak sabar?"

Rose yang diajak bicara menoleh semangat.

"Tentu. Kau tahu tidak, aku membawakan sesuatu untuknya." Rose membuka tasnya, memamerkan sebungkus kado yang ia bawa.

"Woah apa isinya? Apa itu sepatu?" Mata Seokjin membulat berbinar. Rose menggeleng seraya tertawa geli.

"Yang pasti aku membuatnya sendiri khusus untuk Kookie-ku." Senyum Rose seraya terus menatap kado di tangan.

"Kookie-ku?" Tanya Seokjin heran.

"Ne, Kookie-ku. Dia Kookie yang hadir di kehidupanku."

Seokjin menatap manik indah sang istri yang nampak tak berkedip saat memandangi kadonya. Bibir tebalnya melengkung senang, betapa bahagianya hati Rose saat kedatangan Kookie.

"Oh ya, kira-kira bagaimana keluarganya ya? Aku sungguh penasaran." Terawang Rose, jari telunjuknya ia letakkan di dagu.

"Pastinya mereka orang yang baik. Lihatlah, Kookie juga memiliki sikap yang baik." Jawab Seokjin yang dibalas anggukan berkali-kali.

Mobil melaju semakin cepat. Menerpa angin malam melalui jalanan yang nampak indah berkelip.

Hingga sampailah mereka di sebuah restoran tempat Kookie mengirim alamat. Mereka langsung keluar mobil, merapikan pakaian lalu masuk dengan tak sabar.

"Nomor berapa mejanya, sayang?" Tanya Rose seraya menatap sekeliling restoran megah ini. Seokjin membuka kembali ponselnya untuk mencari pesan yang Kookie kirim tadi sebelum mereka kesini.

"Nomor satu. Wah apa mereka memesan tempat VIP disini?" Kernyitnya sebelum kemudian waiters datang menghampiri.

Seokjin mengatakan mereka mendapat undangan di meja nomor 1. Waiters itu menggiring Rose dan Seokjin menuju halaman belakang restoran. Suasana restoran yang ramai kini berganti tenang saat mereka telah sampai di bagian belakang restoran. Banyak lampu yang terpasang, air mancur dengan warna-warna indah, rerumputan yang nampak segar. Hingga netra keduanya mendapati satu buah meja dengan banyak kursi yang telah terisi sebagian. Waiters itu meminta Rose dan Seokjin untuk menghampiri mereka.

Keluarga besar Kim telah sampai lebih dulu di tempat ini. Tak ingin orang yang telah menolong mereka harus menunggu lama. Namjoon dan Yuri yang membawa kedua anaknya berniat untuk menjalin silaturahmi pada orang yang telah membantu merawat Jungkook selama anak bungsunya hilang. Meskipun Namjoon dan Yuri tak pernah peduli pada Jungkook, tapi karena bujukan Taehyung lah mereka luluh.

Bocah bersurai mangkok diantara mereka terus menyapu pandang ke segala arah restoran. Khususnya dari arah masuk, berharap orang yang selama ini ia tunggu segera datang.

Hingga terlihatlah siluet sepasang suami istri yang berjalan kearahnya. Ia segera berdiri dari kursi seraya melambaikan tangan.

"P-paman! B-bibi! Disini!" Panggilnya penuh keriangan. Seokjin dan Rose melihat Jungkook, mereka segera berjalan menuju meja yang Jungkook duduki.

Namjoon, Yuri dan Taehyung menoleh ke arah yang sama dengan Jungkook. Taehyung tersenyum senang, Yuri terlihat mencebikkan bibir malas, sedangkan sang kepala rumah tangga Namjoon terkejut bukan main.

Shadow (I'm Living On) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang