Drama

348 35 8
                                    

Di parkiran fakultas Kanaya sudah terparkir mobil mewah milik Revan.

Bukan hanya mobil mewah tersebut yang menyilaukan mata, penampilan Revan memakai kaos hitam dengan celana jeans serta jaket kulit lengkap dengan sepatu converse dan kacamata hitam juga berhasil membuat semua mata tertuju ke arahnya.

Semua orang menduga-duga, siapa orang beruntung yang sedang ditunggu oleh pewaris Adhitama Group itu.

Beberapa waktu kemudian, Kanaya beserta Laila dan Karin keluar dari kelasnya dan melewati parkiran. Pasalnya parkiran tersebut memang terletak di depan fakultas, jadi mau tidak mau pasti akan dilewati jika mereka hendak keluar dari fakultas.

"Ada apaan sih rame-rame." Tanya Laila penasaran sambil mencoba mengintip siapa yang tengah menjadi kerumunan banyak orang.

"Paling juga konten uwu gak penting, udahh biarin aja." Jawab Kanaya malas lalu mempercepat langkahnya tanpa melihat ke arah kerumunan.

Saat Revan menyadari kehadiran Kanaya, ia langsung memanggil Kanaya dan buru-buru berjalan menghampirinya.

"Gue gak salah denger kan yaa?"  Ucap Kanaya saat mengetahui ada seseorang yang memanggilnya.

Kanaya pun menoleh ke arah sumber suara. Dan betapa terkejutnya dia, melihat siapa yang memanggilnya tadi.

"Mau ngapain lagi anjir nih bocah." Gumam Kanaya dalam hati.

"Sayang kok pergi duluan sihh, aku udah nunggu kamu dari tadi lho. Besok aku harus pergi jadi sekarang mau pamitan." Ucap Revan manja dan langsung memeluk Kanaya yang membuat Kanaya membelalakan matanya tidak percaya saking kagetnya.

"What the hell, nih bocah gilak yaa." Gumam Kanaya dalam hati frustasi.

Kanaya yang tersadar akan lamunannya pun berusaha melepaskan diri dari Revan namun Revan malah memeluknya lebih erat.

Bahkan dengan kurangajarnya setelah dia berbuat seperti itu kepada Kanaya dan menghebohkan satu fakultas, Revan malah langsung pamit dan berlalu pergi begitu saja dengan mudahnya.

Gimana satu fakultas tidak heboh coba. Kenyataan Revan menunggu seseorang saja, sudah berhasil menimbulkan keirian para fansnya. Apalagi ditambah dengan aksi Revan memeluk seseorang tersebut dan memanggilnya sayang dengan lantang. Bukan hanya sekadar tatapan iri lagi yang Kanaya dapatkan kali ini, semua tatapan yang tertuju ke arah Kanaya adalah tatapan tidak suka serta ancaman pembunuhan yang amat menyeramkan.

Kanaya pun langsung bergegas pergi meninggalkan kampus menuju kosannya dan diikuti kedua sahabatnya di belakang.

Sesampainya di kosan

"Lu berdua ngapain ikut kesini." Tanya Kanaya baru sadar sedari tadi sahabatnya mengikutinya.

"Kita butuh penjelasan soal kejadian tadi Nay." Jawab Karin tegas.

"Btw emang dia beneran pacar lo Nay." Tanya Laila penasaran.

"Amit-amit anjir, bayanginnya aja ogah gue." Ucap Kanaya benar-benar muak.

"Trus kok bisa gitu tadi." Tanya Laila lagi.

"Ahhhh tauahh gak ngerti gue, tuhh bocah maksudnya apaan." Jawab Kanaya frustasi sembari mengacak-acak rambutnya kasar.

"Heol trending twitter lo Nay, liat nih liat." Ucap Karin seraya menunjukan ponselnya.

Saat Kanaya hampir membanting ponsel Karin karena emosi, lengannya berhasil ditahan oleh Karin.

"Buset hp gue nihhh mohon maap, emosi sih emosi jan banting banting juga tapi." Ucap Karin lalu mengamankan ponselnya dari jangkauan Kanaya.

"Duhhhhhh, gue harus gimanaa donggg elahhh." Tanya Kanaya frustasi.

Damn My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang