Tawaran

342 33 0
                                    

Di basecamp biasanya Revan, Gilang dan Ian berkumpul.

"Lang lu satu fakultas sama cewek itu kan?" Tanya Revan.

"Cewek siapa?" Tanya Gilang bingung tidak mengerti maksud perkatan Revan.

"Cewek kedai itu, Kanaya." Jawab Revan singkat.

"Anjayyy ngapain lu Van tiba-tiba nanyain Kanaya, tumben-tumbenan lo tertarik sama cewek." Ledek Ian.

"Menurut lo gue gak normal." Jawab Revan ketus.

"Bercanda elahhh gitu aja baper." Ucap Ian tidak berani memancing Revan lagi.

"Iya gue sefakultas, kenapa Van?" Tanya Gilang.

"Gue nitip ini, harus lo kasih ke dia langsung bukan orang lain." Pinta Revan tegas.

"Ada bayarannya gak." Ucap Gilang.

"Lo mau apa aja dahh gue kasih." Ucap Revan dengan entengnya.

"Okke setuju." Jawab Gilang.

"Gue gue gimana Van, gue dapet apa." Tanya Ian iri.

"Dapet angan-angan Yan." Jawab Revan ketus yang berhasil membuat Gilang tertawa puas dengan raut wajah Ian.

Keesokan harinya, Gilang mencari-cari keberadaan Kanaya dari pagi. Setelah lama mencari, akhirnya ia melihat Kanaya di kantin. Gilang pun langsung menghampirinya.

"Hai Nay." Sapa Gilang tiba-tiba dan langsung duduk di meja Kanaya dan Karin yang sedang makan siang di kantin.

Karin yang tidak percaya dia bisa sedekat itu dengan Gilang pun membelalakkan matanya terkejut.

"Ohh ini pasti karin yaa, hai karin." Ucap Gilang menyapa Karin ramah.

Mau mati saja yang dirasakan oleh Karin. Debaran jantungnya juga sangat tidak bersahabat saat itu. Mungkin Gilang yang berada di dekatnya juga menyadarinya pasti.

"Eeeee hai." Balas Karin canggung ralat amat sangat canggung bahkan.

"Ohhh yaa gue kesini cuma mau ngasih ini ke lo Nay." Ucap Gilang seraya memberikan surat untuk Kanaya.

Setelah memberikan surat kepada Kanaya dan berhasil membuat Karin baper setengah mati, Gilang pun berlalu pergi.

Karin yang mulai tersadar dari lamunannya pun langsung membanjiri Kanaya dengan ribuan pertanyaan.

"Duhhh satu-satu nanyanya gue pusing dengernya." Pinta Kanaya.

"Yaudah lo sendiri aja yang jelasin, gimana ceritanya lo bisa kenal sama Gilang, lo gak niat nikung gue kan." Ucap Karin seraya menatap penuh selidik ke arah Kanaya.

Kanaya pun menjelaskan awal mula dimana mereka bertemu. Ia juga tidak menyangka dan sama bingungnya darimana Gilang tau namanya. Karena seingat Kanaya dia tidak pernah menyebutkan namanya.

"Kok lo gak cerita sihhh pernah ketemu calon imam gue yaampun, kan detik itu juga langsung gue samperin kalo lo bilang hadehhh." Ucap Karin sedikit frustasi.

"Udah keburu dipecat juga gue yakalii gue sempet ngundang lo." Jawab Kanaya keceplosan. Pasalnya awalnya dia tidak berniat menceritakan kejadian setelahnya.

"Hahhhhh??? gimana-gimana???." Tanya Karin.

Mau tidak mau akhirnya Kanaya juga menceritakan kejadian setelahnya, kenapa ia bisa dipecat saat itu.

"Wait bentar, jadi lo ketemu juga sama temen-temennya Gilang yang hits itu, Revan Adhitama juga omg, beruntung banget sih lo Nay hueeee." Ucap Karin salah berempati.

Damn My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang