Ragu

161 24 0
                                    

"Lo yakin lo biasa aja denger Rendy punya pacar karena lo cuma kagum sama dia bukan karena perasaan lo yang emang udah biasa aja karena udah ada orang lain di hati lo"

Entah kenapa ucapan Karin berhasil membuat Kanaya kepikiran sepanjang hari dan terus terngiang-ngiang di kepala Kanaya.

"Lo udah gilakk Nay fix lo gilakkk."

"Gak gak mungkin."

"Yakali gue suka sama dia."

"Ahhhhh gak mungkin."

Ujar Kanaya sibuk sendiri dengan pikirannya. Sampai-sampai ia tidak sadar orang yang tengah ia pikirkan berada tepat di depannya.

"Lo itu bisa gak sih gak usah muncul di kehidupan gue. Lo gak bosen gak ada kerjaan lain?? Gak di dunia nyata gak dipikiran gue lo mulu yang muncul anjir."

"Jadi lo mikirin gue." Ledek Revan dengan tersenyum bangga.

Kanaya pun tersedak baru menyadari ucapannya.

"Enggak."

"Tadi lo bilang lo mikirin gue."

"Salah denger lo."

"Masa sih." Jawab Revan dengan amat sangat menyebalkan.

"Apaan sih." Jawab balik Kanaya sembari mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Kok lo gak berani natep gue."

"Berani kok, kata siapa gak berani." Ujar Kanaya sembari menatap balik Revan.

Revan pun mendekatkan wajahnya ke arah Kanaya yang membuat Kanaya mengerjabkan matanya beberapa kali salting.

"Ekhm." Kanaya pun menelan ludahnya dan menjauhkan dirinya dari Revan.

"Halo Karin oh iya iya bentar gue keluar dulu ya gak kedengeran disini." Ucap Kanaya tiba-tiba, berpura-pura sedang menerima telpon dari Karin. Padahal tidak ada panggilan dari siapapun. Jangankan panggilan, pesan saja satupun juga tidak muncul saat itu.

Sedangkan Revan hanya tertawa puas melihat sikap Kanaya yang tengah gugup karena dirinya.

Di luar minimarket, Kanaya pun mengacak-acak rambutnya frustasi dan mencoba menata kembali pikirannya lalu masuk kembali ke dalam setelah dirasa sudah tidak ada kehadiran Revan.

Siangnya Kanaya pergi ke kampus guna memulai perkuliahan perdananya di semester ini.

Bahkan setelah hampir berbulan-bulan libur dan perkuliahan baru dimulai kembali, seperti biasa Kanaya juga telat pada hari pertamanya. Sepertinya memang suatu ketidakmungkinan Kanaya bisa berubah.

Sesampainya di kelas, teman-teman Kanaya lain pun menggoda Kanaya.

"Ini kalo Kanaya udah dateng mah fix banget Dosennya bentar lagi masuk." Ledek Ditho salah satu teman sekelas mereka.

Kanaya pun hanya tersenyum singkat menanggapi candaan Ditho.

"Buset mata lo kenapa? Abis ngeronda dimana lu?" Ledek Karin.

"Iya Nay lu gak tidur berapa hari dahh sampe tuh mata persis kek panda gitu." Tanya Laila menimpali.

"Hhhh rasa-rasanya gue udah gilak beneran dahh." Jawab Kanaya tidak ada daya tenaga sembari membenamkan wajahnya ke meja.

Damn My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang