Kegelapan malam mulai menyelimuti hutan gunung semeru. Hembusan angin pun sudah berubah dingin. Hal itu membuat Kalya dan Hara mulai mengenakan jaket tebalnya. Suara serangga dari balik rumput dan tumbuhan mulai bersautan. Hewan-hewan malam mulai keluar dari sarangnya. Mungkin itu kelelawar dan burung hantu yang keluar untuk mencari makan. Bulan di langit pun melengkapi keindahan malam dengan menampakkan senyumnya.
Galan duduk di dekat perapian, dia bertugas sebagai pengendali api. Galan menjaga kestabilan api, jika tampak meredup maka dia akan menambahkan kayu hingga memberikan hembusan angin.
Tidak jauh disampingnya ada Baga memainkan gitar menyanyikan lagu dari surface yang berjudul "feeling good"
Feeling good, like I should
Went and took a walk around the neighbourhood
Feeling blessed, never stressed
Got that moonshine on my Sunday best
"kaya ada yang salah dari liriknya" keluh Kalya ketika dia berjalan mendekati Galan. Hara dan Kalya membawa kompor mini juga beberapa peralatan untuk memasak air. Mereka akan memakan mie instan.
"suka-suka Baga sih" jawab Philo yang duduk di samping Baga.
Philo duduk beralaskan daun dan mengenakan selimut tebal. Philo bersembunyi di balik selimut.
Kalya mulai melirik ke arah Philo, sepertinya dia iri dengan yang dimiliki Philo.
"kayaknya nyaman banget ya Phil" kata Kalya.
"as you can see"
Kalya berjalan mendekat ke arah Philo. Dia memegangi selimut Philo. "boleh pinjem ?"
"enggak"
"jahat"
Baga berhenti bernyanyi "masuk selimut berdua ajalah berbagi"
"ide bagus" Kalya menarik kasar selimut hingga Philo terjungkal ke samping. Ketika selimut terbuka Kalya segera mendekat dan menutup selimut keseluruh tubuhnya.
"hiiih manusia ini" gerutu Philo namun tidak bergerak mengusir Kalya, dia pasrah.
Melihat Hara memasak sendiri membuat Baga ingin membantunya. Baga sedikit gugup ketika mendekati Hara, Baga tidak bisa mengendalikan dirinya. Bahkan ia bertanya-tanya dengan dirinya sendiri 'biasanya ketemu cewe cantik juga gak gini'
Hara memutar kepala memandang Baga, Hara menaikkan kedua alisnya seolah bertanya 'kenapa ?'
"i-ini airnya bergemuruh" jawab Baga menunjuk ke air yang sudah masak.
Baga mematikan kompor dan mengangkat panci kecil itu. Selagi memindahkan air, Baga melirik ke arah Hara. saat itu juga Hara memandang Baga dan tersenyum. Seperti tersengat aliran listrik yang kuat. Reaksi tubuh Baga terkejut hanya dengan senyuman dari Hara. Hal itu membuat panci yang Baga pegang bergerak spontan membuat airnya sedikit tumpah.
"aw" pekik Hara lirih.
"HARAA!!" teriak Kalya yang melihat kejadian cepat itu.
Air itu tumpah ke tanah dan Hara terkena sedikit cipratannya, namun tetap saja Hara terkejut dengan cipratan air panas.
Baga hanya bengong dan tidak bereaksi apa-apa.
Galan mendekati Hara dan melihat kaki Hara "kamu gak papa?" tanya Galan.
"enggak enggak cuman kaget aja"
"BAGA !" bentak Xena yang tiba-tiba sudah ada di belakang Baga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amazing Camping (the secret of ecology)
Science FictionBaga, Galan, Philo, Xena, Kalya dan Hara berkemah di Gunung. Ketika mereka merapikan tenda untuk pulang tiba-tiba sekawanan babi hutan menyerang tenda mereka. Saking paniknya semua berlari ke sembarang arah, membuat mereka terpisah dan hilang di da...