"Ini ngapain sihh kita dikumpulin kek gini." Tanya Lia bingung.
"Tau gak jelas lu berdua." Jawab Kanaya menimpali.
"Buset dahh ini tuh kita berbaik hati mo ngrayain syukuran kecil-kecilan, anniversary gue sama lala yang ke 2."
"Ohh."
"Jahat banget Kanaya ihhh. Turut berbahagia kek."
"Okke yeeeee congrats ya." Ujar Kanaya memberi selamat dengan wajah datarnya seperti biasa.
"Dihhh ucapan selamat macam apa kaya gitu." Jawab Laila kesal.
"Ini Lang buat lo." Ujar Karin sembari memberikan teh hangat untuk Gilang.
"Pake repot-repot segala lu Rin Rin bikin ginian."
"Sekalian heheh."
Disaat yang lainnya tengah bersenang-senang, Kanaya hanya duduk sendirian sembari mendengarkan lagu nasionalnya dengan earphone nya. Lagu dengan vibes galau yang mendayu-dayu tentunya, lagu kebangsaan Kanaya.
"Rin gue boleh nanya sesuatu." Tanya Gilang kepada Karin.
"Bolehh lahh yakaliii nanya gak boleh. Mo nanya apaan emang?"
"Awal lo kenal sama Kanaya gimana Rin, dia orangnya kek gimana sihh."
"Kanaya?"
"Iya lah emang ada siapa lagi yang namanya Kanaya."
"Emmmmm yaa kenalan dulu.'
"Serius ihhh."
"Jangan deh jangan diseriusin belum siap gue."
"Apasihh Rin jokes lu gak sesuai umur dahh."
"Parahh banget."
"Gue sama Kanaya deket banget sihh, bestie sehidup semati lahh pokoknya, padahal dulu gue kenal dia tuh dari Lela ehh malah gue lebih akrab sama Kanaya. Gue juga bingung sihh."
"Mungkin karena dia sahabat yang baik kali ya, pengertian juga, apa adanya kalo suka ya suka kalo enggak ya enggak."
Gilang pun mendengarkan penuturan Karin dengan seksama.
"Awal gue kenal dia juga sama kek pas lu liat dia, judes cuek serem lahh pokoknya tapi setelah kenal...
"Ramah senyum?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn My Life
Teen FictionKeluarga harusnya menjadi tempat sandaran apabila kita terlalu lelah. Keluarga harusnya menjadi tempat bergantung apabila kita akan menyerah. Keluarga harusnya membawa ketenangan dan kedamaian. Hal yang terlihat normal bagi keluarga pada umumnya me...