Bugh
Xena dan Baga dikejutkan dengan seekor hewan jatuh tepat didepannya. Mereka seketika mundur karena takut jika hewan ini berbahaya. Tapi Baga berhenti ketika ia sadar hewan itu tidak kunjung bergerak.
"tunggu tunggu" Baga mendekati hewan tersebut.
Hewan berbulu cokelat kemerahan dengan garis emas pada ekornya. Memiliki pola cokelat yang unik. Tungkai, wajah dan perut berwarna emas.
Perlahan tangan Baga bergerak menyentuh hewan tersebut. Hewan itu tidak memberikan perlawanan sedikitpun. Badannya melemas ketika Baga mengubahnya ke posisi terlentang. Baga membulatkan mata lebar. Ia tidak menyangka bisa menemukan hewan ini disini.
"astaga" ucap Baga.
"why ? kau kenal dia ?" tanya Xena.
"Kanguru pohon goodfellow" ucap Baga antusias.
"lehernya, Ga lehernya terjerat. Kakinya juga" Xena menunjukkan leher dan kaki kanguru.
Baga segera menggendong hewan tersebut dengan hati-hati. Mereka berdua bergegas ke semak-semak tempat mereka berteduh semalam. Dengan panik Baga menendang-nendang pantat Galan untuk membangunkan dia yang masih tidur.
Xena duduk disamping Galan membangunkannya. "Lan Galan bangun"
Mendengar keributan membuat yang lain ikut bangun kecuali Philo. Hara dan Kalya mengucek mata menyadarkan diri.
Perlahan Galan juga bangun, dengan raut kesal Galan memandang Xena dengan keheranan. Kenapa Xena memberikan tatapan menyedihkan itu. Pikir Galan.
"Lan tolong obatin dia" ucap Baga yang masih berdiri menggendong kanguru.
Sontak Galan membuka mata lebar. Memperhatikan atas hingga bawah meneliti tubuh Xena. "mana yang sakit ?" tanya Galan pada Xena.
"kangurunya," Xena menunjuk hewan yang dibawa Baga.
"kanguru ?" ucap Galan.
Baga merebahkan kanguru di hadapan Galan menujukkan bagian-bagian yang terluka. Seutas tali yang kuat menjerat kaki dan tangan kanguru itu. Galan mengeluarkan obat-obatan miliknya.
Hara mendekat ikut memperhatikan "apa dia masih bernapas ?"
"detak jantungnya melemah" jawab Galan.
Hara memeriksa bagian kaki kanguru. Hara meringis tidak tega melihat kaki kanguru yang memperlihatkan luka baru dengan darah masih segar.
"kita harus kerja sama Ga, kamu bisa bantu Galan lepaskan jeratan ini. tali ini begitu kuat" Hara memberi saran.
"kita lepaskan dengan korek api" ucap Baga.
"bulunya bisa ikut terbakar" kata Xena.
Mereka semua diam mencari cara lain.
"tapi mungkin kita bisa sembuhkan sedikit kulitnya yang terbakar" ucap Galan yang memandang Hara meminta persetujuan Hara atas kata 'kita' yang dia ucapkan. Apakah Hara juga punya pikiran yang sama.
"iya " jawab Hara,
Galan mengeluarkan korek api dan memberikannya pada Baga. Galan menarik tali untuk merenggangkan dari kulit leher kanguru. Baga mulai mendekatkan korek, 10 detik korek itu membakar tali itu belum sepenuhnya lepas. Bahkan tangan Galan yang menahan tali sudah kepanasan. Mereka menghentikan sebentar aktivitas tersebut.
Mereka mencoba lagi. Kali ini butuh waktu yang cukup lama. Sebanyak tiga kali pengulangan baru mereka berhasil melepas tali tersebut. Hara segera mengambil alih membersihkan darah dan luka luka. Menjahit bagian yang terluka. Hara bahkan tidak pernah belajar mengenai kedokteran hewan. Dia sudah terlatih mencoba melakukan yang terbaik, bukan menyerah dan pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amazing Camping (the secret of ecology)
Ciencia FicciónBaga, Galan, Philo, Xena, Kalya dan Hara berkemah di Gunung. Ketika mereka merapikan tenda untuk pulang tiba-tiba sekawanan babi hutan menyerang tenda mereka. Saking paniknya semua berlari ke sembarang arah, membuat mereka terpisah dan hilang di da...