My Ice Prince - Ekstra Part II

3.4K 365 17
                                    

Happy reading semuanya🥰

💙💙💙

Dirly Nugraha POV.

Aku mondar-mandir di ruanganku sejak lima belas menit yang lalu sambil menggigiti kuku tanganku. Bukan tanpa alasan aku melakukan hal bodoh ini. Tadi siang -tepatnya tiga jam yang lalu-, Varsha mengirimkan foto sosok Shaeron dalam balutan gaun pernikahan.

Ya, gaun pernikahan Shaeron yang akan ia gunakan seminggu lagi di acara pemberkatan pernikahan kami.

Aku baru membuka pesan adikku itu lima belas menit yang lalu, rasanya aku ingin segera terbang ke Spanyol dan membakar gaun pengantin itu karena sungguh bahu, dada, dan punggung indah Shaeron sangat terekspos saat menggunakan gaun itu.

Aku benar-benar tidak mau berbagi kecantikan Shaeron dengan laki-laki lain!!!

Sialan! Membayangkan Shaeron menggunakan gaun itu di pesta pernikahan kami dan menjadikan banyak laki-laki menyukainya membuatku ingin membalik meja kerjaku sekarang juga.

"Bang" panggilan dari kakak sepupuku, Delmore, membuat aku tersadar dari lamunanku yang dipenuhi api membara. "Lo kenapa? Kayak badmood gitu" lanjut Delmore setelah benar-benar berdiri di hadapanku.

"Nggak papa. Ada apa?" tanyaku sambil mencoba menenangkan diri. Tidak mungkin kan aku melampiaskan amarahku ini kepada Delmore? Bisa-bisa leherku digorok oleh Tante Andine.

"Kata Om Revano gue butuh tanda tangan lo buat transfer gue ke Utama Hospital" kata Delmore sambil meletakkan berkas-berkas kepindahannya di hadapanku.

Sekarang aku sudah mempunyai rumah sakitku sendiri yang aku beri nama Nugraha Hospital. Aku membangunnya tentu saja dengan bantuan Mama dan Papa. Di Nugraha Hospital aku menjabat sebagai kepala rumah sakit, ya meskipun aku masih terlalu muda untuk jabatan itu. Sedangkan Papa masih bertahan sebagai kepala rumah sakit di Utama Hospital hingga laki-laki di hadapanku ini siap memimpin rumah sakit keluarga besar kami itu.

Delmore Alexandre adalah kakak sepupuku yang anehnya usianya lebih mudah lima tahun dariku. Laki-laki ini sedang internship di Nugraha Hospital dan sekarang mungkin akan berpindah tugas ke Utama Hospital seperti apa yang diinginkan oleh Papaku. Mungkin Papa melakukan itu dengan maksud agar Delmore bisa mengetahui seluk beluk Utama Hospital sejak dini.

"Lo yakin nggak papa, Bang?" tanyanya lagi setelah aku menandatangani berkas-berkas miliknya. Sejak kembali ke Indonesia setahun lalu dan internship di sini, kami menjadi jauh lebih dekat.

"Gue nggak papa" kataku lagi yang membuat Delmore segera berlalu. Dia cukup mengenalku. Jika aku berkata tidak apa-apa, maka tandanya aku sedang tidak ingin bercerita kepadanya.

Setelah pintu kembali tertutup, aku segera membuka handphoneku. Shit! Pesanku belum dibaca! Oh, jangankan dibaca, dibuka oleh Shaeron saja belum, tandanya dia masih sibuk dengan pekerjaannya di sana.

Tring...

Satu pesan masuk yang berhasil membuatku buru-buru membukanya dan ya aku kembali mengumpat saat tau pesan itu dari Daxter, bukan dari Shaeron seperti apa yang aku harapkan.

Satu pesan masuk yang berhasil membuatku buru-buru membukanya dan ya aku kembali mengumpat saat tau pesan itu dari Daxter, bukan dari Shaeron seperti apa yang aku harapkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tersenyum kecil membaca balasan Daxter. Adik laki-lakiku yang paling bandel ini benar-benar berubah menjadi sosok laki-laki yang jauh lebih dewasa setelah quadruplets lahir dua tahun yang lalu. Sosoknya yang serampangan itu benar-benar berubah menjadi sosok yang lebih sabar dan bijaksana.

