My Ice Prince - 36

4K 624 62
                                    

Hi semuanya selamat malam.

Maaf ya minggu lalu aku nggak bisa update karena aku sakit. Jadi aku harap kalian lebih jaga kesehatan lagi ya, jangan sampai sakit kayak aku.

Selamat membaca semua.

💚💚💚

Dirly Areza Nugraha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dirly Areza Nugraha

Dirly Areza Nugraha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shaeron Amarin Lee

💚💚💚

Dirly memutar tubuhnya membelakangi Shaeron, memijat keningnya yang terasa berdenyut nyeri. "Gue rasa sebuah kesalahan untuk menerima gadis kecil seperti lo di hidup gue. Lo belum terlalu dewasa untuk gue. Kita nggak cocok untuk bersama" katanya yang membuat Shaeron melotot.

"Lebih baik kita akhiri semuanya, Lee Shaeron, sebelum semuanya terlambat. Sebelum gue lebih menyayangi lo lebih dari ini" katanya sebelum berlalu namun dengan cepat Shaeron memeluk tubuh tinggi itu dari belakang. Tangis Shaeron pun tidak bisa terbendung lagi.

"Nggak. Nggak mau. Lo memang harus sayang sama gue lebih dari ini. Lo bahkan harus cinta sama gue karena kelak gue yang akan jadi istri lo" katanya yang membuat Dirly terkekeh.

"Istri? Gimana bisa dua orang asing menjadi suami istri?" kata-kata Dirly terdengar seperti ejekan yang membuat Shaeron semakin menangis.

"Gue nggak maksud bilang begitu, Bang Dirly. Gue nggak bermaksud. Demi Tuhan, lo sangat berarti di hidup gue" katanya terburu-buru mengambil posisi di depan Dirly dan menangkup wajah laki-laki itu.

"Gue cinta sama lo, laki-laki pertama dan terakhir buat gue cuma lo, nggak akan ada laki-laki lain di hidup gue" kata Shaeron sebelum berjinjit dan mendaratkan kecupan di bibir laki-laki itu.

"Pertandingan ini sangat berarti buat gue, Bang. Gue nggak bisa kalah apalagi meninggalkan semuanya begitu aja. Gue nggak bisa" Shaeron menyeka air matanya yang kembali meluruh. "Lo pun berharga, tapi pertandingan ini segalanya" Shaeron kali ini membiarkan air matanya meluruh, membuat Dirly menatapnya dalam-dalam.

"Sejak kecil gue sendirian, nggak punya teman karena gue aneh, gue kasar, dan gue miskin. Nggak ada orang yang bisa gue ajak berbagi, nggak ada orang yang bisa mendengar keluh kesah gue. Nggak ada, Bang. Lo tau gimana sakitnya? Sakit saat lo mau nangis tapi lo nggak bisa karena nggak ada tempat buat lo pulang dan berbagi cerita. Gue pendam semuanya sendiri, lo harus tau itu"

"Sampai saat gue SMA gue ketemu Varsha, dia kasih gue segalanya. Dia kasih gue teman, dia kasih gue kakak, dia kasih gue adik, dia kasih gue Ayah, dia kasih gue keluarga, dia kasih gue bahagia, dia kasih gue segalanya. Lo harus tau seberharga itu Varsha buat gue, Bang, sampai gue pengen menjadi bagian dari kalian. Bahkan gue pernah berpikir kalau kelak gue akan menikah sama Bang Daxter atau Raidon supaya gue bisa menjadi bagian dari kalian. Tapi gue nggak bisa, gue udah melihat mereka sebagai adik dan kakak buat gue"

"Sampai saat itu tiba, lo nolongin gue dari kejaran preman. Lo tau gimana bersyukurnya gue ketemu lo malam itu sampai gue tau lo kakaknya Varsha. Lo tau, gue merasa Tuhan begitu sayang sama gue karena udah mempertemukan gue dengan kalian. Lo nggak tau seberapa gue cinta sama lo, seberapa besar harapan gue untuk menjadi pendamping lo sampai nanti kita menua. Okay ini terdengar aneh karena gue bahkan masih tujuh belas. Tapi lo harus tau lo segalanya buat gue"

"Tapi di sisi lain ini pertandingan terakhir gue. Untuk sampai di titik ini sama sekali nggak mudah buat gue. Gue nggak pernah dapat dukungan dari siapapun karena mereka berpikir gue nggak bisa, gue terlalu lemah. Dan lo tau siapa satu-satunya orang yang mendukung gue? Kak Gamma. Dia yang selalu dukung gue, ngasih gue kepercayaan di saat yang lain bahkan mengolok-ngolok gue. Cuma dia yang selalu bilang kalau gue bisa, gue harus semangat supaya gue bisa membuktikan kalau apa yang mereka katakan itu salah"

"Pertandingan ini dan juga lo sama berharganya buat gue, Bang Dirly. Tapi saat di dalam tadi, pertandingan ini harus gue tempatkan di tempat yang jauh lebih tinggi dari lo. Karena setelah semua ini, gue nggak akan lagi merasakan hal itu. Gue tau kata-kata gue udah bikin lo kecewa, tapi itu cara satu-satunya supaya lo melepaskan gue untuk kembali ke arena"

Shaeron melepaskan tangannya di pipi Dirly sebelum menyeka air matanya kasar. "Gue memang masih terlalu muda dan belum dewasa, gue akui itu. Tapi yang harus lo tau, cinta gue sama lo nggak pernah main-main" Shaeron kembali menyeka air matanya dan tersenyum ke arah Dirly.

"Lo mau semuanya berakhir kan, Bang?" Shaeron nampak menggigit bibir bawahnya sebelum menghembuskan nafasnya kasar.

"Kita bahkan belum memulai apapun, apa yang harus diakhiri?" Shaeron kembali melemparkan senyum lebar andalannya.

Shaeron menggenggam tangan Dirly dan mengecup punggung tangan laki-laki itu cukup lama. "Tunggu gue jadi dewasa ya, Bang. Kalau terlalu lama, lo bisa pergi dan cari cewek lain. Tapi satu hal yang harus lo tau, gue akan selalu menjadikan lo sebagai laki-laki pertama dan terakhir buat gue" katanya sebelum berlalu meninggalkan Dirly yang membeku di tempatnya.

💚💚💚

Gimana part ini? Do you guys like it or nah?

Jangan lupa vote and commentsnya dong ya kalau suka.

Satu kata untuk Abang?

Satu kata untuk Ale-Ale?

See you soon.

Much love💚
이지우👰🏻
24 Mei 2021🌱

My Ice Prince✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang