Seokjin menggendong seorang bayi laki-laki seraya bersenandung lirih. Bayi yang ia beri nama Kim Jungkook sejak tadi terus menangis tanpa henti, entah apa yang ia rasakan. Susu botol telah Seokjin berikan, popok telah Seokjin ganti, namun semuanya tak berhasil menenangkan Jungkook.
"Ibu sedang berbelanja, saeng... Tenanglah sebentar lagi ibumu akan segera pulang." Seokjin berusaha menepuk-nepuk bokong bulat Jungkook, tetap saja tak bisa membuatnya tenang.
Hingga ia ingat sebuah kado yang telah ia siapkan.
"Ah paman punya sesuatu untukmu."
Seokjin berjalan sedikit berlari menuju tas miliknya. Membuka resletingnya cepat dan mengambil sebuah box kado bergambar binatang.
"Tara... Lihatlah paman membawa apa?" Tunjuknya pada kado yang ia angkat. Seketika air mata Jungkook berhenti mengalir. Tubuh kecilnya terhentak-hentak lucu lantaran sesenggukan.
Tangan mungilnya mencoba meraih kado yang Seokjin pamerkan. Dengan dibantu Seokjin, kado itu ia kupas sampulnya.
Karena merasa kesulitan, Seokjin meletakkan tubuh Jungkook di atas sofa. Ia lantas berjongkok dihadapannya seraya membuka kado.
Sebuah baju berwarna biru ia angkat dari box kado. Seokjin segera merentangkannya hingga Jungkook nampak senang melihatnya. Banyak manik-manik disana, terdapat kain yang menjuntai dibelakang baju itu. Jungkook tertawa senang, ia meraih baju itu lalu ditarik-tarik gemas.
"Apa kau suka, Jungkook-ie? Ini baju pangeran yang ada di film dongeng. Paman melihatnya saat ke mall kemaren."
"Kau suka, Jungkook-ie?" Tanya Seokjin lagi. Jungkook merespon dengan lenguhan melengking dari mulut mungilnya. Membuat Seokjin tersenyum senang.
"Nah sekarang pamanmu ini akan menyulapmu menjadi seorang pangeran." Seokjin melepas satu persatu baju yang Jungkook kenakan. Menggantinya dengan baju pemberiannya. Terlihatlah tubuh mungil Jungkook yang nampak tenggelam karena ukurannya yang cukup besar.
"Ternyata ukurannya tidak pas. Paman pikir badanmu yang bongsor ini bisa cukup mengenakan baju anak usia satu tahun." Terdengar kikikan kecil dari Seokjin, merasa lucu melihat tubuh bongsor Jungkook yang nyatanya akan tampak kecil saat mengenakan pakaian yang ia bawa.
"Aku adalah Kim Jungkook pangeran kecil dari negeri Seoul... Wushh... Aku akan menyelamatkan kerajaan Seoul..." Seokjin merentangkan kain yang menjuntai di belakang baju, menggoda Jungkook yang kini tertawa senang mendengar suara yang Seokjin buat.
"Uwacchh... Ckkk..." Suara kecil Jungkook nampak terkikik kesenangan. Seokjin yang gemas akhirnya menggelitiki ketiak Jungkook hingga semakin terkikiklah bayi berusia tujuh bulan itu.
"Jungkook-ie sang pangeran kecil paman, jangan pernah mengecewakan ayah dan ibumu. Jadilah anak yang berbakti untuk mereka. Buktikan pada ayahmu jika kau benar-benar putra kandungnya."
Jungkook nampak mengangguk spontan membuat mata Seokjin terbelalak lebar tak percaya.
***
Tiga tahun sudah hari-hari yang Jisoo lalui penuh dengan luka. Namjoon masih jarang pulang kerumah. Bahkan sekarang Namjoon sudah memiliki apartemen sendiri. Bertambah sengsaralah hati Jisoo.
Ia merasa menjadi wanita yang hina. Ia merasa harga dirinya terinjak-injak. Sudah berkali-kali ia mencoba menjelaskan fakta yang sebenarnya, namun Namjoon tetap tutup telinga. Seokjin sudah mondar-mandir menemui Namjoon, tapi tak menghasilkan apa-apa dan hanya perkelahian yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow (I'm Living On)
FanfictionAnak yang memiliki keterbelakangan mental, akankah diperlakukan dengan tidak manusiawi? Ukuran seberapa besar kasih sayang manusia bukan karena fisik maupun psikisnya. Semua anak berhak atas kasih sayang dari orang-orang terdekatnya. Begitupula deng...