안녕하세요 여러분
Gimana kabarnya nih? Semoga tetap sehat dan baik-baik aja ya. Aamiin.
Happy sunday and happy reading semua.
💚💚💚
Shaeron duduk di hadapan Dirly. Kini mereka ada di warung tenda yang menjual ayam penyet kesukaan Shaeron dan Eommanya. Awalnya Shaeron iseng mengajak laki-laki itu ke warung langganannya yang ternyata diterima baik oleh laki-laki itu.
"Makanan di sini enak, bersih juga kok, dan pastinya murah. Gue suka ajak Aca ke sini juga dan dia suka" kata Shaeron saat mata Dirly sibuk mengintai sekelilingnya.
"Kaki lo masih sakit?" tanya Dirly saat Shaeron tanpa sengaja mengadu kesakitan karena kakinya terkantuk kaki meja.
Shaeron menggeleng sebagai jawaban. "Kesleo gitu bukan masalah besar kok, lo tau kan gue ini atlit taekwondo?! Tadi gue teriak soalnya kepentok meja, kaget jadi teriak, bukan sakit" jawabnya dengan senyum lebar andalannya.
Dirly menganggukkan kepalanya pelan bertanda mengerti. Dirly kira kaki gadis itu sakit karena barusaja beberapa jam lalu kaki itu kesleo namun Shaeron sudah membawanya berjalan cukup jauh.
Mengingat lagi sebelumnya mereka berjalan dari rumah Dirly ke rumahnya, meskipun di tengah jalan mereka akhirnya memutuskan untuk naik bus yang kebetulan masih lewat. Tetap saja jarak dari rumah Dirly hingga naik bus cukup jauh.
"Oh ya gue boleh tanya suatu hal?" Dirly pun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Shaeron yang melihatnya pun mendengus. Laki-laki di depannya itu kalau sudah dalam mode diam akan sangat mengesalkan.
"Aca dipindahin ke Spanyol, kan?! Nanti dia di sana sama siapa?" tanya Shaeron yang membuat Dirly menahan senyumnya. Nampaknya gadis itu sangat mengkhawatirkan Varsha.
"Ada teman Papa sama Mama di sana, jangan khawatir" kata Dirly sebelum seseorang meletakkan makanan mereka di atas meja. Penyet ayam dan teh panas sangat cocok di makan malam hari seperti ini. Apalagi saat perut sedang keroncongan.
"Gue tanya doang kok" jawab Shaeron sebelum fokus kepada makanannya. "Enak nggak?" tanya Shaeron yang dijawab anggukan oleh Dirly. Shaeron tersenyum saat Dirly memakan makanan sederhana itu dengan tenang, bertanda laki-laki itu cukup menyukainya.
"Gue kadang bingung sama keluarga lo. Bisa dibilang kalian itu kaya banget kan ya sampai Om Revano aja punya rumah sakit sendiri. Tapi kalian hidupnya sederhana banget, makan di pinggir jalan gini aja kalian mau. Apalagi Bang Daxter, doyan banget dia" kata Shaeron terkekeh geli.
"Kak Athy juga suka banget ngajakin gue nyuri mangga di perumahan sebelah, padahal dia bisa tuh beli mangga sekebon" lanjutnya sebelum menyuapkan lagi makanan ke dalam mulutnya. "Kadang suka ngajakin gue belanja ke pasar terus nawar-nawar eh ujungnya dibeli pakai nominal awal bahkan kadang dilebihin. Padahal dia bisa tuh beli baju di mall. Mallnya aja bisa Kak Athy beli" Shaeron masih terkekeh dengan lucunya.
"Makan yang bener!" kata Dirly terdengar tegas yang membuat Shaeron segera mengunci mulut atau bisa saja Dirly mengamuk.
Setelah makan keduanya pun memutuskan untuk kembali pulang mengingat jam sudah akan menunjuk pukul sepuluh malam. Mereka kembali masih dengan berjalan kaki sambil menikmati lalu lalang manusia yang masih terbangun.
"Nama lo Dirly, ada artinya nggak? Seinget gue Aca pernah bilang kalau namanya Varsha artinya hujan, dia lahir pas lagi hujan di Paris" kata Shaeron tiba-tiba yang membuat Dirly menggeram.
Apakah gadis ini robot? Kenapa mulutnya tidak lelah untuk berbicara? Dan Dirly sangat tidak suka orang yang berisik semacam ini.
Tanpa menjawab, Dirly mempercepat langkahnya. Mau pulang dan meninggalkan gadis itu pun ia tak tega mengingat akan sangat berbahaya seorang gadis di rumah sendirian. Jadi jalan keluarnya hanya segera pulang ke rumah Shaeron dan segera menidurkan diri.
"Oi, lo budeg ya?" tanya Shaeron yang kini sudah berjalan dalam keadaan mundur, membuat Dirly menghentikan langkahnya dengan kesal. "Gue tanya sama lo, jadi jawab" kata Shaeron mengacuhkan wajah Dirly yang sudah keruh.
Dengan kesal Dirly melanjutkan langkahnya dan kembali Shaeron berjalan di depannya. Setengah berlari dengan keadaan mundur Shaeron pun terus bertanya apa arti nama laki-laki itu yang sebenarnya sangat muda ditemukan di internet.
"Arghhh..." hampir saja Shaeron terjengkang ke belakang, untung saja Dirly berhasil menariknya hingga kini wajah mereka cukup dekat. Bahkan hidung keduanya telah saling menempel, salah bergerak mereka akan segera berciuman.
Dirly memiringkan kepalanya, Shaeron yang terkejut pun hanya bisa menutup matanya. Dalam hati Shaeron menguatkan hatinya, dia ikhlas kok kalau ciuman pertamanya adalah Dirly. Ikhlas banget malahan.
"Cinta" Shaeron membuka matanya, menatap dalam manik sebening madu itu. "Nama gue artinya cinta" bisik Dirly di depan bibir Shaeron sebelum melepaskan pelukannya dengan kasar dan berlalu.
Shaeron tersentak tak percaya. Bisa-bisanya dia dipermainkan oleh lelaki tua itu. Dia sudah menyiapkan diri kenapa malah ditinggalkan seperti ini? Benar-benar mengesalkan!
💚💚💚
What do you think about this part? Do you like it or nah?
Satu kata untuk Shaeron?
Satu kata untuk Dirly?
Satu kata untuk part ini?
See you soon guyss
Much love💚
이지우👰🏻
7 Februari 2021🌱
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince✔
RomanceMy Ice Prince *** Dirly Areza Nugraha, laki-laki 25 tahun yang merupakan anak sulung dari pasangan Revano Ilyasa Nugraha dan Arini Aida Utama. Muda, tampan, cerdas, berwibawa, dan kaya membuatnya digandrungi banyak wanita. Namun begitu, seperti Papa...