Ya Tuhan, aku benar-benar ingin segera menikahi Shaeron dan memiliki malaikat kecilku sendiri. Pasti sangat bahagia bisa menikah dengan pujaan hatiku sejak lima tahun yang lalu itu. Ditambah lagi bayi-bayi mungil yang akan Shaeron lahirkan.


Demi Tuhan, seminggu kenapa rasanya sangat lama sekali?!

Tring...

Shit! Gadis ini benar-benar menguji kesabaranku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shit! Gadis ini benar-benar menguji kesabaranku. Aku terus meneleponnya dan Shaeron juga terus mereject panggilan dariku. Tanpa babibu lagi aku segera melepas snelli kerjaku dan berlalu menuju parkiran mobil.

"Hello, tolong satu tiket ke Spanyol. Penerbangan paling awal hari ini" kataku tanpa menunggu jawaban dari sebrang sana. Ya, aku akan langsung terbang ke Spanyol saat ini juga. Untung saja aku sudah mengajukan cuti selama dua minggu penuh.

Meskipun aku menjabat sebagai kepala rumah sakit di Nugraha Hospital, aku tetap harus mengajukan izin agar pekerjaanku bisa dihandle oleh dokter spesialis yang lain. Aku tidak bisa main kabur dan mengambil libur sesering yang kalian bayangkan. Bagaimanapun juga aku sudah disumpah untuk bertanggungjawab penuh terhadap pasien-pasienku.

Aku sampai di bandara tiga puluh menit kemudian. Sesampainya di sana aku segera mengambil foto dan mengirimkannya kepada Shaeron. Bisa kalian tebak jika Shaeron langsung marah-marah dan menyuruhku membatalkan niatku untuk pergi ke Spanyol.

Jika biasanya aku menurut maka tidak untuk kali ini. Sungguh aku tidak suka Shaeron menggunakan gaun itu di hari special kami.

"Abang! Batalin nggak!" suara cempreng Shaeron menyapa pendengaranku tidak sampai sedetik setelah aku mengangkat panggilannya yang kesekian. Setelah mereject panggilannya beberapa kali, aku akhirnya memutuskan untuk mengangkat panggilannya kali ini karena ingin menikmati kemarahan Shaeron secara langsung.

"Aku batalin penerbangan aku dan kamu batalin beli gaun itu. Deal?" kataku yang membuatnya merengek di ujung sana.

"Abang aku suka gaun itu..."

"하지만 난 싫어요. 어떻게? (Hajiman nan sireoyo. Eotteoke? = Tapi aku nggak suka. Gimana dong?)" balasku menggodanya.

"Okay, deal. Aku nggak akan beli gaun itu. Jadi kamu ke sininya tetap sesuai jadwal, tiga hari lagi." putusnya yang membuat aku tersenyum lebar.

"Okay, see you..." belum selesai aku ucapkan kalimatku, Shaeron sudah memutuskan sambungan telepon kami yang berhasil membuat aku terkekeh.

💙💙💙

Tuhan, tolong pelihara rasa cinta ini agar terus mencintai Shaeron seorang. Tolong jaga hatiku agar hanya akan berdebar untuk Shaeron. Tolong jaga mataku agar terus hanya akan menatap seorang Shaeron, istriku. Tolong jaga diriku agar hanya dapat dimiliki oleh Shaeron.

Tuhan, disertai namamu, izinkan aku bahagia bersama dengan Shaeron dan putra-putri kami. Izinkan kami saling mengasihi hingga Kau mengambil nyawa kami kembali. Izinkan kami saling berbagi cinta dalam buaian kasihmu. Izinkan kami saling menjaga hingga kami menutup mata.

-Dirly Areza Nugraha-

💙💙💙

Much Love💚
Jiwoo Lee👰🏻‍♀️
07 Januari 2022🌱

My Ice Prince✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang