Hari terakhir di perkemahan mereka habiskan tanpa banyak pergi meninggalkan tenda. Mereka memutuskan untuk bersantai saja di tenda, memasak, mengabadikan moment lebih banyak dan bercengkrama. Di hari terakhir ini mereka merasakan waktu berkualitas, benar-benar bersenang senang tanpa rasa khawatir atau ketakutan seperti hari sebelumnya. Mereka merangkai banyak kenangan manis. Hingga tak terasa, gelap pun melingkupi langit dan bulan pun datang.Mereka tengah berkumpul di kursi dengan santapan malam sederhana diatas meja. Seperti diwaktu hari pertama mereka datang.
"enaknya kita main games nih" ajak Philo sambil mengunyah snack rasa asin di depannya.
"truth or dare" sambung Kalya.
"whaaa sepemikiran. Hahahaha" Philo dan Kalya pun tertawa histeris.
Sedangkan yang lain bahkan tidak memberikan jawaban setuju atau tidaknya.
Philo meletakkan botol plastik yang masih bersisi sedikit air di tengah meja. Ia menyingkirkan beberapa makanan yang mungkin akan menghalangi perputaran botol.
"kita mulai" Kalya memutar botol tersebut.
Tutup botol mengarah ke Philo. Philo memilih truth.
"kamu pernah ngompol gak waktu camping ini ?" tentu saja Kalya yang memberi pertanyaan.
"enggak lah ngaco. Tapi kalo ngompol waktu nginep di kos Baga pernah hahahaha" jawab Philo diakhiri dengan gelakan tawa.
"bedebah menjijikan" jawab Baga.
"halah kan aku cuciin"
"iya tapi telat, udah kepake satu malam"
"haahaa lagian bego udah tau bau aneh masih di pake, harusnya kan pekaaa" Philo membela diri yang disambut tawa oleh yang lain.
Lalu Philo memutar botol dan botol berhenti pada Kalya.
"ih kok aku"
"hahahahah" Philo dan Kalya tertawa bersamaan. Entah apa yang mereka tertawakan, yang lain tidak tau. Sepertinya permainan ini hanya untuk mereka berdua saja.
Kalya memilih truth. Memang sebenarnya permainan ini dibuat dengan tujuan menggali informasi dari peserta lain, bukan tentang memberi tantangan.
"kamu pernah ngapain aja sama mantanmu bisa sampek susah banget buat move on"
"mmmmm anu itu"
"apa ?"
"belajar bikin anak"
"hah ?" Philo terkejut.
Tidak hanya Philo, Xena dan Hara pun menganga mendengar kejujuran Kalya.
Berbeda dengan Galan dan Baga, mereka berdua menatap Kalya dengan santai.
"yang bener ? waaah kurang ajar Niko" jari tangan Xena bergemelatuk lalu menggenggam membentuk tinjuan.
"lah, mau ngapain ? ya biarin aja orang Kalya juga mau mau aja" sanggah Philo.
"mulut kau. Enggak. Enggak bener, aku cuma bercanda. Aku gak sebodoh itu, masak pacaran tiga bulan udah mau aja Hahaha" suara tawa Kalya terdengar sumbang di telinga yang lain.
"ih gak lucu becandanya. Harusnya beneran biar seruu" ucap Philo
Kalya memutar kembali botol tersebut. tutup botol berhenti di Baga.
"naaaah ini nih. Truth or dare ?" tanya Kalya.
"dare" jawab Baga
"ih gak seru" ucap Kalya
"heh seru nih, cariin kamera aku sampek ketemu" Philo memberi tantangan.
"bhahahaha gak mungkin dia mau" Kalya tertawa.
"yaudah truth aja" Baga merubah keputusan.
"kamu lagi suka sama seseorang diantara kita berenam gak ?" tanya Kalya dengan tatapan genitnya.
Philo hanya menggelengkan kepala mendengar pertanyaan Kalya yang terlihat jelas modus.
"enggak" jawab Baga tegas.
"brarti kamu gak ada yang disuka ? kamu gak suka ? kamu gak suka sama kita ? bahkan salah satunya ?" tanya Kalya.
"Bukan gitu, ini suka maksutnya gimana ? suka nya beda konteks nih"
"udah lah Baga, udah jelas sekarang" Kalya cemberut.
"ya udah jelas Yaaa jangan ngarep lagi" jawab Philo membuat yang lain tertawa.
Philo memutar botol, tutup botol berhenti di Hara. hara pun memilih truth.
"aduh apa ya, kalo Hara nih tanya apa ya bingung" ucap Kalya.
Tatapan mata Galan tajam ke arah Hara seperti ingin menanyakan sesuatu tapi ragu ragu.
"mungkin yang lain mau tanya, Galan mungkin" Kalya yang merasakan situasi itu sengaja memberi peluang.
"aku aja aku aja" ucap Philo.
"Hara mantannya berapa?" tanya Philo.
"pacaran aja belum pernah" jawab Kalya.
"haaah ? masak ? suci banget kek aku juga belum pernah pacaran"
Xena melempar gelas kertas kosong ke kepala Philo. Membuat yang lain tertawa.
Kalya memutar lagi botol tersebut. botol berhenti pada Galan.
"galan ada yang disuka gak diantara kita berenam ?" tanya Kalya.
Tatapan Galan langsung mengarah ke Hara. Hara yang menyadari itu langsung menurunkan pandangan karena malu. Ia merasa gugup ditatap terlalu intens.
"ih apaan pertanyaan itu lagi" protes Philo.
"ada" jawab Galan tegas dan masih menatap Hara.
Sesekali Hara melihat Galan namun mata Galan ternyata masih intens dan terkesan mengintimidasi.
"hah ?" Philo terkejut
"ada ? gak mungkin kan kamu suka sama aku atau cewe absurd ini?" Philo melirik Kalya disampingnya. Pasalnya Philo belum menyadari bahwa Galan menyukai Hara.
Disaat bersamaan, Xena dan Baga melihat interaksi itu, mereka bisa merasakan Galan memang menyukai Hara.
"nanti aku jawab enggak malah salah kaya Baga" jawab Galan memutus pandangan dari Hara. ia menyudahi aktivitas menyenangkannya memandangi Hara.
"iya juga sih, soalnya yang ngasih pertanyaan juga gak jelas" jawab Philo.
"mmmmmm aku ke tenda dulu ya mau istirahat" Hara pamit mendahului mereka.
"aku juga" Xena mengikuti.
"loh kan Xena belum dapet giliran nih" teriak Kalya.
Xena menyusul Hara untuk masuk ke tenda. Merasa sahabatnya menyukai sahabatnya yang lain membuat Xena ingin mengorek informasi. Apa Hara sudah merasakan jika Galan menyukainya. Bagaimana perasaan Hara untuk Galan. Semua pertanyaan itu berputar di kepala Xena. Pasalnya Xena setuju dengan pilihan Galan. Galan orang baik dan terpelajar sedangkan Hara, dia juga baik. Mereka serasi pikir Xena.
"duh tinggal kita berempat, gimana nih dilanjutin gak ? jangan kroyokan tapi" tanya Kalya.
"halah seneng kan di kroyok kita" Philo mendorong pundak Kalya yang berada di sampingnya dengan pundaknya.
"iih Philoo belum apa apa udah kasar iiiih" Kalya berlari masuk ke tenda bergabung dengan Hara dan Xena.
"dih gak jelas banget cewe bar-bar itu" ucap Philo.
..................................................................
KAMU SEDANG MEMBACA
Amazing Camping (the secret of ecology)
SciencefictionBaga, Galan, Philo, Xena, Kalya dan Hara berkemah di Gunung. Ketika mereka merapikan tenda untuk pulang tiba-tiba sekawanan babi hutan menyerang tenda mereka. Saking paniknya semua berlari ke sembarang arah, membuat mereka terpisah dan hilang di da...