My Ice Prince - 65

2.8K 402 10
                                    

Happy reading.

💚💚💚

Makan malam di mansion mewah Romeo yang diberinya nama Kahoku Kalino itu sangat meriah dengan guyonan Daxter, Athena, dan si tuan rumah, Romeo Utama. Jika ketiganya sudah berkumpul seperti ini maka alamat sudah suasana menjadi ambrul adul.

Sebenarnya squad mereka ada satu lagi yaitu Alanza de Leon, satu-satunya Princess of Spain saat ini. Namun sayang beribu sayang, gadis itu tidak bisa mengikuti liburan mereka kali ini.

"Besok jam enam pagi kita ke Waikiki Beach lihat sunrise" kata Juliet setelah makan malam mereka habis. Mereka semua masih duduk di meja makan dengan beberapa pelayan yang mulai membersihkan meja.

"Wah, pasti cantik" kata Shaeron berteriak antusias membuat yang lainnya tersenyum geli. Gadis muda itu memang sangat lucu dan polos di mata mereka.

"Kamu lebih cantik, Shaeron" suara Dirly tiba-tiba menyeruak yang membuat saudara-saudaranya menatap ke arahnya dengan pandangan tak percaya.

"헐! 대박! (Heol! Daebak! = Ya Tuhan! Keren!)" itu suara Romeo.

"惊人 (Jīngrén = Amazing)" itu suara Athena.

"Goblok, gue mau ngakak!" dan itu suara Daxter. Ketiganya mengatakannya secara bersamaan.

Dirly melengoskan kepalanya dengan wajah yang memerah sedangkan Shaeron sudah menunduk menyembunyikan wajahnya yang juga memerah. Athena, Daxter, dan Romeo terus memberikan kalimat-kalimat godaan yang membuat saudara-saudara mereka yang lain tertawa.

"Aku ke kamar dulu" karena jengah akhirnya Dirly pun bangkit dari duduknya dan berlalu menuju lift yang akan membawanya ke lantai tiga.

Setelah Dirly menghilang di balik pintu lift, Athena dan Daxter segera berpindah duduk di sebelah kanan dan kiri Shaeron.

"Abang suka menye-menye gitu, Le, kalau sama lo?" tanya Athena yang membuat wajah Shaeron semakin memerah. Dengan gerakan pelan, Shaeron menganggukkan kepalanya yang membuat Athena bersorak tak percaya.

"Wah ini tidak bisa dipercaya saudara-saudara. Kita harus mengabadikan ini di dalam sejarah percintaan seorang Dirly Areza Nugraha" Romeo membuka suaranya dengan wajah tak percaya.

"Sejak awal gue udah menduga kalau Dirly akan bucin akut ke Ale. Ingat nggak sih waktu dia pukul gue sampai bonyok cuma gara-gara Ale ada si apartemen gue?!" Romeo melanjutkan ceritanya dengan mendramatisir. Beberapa saudara mereka seperti Delmore dan Joanna sepertinya belum tau perkara yang satu itu.

"Kakak dipukul Bang Dirly? Beneran? Kok bisa?" tuh kan Joanna tidak tau tentang acara baku hantam di antara mereka.

"Iya. Padahal di sana ada Juliet sama Athena juga, cuma karena cemburunya terlalu buta jadi ya gitu nggak lihat kanan-kiri langsung aja Kakak ditonjok" Romeo meneruskan ceritanya dengan wajah yang dibuat semeyakinkan mungkin kalau saat itu Dirly benar-benar berubah menjadi sosok gila karena kecemburuannya.

"Shaeron..." panggilan itu sontak membuat Romeo menutup mulutnya rapat-rapat. Bisa bonyok lagi wajah tampannya kalau Dirly sampai tau dia membicarakannya.

"Ikut aku" kata Dirly cuek sambil lalu yang langsung membuat Shaeron bangkit dari duduknya.

Dengan gerakan cepat Athena menahan Shaeron yang akan berlalu yang membuat gadis itu menatap Athena bertanya-tanya.

"Rencana kedua kita, Le. Jangan terlalu penurut, lo harus bisa menjadi cewek yang mengendalikan Abang, bukan sebaliknya" kata Athena dengan wajah serius yang diangguki serius juga oleh Shaeron.

"Rencana apa?" tanya Daxter dengan wajah kepo begitu juga dengan saudara-saudaranya yang lain.

"Rahasia" kata Athena dengan senyum liciknya.

💚💚💚

Shaeron berjalan cepat menghampiri Dirly yang sudah lebih dulu sampai di halaman luas mansion Romeo. Laki-laki yang merupakan kekasihnya itu memunggunginya sehingga Shaeron berencana untuk mengejutkan Dirly. Namun siapa sangka, belum sempat Shaeron melakukan keisengannya Dirly sudah memutar tubuhnya untuk menatapnya.

"Nggak bawa jaket?" tanyanya yang dijawab gelengan oleh Shaeron. Seakan tau itu yang akan dilakukan Shaeron, Dirly tiba-tiba mengeluarkan jaketnya yang lain dan segera memakaikannya kepada sang kekasih.

"Mau ke mana?" Shaeron bertanya saat Dirly menggandeng tangannya sambil berjalan menuju gerbang utama mansion. "Udah malam loh, Bang" lanjutnya sambil mengeratkan jaket milik Dirly yang kebesaran di tubuh mungilnya.

"Jalan-jalan" jawabnya pendek tanpa menatap Shaeron. Shaeron hanya menurut saja, kapan lagi dia bisa jalan-jalan malam berdua dengan Dirly di Hawaii seperti ini.

Shaeron melebarkan senyumnya saat merasakan hembusan angin pantai yang menerbangkan helaian rambutnya. Mansion Romeo memang dekat dengan pantai sehingga berjalan sedikit saja mereka sudah sampai di pantai yang tidak terlalu ramai.

"Gimana menurut kamu? Hawaii indah?" tanya Dirly saat mereka sudah duduk di salah satu kursi panjang yang ada di tepi pantai.

"Heem. Rasanya kayak surga" jawab Shaeron sambil menatap Dirly dengan senyum lebarnya hingga matanya menghilang. Dirly yang melihatnya selalu merasa gemas dengan itu. Mata kekasihnya itu benar-benar sipit dan akan menghilang jika tertawa seperti ini.

"Kamu belum lihat keindahan Hawaii yang lain, Sayang. Selama di sini, akan aku tunjukkan semuanya ke kamu" katanya sambil mengusap pipi Shaeron dengan sayang.

Tanpa kata Shaeron pun memeluk Dirly dan menyandarkan kepalanya di dada kekasihnya. Dirly tanpa canggung pun membalas pelukan Shaeron sambil sesekali menyematkan kecupan di puncak kepalanya.

"Kalau aku menawari kamu kehidupan yang bahagia hanya dengan aku dan anak-anak kita kelak, apa kamu akan menerimanya?" tanya Dirly setelah lama hening yang membuat Shaeron mendongak menatap kekasihnya itu dalam-dalam.

"Maksud kamu?"

"Kita lupakan tentang keluarga kita, hanya kita berdua dan anak-anak kita" katanya lagi yang membuat kening Shaeron semakin mengerut tak paham.

"Maksud kamu apa sih, Bang? Yang jelas kalau ngomong" Shaeron pun menjauhkan tubuhnya dari Dirly dengan melepaskan pelukan mereka.

"Aku mau menawarkan kehidupan baru untuk kita. Hanya aku dan kamu, menikah dan hidup bersama di sini, Hawaii. Nggak ada Mama, Papa, atau adik-adik aku yang lain, juga nggak ada Eomma, Appa, dan Nenek kamu. Bagaimana?" kata Dirly yang membuat Shaeron tercekat. Dengan gerakan cepat gadis itu bangkit dari duduknya dan menatap Dirly nyalang.

"KAMU GILA!" teriak Shaeron tak habis pikir. "Kamu tau keluarga adalah segalanya buat aku. Nggak peduli itu Eomma, Appa, Halmeoni, atau Papa, Mama, dan yang lainnya, mereka berharga buat aku. Aku nggak mungkin bisa hidup tanpa mereka!" katanya penuh amarah.

"Kita bisa bentuk keluarga kecil kita sendiri, Shaeron..."

"Jelasin ke aku kenapa kamu bisa memikirkan hal segila ini?!" potong Shaeron yang membuat Dirly menghela nafasnya dalam-dalam.

"Aku takut kehilangan..."

"Berapa kali lagi aku harus bilang kalau kamu nggak akan pernah kehilangan aku, Dirly Nugraha! Kenapa kamu selalu ketakutan dengan sesuatu hal yang nggak penting kayak gini?!" Shaeron berkata berapi-api sebelum menghela nafasnya untuk meredakan emosinya.

"Seharusnya aku yang takut kehilangan kamu. Lihat kamu, Bang, kamu sempurna sedangkan aku memiliki banyak kekurangan" katanya sambil menatap Dirly dalam-dalam. "Aku mencintai kamu, kamu mimpiku, kamu hidupku, kamu juga tau kan yang satu itu?!" suara Shaeron pun melemah yang membuat Dirly segera mendekap kekasihnya itu.

"Aku terlalu mencintai kamu, Shaeron, oleh karena itu aku selalu merasa takut kehilangan kamu. Lebih dari kamu, aku jauh mencintai kamu, Shaeron" bisiknya lirih sambil menciumi puncak kepala kekasihnya.

"Aku mencintai kamu, Shaeron Nugaraha. Lebih dalam dari yang kamu pikirkan. Lebih besar dari yang kamu lihat"

💚💚💚

Much love💚
Jiwoo Lee👰🏻‍♀️
24 Oktober 2021🌱

My Ice Prince✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang