Hara mengambil gunting dari kotak P3K, membersihkannya dengan kapas alkohol. Hanya gunting medis yang mereka punya. Hara menyerahkan gunting itu kepada Galan. Galan sempat menghembuskan napas sebelum menerima. Ini benar-benar gila. Berapa kali mereka melakukan tindakan medis tanpa protokol yang baik dan benar. Mereka hanya berprinsip pada 'do the best as i can'. Mereka tidak mungkin bisa hanya diam dan menunggu keajaiban datang menyelamatkan hewan ini. mereka sendiri yang harus menjemput keajaiban itu.
Galan sempat ragu karena yang ia tangani sekarang adalah bayi macan. Jika ia tak bisa menyelamatkan bayi ini, ia khawatir hal buruk akan menimpa mereka. Tapi sepertinya bisa diselamatkan atau tidak hal buruk akan tetap menimpa karena mereka berhadapan dengan macan nantinya. Entah kenapa pikiran buruk terus menghantuinya. Rasanya berbeda dibanding ketika menangani kanguru atau monyet. Tapi Baga terus membujuknya sampai akhirnya ia mau mencoba.
"we try !" ucap Galan memandang Hara sebelum dia mulai merobek kulit dan daging kaki bayi macan.
Tangan Galan gemetar. Peluhnya bercucuran. Hingga membuat Galan merasa seperti telah menjatuhkan bom di Nagasaki. Ia kaget dan gugup ketika gunting yang ia pegang jatuh dan ia tidak bisa mengendalikan tangannya sendiri.
Hara segera mengambil gunting itu. membersihkannya lalu memberikan pada Galan lagi. Hara masih belum menyadari kegelisahan yang dialami Galan. Ia merasa semuanya masih normal.
Sekali lagi Galan mencoba.
"Kau, tremor ?" tanya Hara tegas ketika Galan menjatuhkan gunting untuk kedua kalinya.
Hara segera mengambil gunting itu. setelah bersih Hara mengambil alih. Ia menusukkan gunting lebih dalam lalu merobek daging kaki tersebut. seperti seorang jagal di tempat penyembelihan hewan. Ia merobek daging hingga ke bagian terdalam.
Bahkan semua termangu melihat kelakuan Hara yang terlihat berbeda. Dia terlihat sadis dan tega. Tidak nampak Hara yang lemah lembut. Tatapan matanya tajam dan fokus ke satu titik luka yang dia bedah. Selayaknya dokter yang sudah mahir.
Hara memasukkan jari telunjuknya untuk mengorek-ngorek isi daging mencari keberadaan peluru. Tangan satunya ia gunakan menahan gunting agar tetap menancap untuk membuat posisi daging tetap terbuka
Ia merasakan peluru itu, ia menemukannya. Tapi ia kesulitan menarik peluru tersebut. Dengan sedikit tenaga ia menarik gunting di tangan kirinya untuk membuat sayatan lebih lebar lagi.
"mmh awwhh" Philo sudah tidak sanggup melihat adegan itu, ia memalingkan wajah.
"ngiiiluuu" ucap Kalya yang juga merasa tidak tega. Mereka berdua memilih memalingkan wajah.
"kau menemukannya ?" tanya Galan.
Hara tidak menjawab. Ia masih fokus. Ia harus memastikan yang ia tarik benar-benar peluru bukan tulang atau bagian tubuh lain.
"hufff" Hara mengehembuskan napas lega karena berhasil mengangkat peluru itu. ia memberikannya pada Galan.
Hara menutup luka dengan menjahitnya.
"udah ?"tanya Philo yang berbalik untuk melihat peluru tersebut.
Ia memperhatikan peluru di tangan Galan. "untung Galan bawa gunting dan benang medis, beda ya kalo kotak P3K punya orang awam dan dokter"
"bukannya beda Philo ya emang orang awam gak punya dan gak tahu cara makenya kalaupun punya" ucap Kalya yang ikut berbalik melihat peluru yang berlumuran darah.
Hara membersihkan tangannya dengan daun-daun lalu mengusap dengan kapas alkohol.
"abis ini kita jalan cari jalan pulang dan semoga ketemu danau lagi" ucap Baga ketika tidak tega melihat Hara yang membersihkan tangannya hanya dengan kapas alkohol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amazing Camping (the secret of ecology)
Ficção CientíficaBaga, Galan, Philo, Xena, Kalya dan Hara berkemah di Gunung. Ketika mereka merapikan tenda untuk pulang tiba-tiba sekawanan babi hutan menyerang tenda mereka. Saking paniknya semua berlari ke sembarang arah, membuat mereka terpisah dan hilang di da...