My Ice Prince
***
Dirly Areza Nugraha, laki-laki 25 tahun yang merupakan anak sulung dari pasangan Revano Ilyasa Nugraha dan Arini Aida Utama. Muda, tampan, cerdas, berwibawa, dan kaya membuatnya digandrungi banyak wanita. Namun begitu, seperti Papa...
Hi #ShaeLySquad kembali lagi di ShaeLy After Married.
Hope you guys like this part and happy reading.
💚
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Shaeron menatap dalam orang-orang terkasihnya untuk terakhir kalinya sebelum berlalu memasuki pintu masuk penerbangan. Di sampingnya ada Dirly yang sedang merangkulnya, mencoba untuk menguatkan sang istri. Sedangkan di gendongannya, bayi berusia enam bulan itu sedang mengemut jari-jarinya dengan imutnya.
"Pa..." Shaeron memanggil lirih, menghentikan langkahnya. "Yakin?" tanya Shaeron dengan mata yang berkaca-kaca.
"Seharusnya aku yang tanya sama kamu, Sayang. Siap kembali mendatangi tempat yang dulu sempat menjadi mimpi buruk untuk kamu?" tanya Dirly sambil mengusap lembut surai hitam Shaeron.
Shaeron meneguk ludah susah payah. Sudah lebih dari tiga bulan Shaeron memikirkan keputusannya, keputusan untuk meninggalkan kehidupannya di Indonesia dan memulai hidup barunya di Korea Selatan.
Banyak yang telah Shaeron pertimbangkan selama ini. Pekerjaan suaminya, kehidupan orang-orang terkasihnya di Indonesia, keadaan orang tuanya yang sudah tua dan hidup sendiri di Korea, dan juga kehidupannya kelak di Korea bersama dengan Dirly dan Samudera.
Shaeron akui, untuk sekarang dia sangat ingin kembali ke Jeonju Lee Clan, karena di sana statusnya sangat terhormat, begitu juga dengan Samudera. Shaeron yakin tidak akan ada orang yang akan menyakitinya ataupun Samudera.
Kalaupun ada, mereka pasti akan menyesal karena satu-satunya keturunan murni Raja Lee Seong-gye, pendiri Joseon Dynasty telah tiada. Jika dirinya dan Samudera tiada, Jeonju Lee Clan harus bersiap-siap gulung tikar dari Korea Selatan.
"Shaeron, Sayang?" panggil Dirly yang membuat Shaeron keluar dari lamunanya.
Shaeron mengeratkan genggaman tangannya di tangan Dirly, mencoba mencari kekuatan dari laki-laki yang sangat dicintainya itu. "Aku siap, Pa." katanya sambil tersenyum tipis.
"Shaeron, ingat janjiku ke kamu," bisik Dirly setelah mendaratkan sebuat kecupan ringan di kening sang istri. "Aku akan membuat mimpi buruk itu lenyap dari hidup kamu. Aku dan Abang akan memberikan kenangan baru untuk kamu di tempat kelahiran kamu." tambah Dirly meyakinkan.
Shaeron menganggukkan kepalanya, ia sangat yakin jika kehadiran Dirly dan Samudera di hidupnya pasti akan menghapus semua kenangan buruk di masa kecilnya. Luka itu masih ada, namun seiring berjalannya waktu, Shaeron ingin ia menerima semuanya. Karena dengan luka itu, Shaeron bisa menghadapi dunia dengan jauh lebih kuat.
Setelah menaiki pesawat selama lebih dari tujuh jam, kini Shaeron, Dirly, dan Samudera sudah sampai di Bandar Udara Internasional Incheon-Seoul. Sebenarnya sudah cukup lama Eomma dan Appa tidak lagi tinggal di Seoul, mereka memutuskan untuk menghabiskan masa tua di Jeonju.
