Happy reading semua.
💛💛💛
Setelah menaiki speedboat selama lima belas menit dari Waikiki Beach, rombongan pun telah sampai di pantai yang ada di pulau sebrang yaitu Kaupoa Beach. Pantai itu sangat sepi, hanya ada beberapa pengunjung saja, sangat berbeda dari Waikiki Beach yang benar-benar ramai.
"Kenapa di sini sepi?" tanya Shaeron sambil memegangi topi pantainya yang terus saja mencoba terbang meninggalkan kepalanya.
"Di sini banyak pantai yang jauh lebih indah, Le" kata Romeo sambil lalu. "Jadi nggak ada yang tertarik ke pantai ini. Yuk ke rumahku" ajaknya lagi yang membuat Shaeron terhenyak.
Sebenarnya berapa banyak rumah yang dimiliki oleh laki-laki itu?!
Shaeron yang berjalan paling belakang bersama Dirly dengan pelan menariki baju bagian belakang kekasihnya itu yang membuat Dirly menoleh menatapnya dengan pandangan bertanya.
"Kak Romeo kaya banget ya?" tanyanya yang membuat Dirly terkekeh.
"Semua anak Madre itu kaya" kata Dirly dengan lirih.
Romeo memang terlihat suka pamer namun sebenarnya tidak begitu, semua yang dia miliki sekarang tentu saja ia dapatkan dengan kerja kerasnya sendiri sejak masih muda. Meskipun Reyna kaya, anak-anaknya harus melakukan sesuatu dulu untuk mendapatkan uang.
"Oh, ya? Lebih kaya dari kamu?" tanya Shaeron yang diangguki oleh Dirly. "Kalau gitu aku sama Kak Romeo aja, terjamin hidupnya" lanjutnya yang membuat Dirly langsung mencubit pipi Shaeron gemas. Shaeron pun hanya bisa tertawa melihat wajah kesal Dirly yang benar-benar lucu.
"Dia playboy, Sayang" kata Dirly sambil menarik Shaeron masuk ke dalam rangkulannya.
"Ya nggak papa, kan aku nggak butuh orangnya, aku cuma butuh uangnya" lagi-lagi Dirly mencubit pipinya yang membuat Shaeron kembali terbahak. Menggoda Dirly itu sangat menyenangkan saudara-saudara. Cobalah sendiri.
"Welcome home" kata Romeo sambil menunjuk rumah sederhana di depannya. Okay ini bukan sederhana, tapi memang rumah ini jauh lebih kecil daripada mansion Romeo yang ada di Honolulu.
"Jadi pagi ini sampai jam sembilan nanti kita di sini dulu, bersih-bersih dan siap-siap. Setelah itu kita akan adventure ke Molokai Forest" kata Juliet yang berperan sebagai tour guide mereka. Semua hal dari tempat menginap, tempat makan, tempat wisata mana saja yang akan mereka kunjungi, dan lain-lainnya, Juliet yang mengatur semuanya.
"Sekarang kalian bisa milih mau main ke pantai atau istirahat dulu. Jam delapan harus udah kumpul di meja makan, kita makan untuk ngisi tenaga karena kita akan masuk ke hutan" lanjut Juliet yang diangguki oleh yang lainnya. Setelahnya semua orang pun berlalu memilih apa yang akan mereka lakukan.
"Kamu mau ngapain?" tanya Dirly yang mendapat gedikan bahu dari Shaeron. "Kita istirahat aja di teras belakang, gimana? Kalau jalan-jalan ke pantai nanti capek" katanya yang disetujui oleh Shaeron. Keduanya pun segera berlalu menuju bagian belakang rumah Romeo yang benar-benar menakjubkan itu.
"Cantik ya di sini, Bang" Shaeron pun memilih untuk duduk di pangkuan Dirly yang sudah lebih dulu merebahkan tubuhnya di kursi malas yang ada di teras belakang. Teras belakang rumah Romeo langsung menunjukkan pemandangan pantai yang sangat indah.
"Kalau kamu mau, aku bisa buatkan satu rumah di sini buat kamu" kata Dirly sambil memeluk tubuh mungil Shaeron dengan erat seakan-akan Shaeron bisa saja terbawa oleh angin pantai yang terasa hangat menerpa tubuh mereka.
"Buat apa? Kita mungkin akan jarang ke sini, Bang. Jangan buang-buang uang, lebih baik uangnya ditabung" kata Shaeron menggebu yang berhasil membuat Dirly mendaratkan kecupan ringan di pipi kanan wanitanya itu.
Tanpa aba-aba, dengan gerakan cepat Dirly membalik posisi mereka sehingga kini Shaeronlah yang merebahkan tubuhnya di kursi malas dengan Dirly yang mengungkungnya. Melihat hal itu Shaeron pun hanya bisa menghela nafasnya dalam-dalam. Dirly ini memang ada saja kelakuannya yang berhasil membuat Shaeron jantungan.
"뭐야? (Mwoya? = Apaan?)"
"Will you marry me?" dan plak... sebuah tabokan mendarat di punggung Dirly yang membuat keduanya mendongak dan menemukan Isabella di sana bersama dengan Juliet dan adiknya, Joanna.
"Kamu ngebet banget nikah" Joanna membuka suaranya sambil mendudukkan dirinya di kursi malas yang lain. Isabella menarik tubuh Dirly agar menjauhi Shaeron yang masih setia di posisinya.
"Dirly mah begitu, Na, bilangnya nggak suka, nyatanya sekarang bucin. Dulu bilangnya mau Shaeron kuliah dulu, kerja dulu, ngejar mimpinya dulu. Eh sekarang buru-buru mau diikat biar nggak kabur. Emang laki-laki itu susah ya" Juliet berbicara sambil mengambil duduk di sebelah Shaeron, mencegah Dirly untuk duduk dekat-dekat dengan kekasihnya.
Melihat suasana yang sangat mendukung untuk membullynya, Dirly pun memilih untuk kabur meninggalkan keempatnya. Tiga orang itu -Juliet, Isabella, dan Joanna- kalau sudah berkumpul pasti akan membully siapa saja yang bisa dibully. Namun begitu, kasta tertinggi perkumpulan di keluarga mereka tetap dipegang bobrok team yang anggotanya tentu saja kalian sudah tau sendiri.
"Dia masih ngebet ngajak nikah?" tanya Juliet saat Dirly sudah benar-benar hilang dari pandangan mereka. Shaeron pun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Dia terlalu sayang sama kamu, Shaeron, jadi ya begitu, posesif. Dirly selalu begitu kalau sama orang yang dia sayang" Joanna berkata seraya menepuk bahu Shaeron beberapa kali.
"Aku harap kamu bisa menentukan pilihan yang tepat karena bagaimanapun juga ini untuk masa depan kalian. Aku sebagai kakak cuma bisa dukung keputusan kalian, apapun itu" kata Isabella sambil mengelus puncak kepala Shaeron dengan sayang.
"Thank you, Kak" Shaeron pun memeluk Isabella dengan erat diikuti oleh Juliet, sedangkan Joanna hanya menatap ketiganya dengan senyum kecil.
"Terima kasih Tuhan sudah mempertemukan aku dengan orang-orang baik ini. Kedepannya aku berjanji bahwa aku akan selalu bersyukur apapun itu yang Kau berikan"
💛💛💛
What do you think about this part?
Jangan lupa untuk vote and comments ya.
See you soon.
Much love💚
Jiwoo👰🏻♀️
07 November 2021🌱
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prince✔
RomanceMy Ice Prince *** Dirly Areza Nugraha, laki-laki 25 tahun yang merupakan anak sulung dari pasangan Revano Ilyasa Nugraha dan Arini Aida Utama. Muda, tampan, cerdas, berwibawa, dan kaya membuatnya digandrungi banyak wanita. Namun begitu, seperti Papa...