My Ice Prince - 34

4.1K 564 27
                                    

Selamat hari Minggu semuanya dan selamat berbuka. Berbukalah dengan membaca ShaeLy hehehe...

Happy reading semuanya.

💜💜💜

Shaeron berdiri tegap sambil menatap tajam musuhnya. Mereka pernah bertemu beberapa kali di pertandingan dan Shaeron selalu menjadi pemenangnya. Meskipun begitu Shaeron tidak pernah meremehkan musuhnya. Bagaimanapun juga keadaan bisa berbalik bukan?!

"Kita bertemu lagi Shaeron Amaris Lee" katanya dengan senyum lebar seakan siap melawan Shaeron dan menumbangkannya. Shaeron terkejut sebentar karena gadis itu mengetahui nama lengkapnya.

Shaeron ingin membalas namun bodohnya adalah Shaeron tidak tau siapa nama gadis itu. Okay memang mereka sering menjadi lawan, namun Shaeron tidak pernah ambil pusing tentang musuhnya. Meskipun Shaeron kalah sekalipun, Shaeron tidak pernah menyimpan dendam.

Bukankah pertandingan memang seperti itu? Tentu saja harus ada yang kalah untuk menentukan siapa pemenangnya.

"Hehehe... Nice to meet you, Kak" kata Shaeron dengan cengiran lebar, tatapan garangnya sudah hilang yang membuat gadis di depannya mendengus kesal.

"Gue lebih muda setahun dari lo" katanya yang membuat Shaeron menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Lo melihat gue seremeh itu?" katanya lagi yang membuat Shaeron memutar bola matanya malas.

"Gue nggak tau karena gue nggak kepo sama kehidupan lo. Gue punya banyak pekerjaan yang jauh lebih penting daripada ngurusin lo" kata Shaeron sebelum mengencangkan sabuk hitamnya. "Langsung aja ke inti, gue capek banget mau bobok" dan Shaeron bisa melihat mata lawannya yang sudah berapi-api.

"Ini akan jadi sangat menarik. Ayo buat pertandingan terakhir ini menjadi kenangan terindah" kata Shaeron kepada dirinya sendiri.

Wasit mempersilahkan keduanya untuk bersalaman sebelum masing-masing dari mereka mulai mengenakan gump shield (pelindung gigi) dan head guard (pelindung kepala). Setelahnya mereka kembali berhadapan dan saling membungkuk memberi hormat. Tak lama setelah itu wasit pun memulai pertandingan.

Shaeron memasang kuda-kuda, enggan langsung memberikan perlawanan padahal waktu yang dimilikinya hanya sedikit. Lawannya memberi tendangan yang agresif, namun Shaeron selalu berhasil menghindar sehingga lawannya itu sama sekali tidak mendapatkan nilai.

Shaeron terkekeh saat musuhnya terlihat mengatur nafas. Salah sendiri gadis itu memberikan serangan beruntun berupa tendangan selama satu menit penuh sedangkan Shaeron hanya sibuk menghindar. Shaeron mengangkat kepalanya menatap papan poin. Poin masih sama-sama nol.

Melihat lawannya tengah lengah, Shaeron langsung memberikan tendangan tinggi yang tidak sempat dihindari oleh lawannya. Shaeron berteriak nyaring saat telapak kakinya berhasil mengenai kepala bagian belakang lawannya. Shaeron menatap Gamma yang berteriak bahagia di tepi arena.

"Bagus, Shaeron, pertahankan" Shaeron memberi semangat untuk dirinya sendiri. Tiga poin didapatkannya. Poin yang sangat sulit untuk didapatkan Shaeron akhirnya berhasil didapatkannya di pertandingan terakhirnya.

Pertandingan kembali dimulai, waktu tersisa empat puluh lima detik lagi sehingga Shaeron lebih agresif kali ini. Berulang kali melemparkan tendangan yang berhasil membuatnya mendapatkan dua poin lagi sehingga kini lima poin ia miliki sedangkan musuhnya belum mendapatkan poin sama sekali.

Babak pertama selesai. Mereka diberi waktu satu menit untuk beristirahat. Gamma langsung menariknya untuk duduk dan mulai memijat kakinya. Laki-laki itu juga memberinya air minum yang langsung diteguk Shaeron sebanyak mungkin.

My Ice Prince✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang