My Ice Prince - 24

4.5K 577 27
                                    

Holla guys selamat malam.

Gimana nih kabarnya? Senang nggak ketemu lagi sama ShaeLy? Kalau aku sih iya ya soalnya mereka gemoy sekali wkwkwk...

Happy reading semuanya.

💜💜💜

Shaeron memasuki bioskop bersama dengan Romeo, keduanya sudah membawa popcorn ukuran besar dan cola ukuran sedang yang sebelumnya sudah mereka beli. Entah ada angin apa atau memang mereka sedang beruntung, bioskop yang mereka datangi kembali memutar film keluaran 1996 itu.

"Aku yakin kamu akan suka sama film ini" kata Romeo dengan senyum mengembangnya. Shaeron hanya tersenyum sekilas karena dia malah yakin bahwa dia akan mual-mual di dalam sana. "16 dan 17" kata Romeo mengarahkan Shaeron menuju tempat duduk mereka dan Shaeron hanya menurut karena Romeo lah yang sebelumnya membeli tiket. Shaeron hanya datang dan duduk dengan anteng setelah ini.

Memang keluarga Varsha itu baik semua, entah kebaikan apa yang sudah Shaeron lakukan di kehidupan sebelumnya hingga dia dapat bertemu dengan Varsha dan keluarganya di kehidupan kali ini. Dan dia harap di kehidupan berikutnya dia dapat bertemu dengan Varsha kembali.

"Loh, Bang Dirly" Shaeron melongo saat melihat bangku di sebelah kanannya sudah diduduki oleh Dirly yang di sebelahnya lagi ada Juliet. Di pangkuan laki-laki itu sudah ada popcorn ukuran besar.

"Kalian di sini juga?! Aku ngajakin Dirly nonton soalnya aku dengar bioskop ini mutar film Romeo-Juliet" kata Juliet dengan senyum lebarnya yang cantik. Belum sempat Shaeron menjawab pertanyaan Juliet, Romeo sudah menarik Shaeron untuk duduk di tempatnya karena film akan segera diputar. Bisa-bisa dia dimarahi penonton lain jika masih  berdiri saat film diputar.

"Kesengajaan yang bagus, Kak" suara Dirly membuat Shaeron menoleh. Laki-laki itu berbicara kepada Juliet tanpa menatap wanita itu dan Juliet nampak terkekeh kecil.

"Lei mi piace" kata Juliet sambil melirik Shaeron yang membuat Dirly ikut meliriknya. Reflek Shaeron tersenyum lebar dengan konyolnya meskipun dia tak mengerti apa yang sedang keduanya bicarakan.

"Ck, sei pazzo" balas Dirly sebelum meminum colanya dan fokus kepada film berjudul Romeo-Juliet itu meskipun dia sudah menjadi korban Juliet untuk menonton film keluaran 1996 itu ribuan kali saat di Italia.

"Wah..." Dirly segera menoleh saat mendengar suara terkesiap Shaeron dalam suasana senyap. Untungnya tidak ada yang terganggu kecuali dirinya dan Romeo yang sudah menoleh ke arah gadis itu.

"Ceroboh!" kesal Dirly saat menemukan celana kain Shaeron sudah basah karena colanya yang tumpah. "Ke toilet sana" lanjut Dirly yang dijawab gelengan oleh Shaeron.

"Nggak mau, gue takut dimarahin" kata Shaeron yang dibenarkan oleh Dirly. Posisi mereka yang duduk di tengah jelasnya tidak akan mudah untuk mencari jalan keluar. Dirly menghela nafasnya sebelum meminta tisu basah kepada Juliet karena gadis itu tentu saja akan selalu membawa barang itu ke manapun Juliet pergi.

Romeo dan Juliet saling melempar senyum saat melihat Dirly yang dengan telaten membersihkan celana kain Shaeron yang basah. Sedangkan Shaeron hanya fokus menatap wajah serius Dirly yang selalu saja terlihat tampan di matanya.

"Dingin?" tanya Dirly sambil mendongak, mencoba menatap Shaeron dari dalam kegelapan. Bahkan kini jantung Dirly berdetak dengan cepat, takut tangannya salah memegang bagian tubuh Shaeron yang berakibat fatal. Namun melihat gadis itu yang anteng-anteng saja, rasanya Dirly tidak salah memegang apapun.

"아니. 전혀 춥지 않는데 (Ani. Jeonhyeo chubji anhneunde = Nggak kok, nggak dingin sama sekali)" jawab Shaeron yang membuat kening Dirly mengerut tidak paham. "Maksudnya gue nggak papa, nggak dingin" kata Shaeron yang diangguki oleh Dirly.

My Ice Prince✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang