Hubungan baru

224 27 4
                                    

Karena rengekan Karin akhirnya Kanaya mau menginap di rumah Karin. Kebetulan keluarga Karin tengah pergi jadi dia berada di rumah sendirian.

"Nay mau makan apa?" Tanya Karin menanyakan menu sarapan kepada Kanaya namun Kanaya malah asyik dengan dunianya sendiri.

"Nay yuhuu." Ujar Karin lagi.

Kanaya pun terkesiap kaget.

"Apa sih Rin ngagetin aja lo."

"Lahh lu pagi-pagi buta udah nglamun aja, kesambet baru tau rasa lho."

Kanaya pun hanya menghela napasnya malas.

"Kenapasihh ada masalah apaan?"

Dan lagi-lagi Kanaya hanya menghela napasnya.

"Gara-gara Revan yaa?"

"Stres bat gue, rasa-rasanya pengen gue tenggelemin tuh orang ke danau aslii."

"Lagian lo nya mau-mau aja diajak kencan."

"Siapa yang kencan sihh astaga, orang gue nemenin dia milihin kado buat nyokapnya."

"Gilakkk gak nyangka gue, hubungan kalian udah seserius itu? Lo sampe mau nemenin Revan milih kado buat nyokapnya."

"Gak usah mikir yang enggak-enggak." Jawab Kanaya sembari menoyor kepala Karin.

"Dihh bocil songong bat toyor-toyor."

"Lagian lo ngeselin." Jawab kanaya.

"Suka kali dia sama lo, jan benci-benci Nay, benci sama cinta beda tipis lho katanya. KATANYAA." Kata Karin sembari menegaskan kata KATANYA.

"Amit amit dahh, udah udah cukup mending lo bantuin gue, pikirin cara biar tuh fans-fans barbar gak ngira2 itu gue mulu."

"Ya kan itu emang lo."

"Ahh tauah lu mah tidak memberi solusi malah bikin pusing."

"Emmmm gimana yaa." Pikir Karin sejenak memikirkan jalan keluar untuk permasalahan Kanaya.

1 detik

2 detik

3 detik

"Ohhh lo warnain aja rambut lo Nay, kan foto lo juga dari belakang kan paling yang keliatan juga rambut sama postur badan. Kalo postur badan ya kan gak mungkin lo bisa tinggi udah lewat masanya, nah yang paling memungkinkan untuk diubah
ya rambut." Saran Karin sembari menghina Kanaya yang pendek padahal dirinya juga tidak jauh berbeda.

"Bener sih omongan lo tapi kok gue kesel ya dengernya."

"Hehehe yaudah mau gak, santuy gue jago kok warnain rambut. Tinggal pilih mejikuhibiniu lo mau yang mana."

"Lo kira pelangi mejikuhibiniu."

Karin pun hanya tertawa.

"Warna apa aja dah yang netral pokoknya biar gak keliatan itu gue."

"Okkee." Ujar Karin mengiyakan sembari tersenyum simpul.

Damn My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang