12. Menyesal

24 3 0
                                    


            Kalya berlari mengikuti Xena, ia terus mengekor dibelakang Xena. meskipun larinya tidak bisa secepat Xena.

"Xenaa tungguin" teriak Kalya dengan ketakutan.

Xena memutar kepala melihat kebelakang "ayo lebih cepat" ia melihat babi-babi semakin dekat dengan Kalya.

            Kalya sudah berusaha maksimal, tapi mungkin memang segini batas kemampuannya untuk berlari.

"apa pasal membunuh babi ?" tanya Xena dengan berteriak

Kalya mulai berpikir, mengingat-ingat pelajaran di kelas. "tergantung, jika babinya hewan dilindungi kau akan kena sanksi"

"apa babi ini termasuk salah satu yang dilindungi ?"

"aku tidak tauu"

Xena melihat ada jurang di sampingnya. Jurang yang tidak begitu curam. Ia kembali memperhatikan jurang itu.

Xena memperlambat larinya, kini ia berada di belakang Kalya.

"kamu lari ke kanan dan tunggu aku disana !" perintah Xena.

Xena mencoba mengalihkan pandangan babi kepada dirinya. Poisis Xena sudah sangat dekat dengan babi-babi.

Ketika mencapai jarak satu meter, Xena melompat ke jurang hyaaak.

Para babi-babi itu ikut melompat satu persatu. Namun Xena tidak sepenuhnya sampai ke dasar jurang, ia berpegangan pada rerumputan.

            Setelah melihat babi-babi berhamburan ia naik lagi. Xena berusaha bertumpu pada rumput dan menariknya. Tapi rumput itu tidak cukup kuat, rumput itu tercabut membuat Xena merosot semakin ke bawah. Dengan gerakan cepat Xena kembali menarik rumput lain. ia berusaha menarik lebih kuat lagiii "Kaalyaaa !!"

Kalya segera mendekat. Ia terkejut melihat posisi Xena yang mengenaskan. Kalya segera menurunkan tangannya untuk di raih. Mereka berusaha saling menguatkan.

"Xena.., Kalya udah gak kuaat"

Bukannya menarik Xena malah tubuh Kalya semakin merosot. Tenaga Kalya tidak mampu menarik Xena yang memiliki tenaga lebih kuat.

"aaaaa....." mereka terjun ke dalam jurang.

Bruugh brugh

"aw aw hix hix badanku hancur semua" keluh Kalya.

Xena segera bangun, memeriksa sekitar untuk memastikan posisi jatuhnya tidak berdekatan dengan babi. Xena mengedarkan pandangan tapi dia tidak melihat satu pun babi. Jatuh kemana babi-babi itu ?.

Lengan Xena dan Kalya tergores tanaman hingga membuat darah segar keluar. Celana yang mereka kenakan untungnya masih bisa melindungi kaki mereka.

"babinya hilang, sementara kita aman" ucap Xena.

"Xen perih hix hix" ringik Kalya.

Xena memeriksa luka yang ada di lengan Kalya, ia menarik lengan dengan perlahan, kemudian Xena meniup pelan pelan luka itu. Ia ingat ketika masih kecil, ibunya akan meniup luka Xena dan itu membuatnya tenang.

"sorry Ya, aku gak tau obat apa yang bisa di pake di hutan ini, dah nih abis ditiup pasti sembuh sendiri"

Kalya tersenyum melihat perlakuan Xena, ia terlihat sabar tidak galak seperti biasanya. "meskipun aku tau itu bohong tapi aku akan pura-pura percaya kok Xen" ia tertawa diakhir kalimatnya. Mendapat perlakuan yang lembut dan baik ketika terluka itu sedikit menenangkan meskipun tidak menyembuhkan.

Xena berdiri memperhatikan sekitar untuk mencari tempat berteduh yang lebih aman, pasalnya disini semak-semak terlalu lebat bisa jadi sarang ular.

Ketika itu Kalya melihat tangan Xena yang juga terluka penuh darah, bahkan beberapa darah menetes ke tanah. Padahal kamu sendiri juga terluka, tapi kamu gak ngeluh sedikitpun malah nenangin aku.

Amazing Camping (the secret of ecology)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang