My Ice Prince - 53

2.9K 458 33
                                    

Hi hi selamat malam semuanya.

Semoga kalian suka sama part ini ya. Dan jangan lupa untuk meninggalkan jejak dengan vote and comments.

Happy reading semuanya.

💛💛💛

Shaeron menuangkan teh hangat ke cangkir masing-masing orang yang ada di ruangan tersebut. Mereka adalah Eommanya dan keluarga besar Dirly. Setelah pesta ulang tahunnya yang ke tujuh-belas tahun usai jam sembilan malam, mereka melanjutkan pesta yang sudah direncanakan oleh Daxter dan Athena sedemikian rupa.

"Thank you" Shaeron mengangguk canggung saat Jovanka, istri Daxter menatapnya dengan senyum tipis. Wanita itu sangat cantik dan dewasa, jangankan laki-laki, Shaeron saja merasa terpesona sejak pertama kali ia melihat wanita itu beberapa bulan yang lalu.

"Shaeron, kamu nggak papa?" Jovanka bertanya sambil menyentuh lengannya yang membuat tubuh Shaeron bagaikan tersengat listrik. "Kamu kenapa?" lagi Jovanka bertanya, kali ini mengundang tatapan dari semua orang yang ada di sana.

"Ng... nggak papa, Kak. Aku cuma... cuma terpesona sama Kakak. Kak Jo cantik banget malam ini eh enggak biasanya juga Kakak cantik kok" kata Shaeron dengan tatapan yang tidak lepas dari wajah Jovanka yang membuat semua orang tertawa termasuk Jovanka.

Jovanka menepuk bahunya sekilas dengan senyum lembut yang membuat Shaeron segera berlalu untuk menuangkan teh ke cangkir yang lainnya.

Saat Shaeron di dekat Lucca dan Zucca yang duduk mengapit Eliza, tangan Shaeron mendingin. Kedua laki-laki itu hanya diam dan menatapnya tajam, nampak menunggunya menuangkan teh ke cangkir mereka.

"Kami tidak memakan orang, Adik ipar" kata Lucca yang membuat Shaeron meringis menunjukkan gigi-giginya yang tertata rapi. Kembali orang-orang yang ada di sana dibuat tertawa melihat kelakuan Shaeron yang sangat absurd.

Melihat tangan Shaeron yang bergetar, Dirly akhirnya bangkit dari duduknya dan membantu Shaeron menuangkan teh ke cangkir triplets yang membuatnya mendapatkan sorakan dari saudara-saudaranya.

Mengacuhkannya, Dirly malah menarik Shaeron untuk masuk ke dalam rangkulannya untuk berdiri tepat di hadapan Kimberly yang menatapnya bertanya-tanya.

"Eomma, I want to take your daughter to be my wife, may I?" katanya yang membuat Kim menutup mulutnya karena terkejut begitu juga dengan yang lain.

Tapi tidak dengan Revano yang menatapnya dengan senyum bangga. Tentu saja Revano tau, karena Dirly tidak bisa menyembunyikan apapun dari Papanya itu.

"Kamu yakin, Dirly? Shaeron, anak Eomma banyak sekali kekurangannya" kata Kim yang membuat Shaeron mengerucutkan bibirnya. Bukannya memuji anaknya, Kim malah mengatainya. Sekarang Shaeron tau darimana mulut lemesnya berasal, tentu saja dari Eommanya ini.

Dirly tersenyum tipis sebelum menatap Shaeron dalam-dalam. "Seharusnya Eomma tanya itu ke Shaeron. Apa benar dia yakin mau menikah sama aku?! Laki-laki yang cuek, dingin, kaku, nggak romantis, dan nyebelin. Apa dia siap selamanya hidup dengan laki-laki seperti aku ini?!"

Tanpa kata Shaeron menganggukkan kepalanya, seakan mengatakan jika dia siap hidup dengan Dirly. Ia siap terikat dengan laki-laki dingin nan menyebalkan ini selama sisa hidupnya.

"Kalau Eomma bertanya apakah aku yakin, maka jawaban aku adalah yakin sekali" Dirly pun kembali menatap Kim dengan senyum manisnya.

"Shaeron adalah wanita pertama yang berani masuk ke dalam kehidupanku dengan begitu dalam. Masuk dengan seenaknya tanpa memberi peringatan. Dia berjalan sangat jauh meskipun dia tidak tau, apakah di dalam sana dia akan baik-baik saja atau mati secara perlahan"

"Shaeron adalah wanita pertama yang mau berbagi semuanya denganku. Bahkan di saat aku acuh, dia terus mencoba menggapaiku. Dia selalu melakukan apapun tanpa berpikir, yang dia tau hanya tujuannya harus dia capai, termasuk hatiku. Dan semuanya tidak sia-sia, dia berhasil menguasaiku. Bukan hanya mengambil cinta dan perhatianku, tapi dia sudah merebut seluruh hidupku. Hingga kini dia, Shaeron Amaris Lee menjadi nafas untukku"

Dirly berjalan pelan mendekati Kim, berlutut di hadapan wanita itu dan menggenggam tangannya erat-erat. "Eomma, aku mencintai anakmu. Aku berjanji akan menjaganya dengan seluruh hidupku. Akan aku usahakan untuk selalu membuatnya tersenyum bahagia. Akan aku lakukan apapun untuknya, termasuk memberikan nyawaku untuknya" Dirly pun menghapus air mata yang mengalir di pipi wanita yang sudah melahirkan kekasihnya itu.

"Eomma, dengan nama Tuhan aku meminta putrimu untuk aku nikahi secepatnya setelah ia lulus. Apa Eomma mengizinkan?" tanyanya yang membuat semua orang kembali terkesiap.

"Eomma mengizinkannya, Eomma..."

"TIDAK BISA!"

Suara itu membuat semua orang menatap ke sumber suara. Mereka menatap orang yang datang itu dengan kening mengerut karena tidak mengenali siapa seorang wanita tua itu dan laki-laki yang lainnya. Jangan lupakan beberapa orang berpakaian serba hitam yang mereka duga sebagai pengawal dua orang yang berdiri paling depan.

"Cucuku, Lee Saeron tidak bisa menikah dengan orang sembarangan" kata wanita tua itu yang membuat semua orang terdiam.

"Lee Saeron adalah bagian dari Jeonju Lee Clan, keturunan langsung Raja Lee Seong-gye, pendiri Joseon Dynasty. Dia tidak bisa menikah dengan laki-laki di luar klan kami"

💛💛💛

Jeng jeng jeng...

Konfliknya baru mau dimulai nih hahaha... Kan nggak seru kalau tiba-tiba udah ending aja hehehe...

So gimana menurut kalian tentang part ini? Suka apa tidak nih sama part ini?

Baca juga next part ya karena ada yang mau aku jelaskan so see you on next part.

Much love💚
Jiwoo Lee👰🏻
19 Agustus 2021🌱

My Ice Prince✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang