大家好
ShaeLy kembali lagi. Semoga suka ya.
Happy reading semuanya.
💚💚💚
Gadis kecil berumur enam tahun itu nampak berlarian di halaman rumahnya yang cukup besar. Tak jauh darinya duduk Ayah dan Ibunya yang sedang memperhatikannya dengan senyum lebar. Gadis itu, Lee Saeron akhirnya duduk di antara Ayah dan Ibunya setelah lelah bermain.
"Eomma, Appa, kata Areum dia mau punya adik" kata Saeron dengan rajukannya yang lucu. "Aku juga mau. Di mana kita bisa membeli adik?" tanyanya dengan polos yang membuat kedua orang tuanya tertawa.
"Saeron-a, adik tidak bisa dibeli, Sayang" Lee Yongjoo, Ayah Saeron menjawab lembut sambil mengelus rambut hitam panjang Saeron. "Tapi dibuat" lanjutnya yang membuat Kim Byeol-yi, Ibu Saeron memukul bahu suaminya karena ucapan laki-laki itu yang membuatnya kesal.
"Dibuat? Menggunakan apa? Tepung, mentega, dan telur seperti Eomma biasanya memasak cake?" tanyanya lagi sambil menatap orang tuanya secara bergantian.
"No no no, bahannya khusus. Saeron-ni harus besar dulu baru bisa tau apa saja bahannya" kata Yongjoo lagi yang hanya bisa membuat Byol-yi memutar bola matanya malas.
"Seberapa besar, Appa?"
"Appa juga tidak tau. Kita lihat saja seberapa besar Saeron hingga Saeron bisa tau apa saja bahan untuk membuat adik" jawabnya yang menyudahi kekepoan Saeron. Gadis kecil itu kembali bangkit dari duduknya dan berlarian lagi memutari halaman rumahnya.
"Sampai kapan kita harus begini, Yongjoo-ni?! Aku bisa menahan hinaan Ibumu, tapi tidak untuk Saeron. Aku tidak bisa melihatnya dihina terus menerus" katanya sambil menatap Saeron yang kali ini sedang berguling-guling di atas rumput hijau nan tebal itu.
"Lihatlah bagaimana senyum cerah itu selalu ia tunjukkan kepada kita padahal kita sendiri tau jika di sana ia menyimpan banyak kesedihan. Demi Tuhan, Yongjoo, kau tidak hanya menyakitiku, tapi juga putrimu" kata Byeol-yi, kali ini wanita itu menatap suaminya dalam-dalam.
"Lalu aku harus apa, Kim, aku mencintaimu dan Saeron, aku tidak akan bisa kehilangan kalian. Jika bisa, aku akan meninggalkan Korea dan ikut bersamamu di negara lain. Di manapun itu asal ada kau dan putri kita, aku selalu merasa bahagia dan diberkati. Tapi kau tau sendiri, Ibuku tidak akan segan-segan untuk menyakiti Saeron jika aku sampai berani meninggalkan negara ini"
"Kalau begitu kau lakukan saja apa yang Ibumu minta" katanya yang membuat Yongjoo langsung mendekap istrinya erat-erat seakan ia akan kehilang wanita itu jika ia tidak memeluknya dengan erat.
"Ceraikan aku, Yongjoo-ni. Jauhkan aku dan Saeron darimu, lalu lupakan kami" lanjutnya yang membuat dekapan Yongjoo semakin mengerat.
"Aku bisa menahannya tapi tidak dengan Saeron, dia masih terlalu kecil. Aku mohon, jangan egois, ini bukan lagi tentang kita, tapi juga tentang putri kita satu-satunya. Dia terlalu berharga untuk disakiti" wanita itu mencoba melepaskan pelukan suaminya. Meskipun sulit, akhirnya ia berhasil melepaskan dekapan erat Lee Yongjoo.
"Maafkan aku sudah hadir di hidupmu, maaf sudah menghancurkan semua rencana yang sudah Ibumu atur untuk kebahagiaanmu. Maaf sudah membuat Ibumu membencimu, dan maaf sudah membuat perjodohanmu dengan Lee Jinkyeong batal. Maaf sudah membuatmu mencintaiku yang wanita biasa ini, maaf membuatmu mendapatkan banyak cacian dari klanmu. Maaf untuk segalanya, Lee Yongjoo" katanya sebelum membalik badannya dan berjalan mendekati putrinya.
"Lee Saeron"
"Ya, Eomma?"
"Saeron mau ikut Eomma ke Indonesia? Kita akan liburan di sana" kata Byeol-yi yang membuat senyum Saeron melebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince✔
RomanceMy Ice Prince *** Dirly Areza Nugraha, laki-laki 25 tahun yang merupakan anak sulung dari pasangan Revano Ilyasa Nugraha dan Arini Aida Utama. Muda, tampan, cerdas, berwibawa, dan kaya membuatnya digandrungi banyak wanita. Namun begitu, seperti Papa...