Pulang

260 26 18
                                    

"Kakekkkk." Teriak Kanaya heboh dari kejauhan dan langsung berlari menghampiri kakeknya serta memeluknya erat.

"Kakek Kanaya kangen banget sama kakek hueee." Ujar Kanaya manja.

"Kakek juga kangen banget kok sama cucu kakek yang paling cantik ini." Jawab Kakek Kanaya.

"Kek ayokkk pulang yukk, Kanaya laper."

"Uhhhh cucu kesayangan kakek laper, ayokk ayokk pulang. Lagian kamu ngapain nyusulin kakek kesini sihh? bukannya langsung ke rumah aja, tungguin di rumah, malah kesini." Ujar kakek Kanaya sembari memakaikan tudung kepalanya kepada Kanaya.

"Kan aku mau nya pulang ke rumah sama kakek, kita udah lama banget gak jalan bareng tauu." Ujar Kanaya sembari menggandeng lengan kakeknya posesif.

Kanaya dan kakeknya pun berjalan bersama menuju rumah. Semua mata menatap ke arah Kanaya dan kakeknya serta menyapa mereka ramah. Kanaya pun hanya membalas dengan senyuman dan anggukan kepala.

"Gimana kuliahnya? enak nggak?" Tanya Kakek Kanaya.

"Emmmm biasa aja, gak ada yang spesial." Ucap Kanaya tidak serius.

"Btw Ibu kemana kek?" Tanya Kanaya bingung karena rumahnya benar-benar sepi.

"Masih di pabrik kayanya, sore juga udah di rumah biasanya."

"Berarti kakek sendirian dong kalo ibu kerja."

"Yaa makanya kakek ke sawah, olahraga sekalian ketemu banyak temen disana."

"Hohhhh." Ujar Kanaya paham.

Kakek Kanaya pun memanaskan makanan untuk cucu kesayangannya itu yang merengek lapar.

Selama kakeknya di dapur, Kanaya hanya menatap sendu ke arah kakeknya. Ia baru menyadari ternyata kakeknya sudah semakin tua. Tubuh yang awalnya tegap kini sudah berangsur-angsur melemah. Wajah kakeknya juga sudah mulai terlihat banyak lipatan keriput yang membuat Kanaya begitu sedih. Kanaya baru sadar ia sudah terlalu lama pergi meninggalkan kakeknya.

Saat Kanaya mengamati kakeknya, tanpa ia sadari air matanya pun ikut jatuh.

"Kakek kita makan mie ayam Pak Narto aja yukkk, gak usah kakek panasin makanannya." Ajak Kanaya memaksa kakeknya keluar.

Mereka berdua pun menikmati jalan berduaan bersama dan makan bersama di salah satu kedai mie ayam dekat rumahnya.

"Kek itu cucunya gak mau dijodohin sama anak saya aja, lumayan ganteng itu lho anak saya si Ridho kalo dibandingin sama anak kampung sini." Ledek Pak Narto.

Kakek Kanaya pun menanggapi ledekan balik Pak Narto.

"Coba tanya anaknya langsung aja nihh mumpung ada orangnya, kalo cocok mahh langsung dahh kita pasang tenda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Coba tanya anaknya langsung aja nihh mumpung ada orangnya, kalo cocok mahh langsung dahh kita pasang tenda." Ujar Kakek Kanaya sembari tersenyum menahan tawa ke arah Kanaya.

Damn My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang