My Ice Prince - 69

3.1K 383 8
                                    

Happy reading semuanya.

💚💚💚

Rombongan Shaeron mulai memasuki Molokai Forest, mereka tidak menyewa tour guide karena Lucca, Zucca, dan Eliza memang sudah sangat tau jalur mana saja yang akan mereka lalui. Ketiganya memang sangat suka berpetualang masuk ke dalam hutan semacam ini.

"Licin. Hati-hati" jantung Shaeron mau copot rasanya saat mendengar Zucca membuka suaranya untuk pertama kali sambil mencengkram lengannya. Tadi dia hampir saja terpeleset dan masuk ke dalam rawa-rawa.

"Thank you" dan ya tentu saja Zucca langsung melengos tanpa menjawab.

Jika kalian berpikir jika Dirly ataupun Raidon adalah makhluk paling dingin di dunia maka kalian salah. Lucca dan Zucca adalah pria paling dingin yang pernah Shaeron tau.

"Kalian harus fokus, jalannya kecil, jadi jangan sampai terpeleset. Siapa tau di dalam rawa-rawa ini ada ular berbahaya. Kita nggak pernah tau" Zucca berteriak nyaring di belakangnya yang berhasil membuat Shaeron meneguk ludahnya susah payah.

Memang saat awal masuk Molokai Forest tadi jalanannya masih berupa tanah becek namun cukup lebar. Tapi semakin ke dalam, hutannya semakin lebat yang membuat jalanan semakin mengecil dan kini jalan yang mereka lalui hanya berupa susunan balok-balok kayu yang hanya bisa dilalui oleh satu orang. Kalian harus memiliki keseimbangan yang bagus atau akan dengan mudah terpeleset.

"I told you to be careful, Shaeron!" sekali lagi Zucca menahan tubuhnya yang akan jatuh. Kali ini bukan sekedar rawa-rawa tapi jurang kawan-kawan.

Bagaimana Shaeron tidak gugup saat melewati jalan setapak yang menanjak dengan jurang di sebelah kanannya?!

"Tapi ini mengerikan!" Shaeron membela diri sambil menunjuk jurang yang dalam itu saat Zucca menatapnya tajam.

"Jika kamu jatuh ke sana, kamu hanya akan patah tulang! Tidak akan mati!" katanya yang membuat Shaeron ingin memukul kepala laki-laki tampan itu.

Hanya patah tulang katanya?! Dengan kesal Shaeron meninggalkan Zucca yang hanya bisa menghela nafas.

Setelah melalui jalan setapak, menanjak, licin, dengan jurang itu, rombongan pun kembali menemukan jalan yang luas dan berupa tanah yang sedikit basah. Shaeron bersyukur dalam hati jika dia masih bisa hidup setelah melewati jalan setan itu.

Saat begini Shaeron bertanya-tanya, apa yang membuat banyak orang sangat suka menjelajahi hutan yang gelap dan penuh bahaya semacam ini?!

"Kita akan turun sedikit, setelah itu kita bisa main di dalam air" Eliza berkata nyaring yang membuat Shaeron bersorak. Dari yang ia lihat di video-video yang ada di youtube, sungai di dalam hutan masih sangat alami dengan air yang sangat-sangat jernih dan segar. Shaeron tidak sabar untuk sampai di sana.

"Bang" Shaeron memutuskan untuk menempel kepada Dirly karena sejak tadi laki-laki itu sibuk menjaga Varsha yang ya cerobohnya lebih dari dirinya.

Jika dilihat-lihat begini Dirly, Daxter, Athena, dan Raidon benar-benar sosok saudara yang mengagumkan. Lihatlah bagaimana mereka yang selalu menempel kepada Varsha untuk menjaga gadis itu dari bahaya. Dirly bahkan melupakannya dan Daxter juga melupakan Jovanka.

"Kenapa?" Dirly merangkulnya namun dengan pandangan yang tak lepas dari Varsha, padahal gadis itu sudah diapit oleh Athena dan Raidon.

"Tadi Kak Zucca ngomong sama aku" adunya yang membuat Dirly menoleh.

"Oh ya?"

"Iya, tapi galak" seketika itu juga Dirly terbahak. "Kan pas lewat jurang tadi aku mau jatuh soalnya takut, itu jurangnya kan dalam, eh Kak Zucca malah bilang 'Kamu hanya akan patah tulang, nggak akan mati' kan nyebelin" dan Dirly semakin tertawa dibuatnya.

My Ice Prince✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang