Babi berhasil bebas dari kungkungan kayu-kayu dalam waktu sebentar. Belum jauh mereka berlari, babi langsung mengejar lagi. Ngiiik Grroooog gggrrrooooooog. Suara babi semakin keras memekakkan telinga. Kalya yang berada paling belakang, merasa kewalahan tidak bisa mengimbangi yang lain. ia berteriak "jangan cepat-cepat,".
Galan menengok kebelakang memberi semangat "ayo Kalya ayo cepat-cepat babi itu semakin dekat" ucap Galan dengan wajah panik.
Memang benar babi itu sudah sangat dekat dengan mereka. Galan dengan sigap mengambil batang pohon di tanah kemudian melemparnya ke arah babi, mencoba menyulitkan pergerakan babi. "cepat Kalya !!"
Kayu mengenai moncong babi, namun tidak menurunkan ritme pelarian babi sedikitpun. Galan mencari kayu yang lebih besar. Kali ini kayu itu berhasil menimpuk kepala babi. Pergerakan babi melambat, ia mengibaskan kepalanya untuk membuang kayu tersebut.
Galan berhasil membuat jarak mereka lebih jauh dari babi. Tapi babi itu kemudian berlari lagi semakin cepat. Lebih cepat dari sebelumnya. Suara pekikan babi juga semakin keras. Seolah babi tersebut di selimuti amarah.
Gggrrroooooogggg
Babi berhasil menghantam tubuh Kalya yang membuat Kalya terjungkal ke tanah.
"KALYAAA!!" teriak Galan. Mendengar teriakan Galan Semua berhenti berlari.
Hara berjalan hendak mendekati Kalya. Namun Baga segera menarik tangan Hara menghentikannya. Mungkin Hara tidak sadar dengan apa yang dilakukannya. Dia hanya melihat Kalya tersungkur di tanah.
Babi melompat menginjak tubuh Kalya. Hidung babi mengendus tangan hingga leher Kalya. Seolah masih menikmati aroma santapannya, babi itu belum membuka taringnya. Disisi lain Kalya hanya bisa teriak histeris berusaha memukul-mukul babi dengan tangan dan kakinya. Kalya menendang perut babi. Kedua tangan Kalya memukul kepala babi. Menyingkirkan hidung besar berlendir itu dari lengannya. Tapi kekuatan Kalya tidak sebanding dengan babi. Semua pukulan itu tidak berpengaruh apapun.
Baga berlari mendekati Kalya. Dengan kekuatan penuh Baga menendang perut babi. Babi besar itu limbung sesaat. Ketika Baga menarik Kalya untuk bangun. Babi itu menyerang lebih dulu menggiggit kaki Kalya. Baga dengan cepat menarik kaki Kalya. Tidak juga terlepas Baga memukul kepala babi. Babi itu kesakitan, membuat gigitannya melemah. Babi besar melepas gigitannya namun kini berbalik menyerang Baga. Babi melompat menghantam Baga hingga terjatuh di tanah. Baga memukul kepala babi yang sudah membuka taringnya siap mengoyak daging tubuh Baga. babi itu terguling ke tanah, Baga tidak memberi jeda, ia kembali menendang perut babi berulang kali. Bukannya kalah babi itu semakin menggila.
Kalya berlari menjauh. Ia menangis di pelukan Hara dan Xena. Hara mencoba menenangkan Kalya, ia memeriksa luka yang ada di tubuh Kalya. Galan melepaskan ranselnya memberikannya kepada Hara. masih dengan keadaan panik mereka tidak tahu harus berbuat apa untuk menolong Baga yang tengah bergulat dengan babi.
Galan mendekat, ia menghantam perut babi dengan tendangannya dari sisi lain bbbuuuughhh!!!. Galan memegang kayu besar, ia pukulkan dengan kuat ke kepala babi. Babi itu berhasil menangkap kayu dengan giginya. Galan gagal memukulkannya. Babi menarik kayu hingga terlepas dari tangan Galan. Amarah babi kemudian beralih pada Galan. Hal itu dimanfaatkan Baga untuk segera bangun, ia mengambil batang kayu tadi dan memukulkannya ke kepala babi dari arah belakang. Seketika babi limbung, tergeletak di tanah. Melengkungkan tubuhnya, meringkih kesakitan.
"kita menjauh dulu" perintah Baga ketika ketika memanfaatkan keadaan babi yang melemah.
Hara mengangguk tanpa banyak bicara, semua membantu Hara memasukkan obat-obatan ke dalam tas. Mereka berlari menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amazing Camping (the secret of ecology)
Science FictionBaga, Galan, Philo, Xena, Kalya dan Hara berkemah di Gunung. Ketika mereka merapikan tenda untuk pulang tiba-tiba sekawanan babi hutan menyerang tenda mereka. Saking paniknya semua berlari ke sembarang arah, membuat mereka terpisah dan hilang di da...