Selamat siang semuanya.
Happy weekend and happy reading semuanya.
💛💛💛
Shaeron tersenyum lebar saat Varsha membukakan pintu rumahnya dengan wajah malas. Hal yang tidak pernah Shaeron lihat sebelumnya, wajah Varsha yang tanpa senyuman. Namun begitu melihatnya, gadis itu langsung menghambur memeluknya dan menangis sejadi-jadinya yang membuat semua orang rumah langsung berdiri melingkarinya.
"Kamu akhirnya ke sini hueee..." hanya kalimat itu yang berulang kali Varsha katakan sejak hampir lima menit yang lalu. Pelukan gadis itu benar-benar erat yang membuat Shaeron segera membalas tak kalah erat.
"Ca, malu ah udah gede nangis" kata Shaeron yang diacuhkan oleh Varsha. Varsha tetap menangis, bahkan semakin keras. "Aca, Sayang, gue udah baik-baik aja kok. Lo jangan nangis lagi dong, kalau lo nangis nanti gue ikutan nangis nih" kata Shaeron lagi yang kali ini berhasil membuat Varsha menahan suara tangisannya.
Varsha menatap wajah Shaeron dengan dalam yang membuat Shaeron segera memunculkan senyum lebarnya. Bukannya tenang, tangis Varsha kembali terdengar dan lagi-lagi gadis itu memeluk Shaeron.
"Hueee... akhirnya aku lihat senyum kamu lagi, Le!" katanya yang membuat perasaan Shaeron menghangat.
Benar, gadis dalam pelukannya ini adalah malaikat. Benar-benar malaikat yang dikirim Tuhan untuknya saat malaikatnya yang lain harus berjauhan dengannya untuk bekerja.
Tuhan benar-benar mencintainya karena selalu memberikannya malaikat pelindung yang selalu membuatnya bahagia.
"Varsha, ayo Ale-nya diajak masuk dong" suara Arini langsung membuat Varsha menarik Shaeron masuk ke dalam rumahnya. Namun bukannya menuju ruang tengah untuk mengobrol bersama, Varsha malah membawa Shaeron menaiki tangga menuju kamarnya.
"Ca, pacar Abang mau kamu ajak ke mana?" Dirly berteriak yang membuat keluarganya menahan senyum.
Sejak kapan Dirly menjadi laki-laki yang posesif begini? Sepertinya ini baru pertama kalinya.
"ABANG DIAM AJA!" balas Varsha berteriak yang membuat Dirly mendengus. Raidon pun tiba-tiba merangkulnya dan mendudukkannya di hadapan Athena.
"Jadi, Bang Dirly, gimana ceritanya Ale udah baik-baik aja?" tanya Athena dengan mata menyipit tajam seperti sedang benar-benar mengintrogasi tersangka.
"Appanya ke rumah..."
"Kok bisa?! Kim gimana? Dia nggak papa kan?! Atau itu wanita tua bau tanah yang maksa? Gimana, Bang?! Abang cerita-cerita dong jangan diam aja! Bang Dirly ih cerita sama Mama!" Arini bertanya heboh sambil mendudukkan diri di sebelah sang anak sulung yang nampak tertekan. Wanita itu bahkan sudah merangkul lengan Dirly yang membuat Revano terkekeh.
"Gimana Abang mau cerita kalau Mama nyerocos kayak gitu" kata Athena yang membuat Arini memelototinya tajam. "Iya Mama maaf" lanjut Athena sambil memamerkan deretan giginya yang tertata rapi.
"Kemarin Eomma nggak sengaja dengar obrolan aku sama Shaeron, Shaeron mau ketemu dan peluk Appanya sekali. Dan nggak tau gimana ceritanya Eomma berhasil bawa Appa pulang tanpa Neneknya Shaeron. Aku juga nggak begitu tau apa yang mereka bicarakan selama Appa di rumah mereka, tapi kelihatannya semuanya sudah membaik. Aku berpikir gitu karena aku lihat Shaeron udah baik-baik aja dan Eomma juga kelihatan nggak tertekan saat ada Appa di sana" kata Dirly panjang lebar sambil menerawang jauh.
Dirly dengan tiba-tiba memutar tubuhnya menatap Arini yang membuat wanita itu menatap suami dan kedua anaknya yang lain seperti bertanya 'Kenapa ini anak lihatin gue?' yang dijawab gedikan bahu oleh ketiganya.
"Mama kan dekat sama Eomma, bisa dong Mama tanyain ke Eomma apa yang sebenarnya terjadi?!" katanya yang membuat Arini langsung bangkit dari duduknya untuk mengambil ponsel miliknya.
Sepuluh menit setelah itu Arini kembali datang dan kembali duduk di tempatnya. Semua orang menatapnya dengan tatapan kepo termasuk suaminya, yang membuat Arini tersenyum dengan liciknya.
"Kalau mau dengar cerita Mama, malam ini kita makan di luar ya, Pa?! Mama lagi malas masak nih" katanya yang langsung diangguki oleh Revano tanpa perlawanan. Padahal biasanya laki-laki itu tidak mau makan jika bukan masakan Arini.
"Jadi Kim sama suaminya..."
"Mantan suami, Ma" kembali Dirly mengoreksi.
"Iya mantan suami, begitu maksud Mama" katanya sambil menatap Dirly dengan senyum anehnya. "Mereka udah baikan. Kim nggak cerita banyak, tapi katanya mereka akan berusaha untuk rujuk lagi. Mama nggak habis pikir gimana bisa Kim mau sama laki-laki yang udah ninggalin dia. Ini laki-lakinya juga udah nikah loh, Bang Dirly?!" kata Arini menggebu.
"Terus? Nanti Kak Ale gimana, Ma? Rai nggak mau ya Kak Ale disakiti lagi sama wanita tua bau tanah itu! Rai juga nggak mau Tante Kim disakiti lagi!" kata Rai yang diangguki oleh Athena.
"Mama juga nggak tau, Dek, gimana kelanjutannya. Mama nggak bisa terlalu ikut campur masalah Tante Kim dan mantan suaminya. Bagaimanapun juga kami cuma teman, Mama nggak bisa mengatur Tante Kim untuk gini atau gitu. Kamu paham kan?!" katanya yang diangguki oleh Raidon.
"Ale sama Eomma akan baik-baik aja kok" suara itu membuat semuanya menoleh dan menemukan Shaeron di ujung tangga, menatap mereka dengan senyum manisnya.
Dengan cepat Shaeron berjalan mendekati mereka dan berakhir dengan memeluk mereka satu persatu. "Terima kasih udah peduli sama Ale dan Eomma. Ale janji, Ale akan baik-baik aja dan akan jaga Eomma sebaik mungkin" katanya. Arini pun kembali memeluk Shaeron dan mengecupi puncak kepalanya.
"Mama sayang sama kamu, Nak. Kalau ada apa-apa jangan sungkan bilang sama Mama dan Papa. Kamu adalah putri kecil kami, jadi Mama mohon jangan pernah sedih lagi ya" kata Arini yang diangguki oleh Shaeron.
"See?! Kamu sudah layak jadi istri aku, Shaeron Nugraha" kata Dirly yang berhasil membuat wajah Shaeron memerah.
💛💛💛
Gimana menurut kalian part ini? Suka nggak? Kalau suka jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote and comments ya.
See you soon.
Much love💚
Effe👰♀️
12 September 2021🌱
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince✔
RomanceMy Ice Prince *** Dirly Areza Nugraha, laki-laki 25 tahun yang merupakan anak sulung dari pasangan Revano Ilyasa Nugraha dan Arini Aida Utama. Muda, tampan, cerdas, berwibawa, dan kaya membuatnya digandrungi banyak wanita. Namun begitu, seperti Papa...