Di sebuah ruang kelas, para haksaeng tengah memperhatikan gurunya dengan seksama. Matanya fokus menatap guru Lee yang tengah menjelaskan pelajaran matematika.
Tetapi satu haksaeng tampak gelisah. Namja haksaeng yang duduk paling depan terus saja melirik ke bangku disampingnya. Bangku sebelah kanannya kosong, tak berpenghuni. Baru kali ini teman sebangkunya tak masuk kelas.
"Apa Jungkook sakit?" Tanyanya sendiri dengan nada pelan. Ia menghela nafasnya lalu mulai fokus lagi pada pelajaran.
~~~
Sore ini, Mingyu memutuskan untuk pergi kerumah Jungkook. Ia khawatir jika Jungkook tak masuk kelas karena sakit. Beruntung ia sudah mengetahui dimana rumah teman barunya, sehingga ia bisa langsung kesana tanpa memberitahu Jungkook.
Mobil mewah Mingyu berhenti di depan gerbang rumah Jungkook. Mingyu pun turun, berjalan ke arah pos satpam dan menanyakan tentang Jungkook pada satpam rumah.
Satpam mengatakan jika Jungkook tengah sakit. Mingyu pun bergegas masuk ke rumah Jungkook.
Ting Tong...
Seseorang bersuara dari dalam rumah. Mingyu menunggu dengan sabar.
Pintu putih pun terbuka, memperlihatkan seorang wanita paruh baya yang memakai daster tersenyum ramah padanya.
"Eh Tuan Mingyu. Silahkan masuk."
Mingyu membungkuk memberi hormat. Ia pun masuk lalu bertanya tentang Jungkook. Bibi Ahn segera menggiringnya ke kamar Jungkook.
"Jungkook sakit, Tuan." Ucap bibi Ahn seraya berjalan menaiki tangga.
"Sakit apa bi? Bukankah kemarin dia baik-baik saja?"
"Ne, tetapi sejak semalam asam lambungnya naik. Dan tadi pagi badannya masih demam. Bibi tidak mengizinkannya untuk berangkat."
Mingyu mengangguk-angguk, ada rasa cemas dalam hatinya. Akhirnya mereka pun sampai di kamar Jungkook. Mingyu segera masuk dan melihat Jungkook yang tengah tertidur.
Mingyu mendekat, wajah temannya begitu pucat. Jungkook terlihat tengah dikompres, Mingyu yang tahu pun mengambil handuk dikening yang sudah kering. Ia celupkan lagi ke baskom berisi air hangat yang terletak diatas nakas lalu meremasnya sebelum meletakkannya di dahi Jungkook.
Mingyu menatap wajah temannya, hatinya merasa iba dengan Jungkook. Jungkook sudah banyak melewati banyak hal yang berat, dari mulai ocehan sampai perundungan. Melihat wajah damai Jungkook, Mingyu menjadi semakin ingin melindunginya. Selama ini Mingyu belum pernah melindungi Jungkook dari ulah teman-temannya. Ada saja ulah teman-temannya yang menghalanginya untuk melindungi Jungkook. Ia menjadi merasa bersalah.
Lama duduk ditepi ranjang, Mingyu memutuskan untuk pulang. Ia tidak akan membangunkan Jungkook karena ia tahu Jungkook membutuhkan waktu istirahat yang cukup. Ia pun keluar kamar.
Disaat kakinya menuruni anak tangga, tak sengaja matanya melihat ada sosok laki-laki yang masuk ke rumah. Namja itu seperti namja yang pernah Mingyu lihat saat ia kesini dulu.
Mingyu hendak memberi hormat saat namja itu berjalan semakin dekat. Dan satu fokus Mingyu teralih, seragam yang dikenakan namja dihadapannya adalah seragam dari sekolahnya. Berarti Jungkook memiliki saudara?
"A-anyeong..." Sapanya ragu seraya membungkuk. Namja itu terlihat dingin, lirikannya sangat tajam pada Mingyu.
Mingyu menegakkan tubuhnya kembali, ia melihat wajah Taehyung yang hanya melenggang tanpa melihat lagi kearahnya atau sekedar membalas bungkukannya. Mingyu pun heran, apakah ada yang salah dengannya. Mengapa lelaki itu begitu sinis padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow (I'm Living On)
FanficAnak yang memiliki keterbelakangan mental, akankah diperlakukan dengan tidak manusiawi? Ukuran seberapa besar kasih sayang manusia bukan karena fisik maupun psikisnya. Semua anak berhak atas kasih sayang dari orang-orang terdekatnya. Begitupula deng...