Cemburu

324 29 0
                                    

"Wahhhh bener-bener nihh cewek!!!

"Bisa bisanya telpon dari cowok seganteng gue gak diangkat hhhh."

"Revan WOYYYY Revan Adhitama ini yang nelpon astaga."

"Gilakk dahh seumur-umur baru pertama kali ini gue nelpon orang dicuekin najis, lima kali anjir gue nelpon hhhh."Gerutu Revan kepada dirinya sendiri sembari mondar-mandir kesana kemari tidak jelas.

Pasalnya biasanya saat Revan menelpon seseorang, maka dalam hitungan detik orang tersebut pasti akan langsung mengangkatnya. Atau jika memang tidak tau, pasti yang ditelpon oleh Revan akan segera menelponnya balik setelah mengetahui Revan menelpon.

Tapi malam ini karena seorang Kanaya, Revan menjadi uring-uringan tidak karuan.

Awalnya Revan berpikiran positif, mungkin Kanaya sedang berada di kamar mandi. Jadi ia menunggu selama 10 menit, lalu menelponnya lagi, namun tetap tidak ada balasan. Masih tidak diangkat, Revan tetap berpikiran positif, mungkin Kanaya sedang berada di luar dan ponselnya tertinggal di kosan. Ia pun menunggu kembali 15 menit dan kemudian menelponnya lagi dan sama masih tetap tidak ada jawaban dari Kanaya. Masih belum mau menyerah, 20 menit kemudian ia mencoba menelponnya kembali, namun tetap sama telponnya tetap diabaikan oleh Kanaya. Percobaan terakhir, Revan mencoba menelpon nomor Kanaya berharap akan ada balasan, namun sama tetap tidak ada tanda-tanda jawaban dari Kanaya.

Revan yang amat sangat kesal malam itu pun kemudian menghubungi teman-temannya untuk berkumpul di tempat biasa guna menjernihkan pikirannya.

Sesampainya di basecamp tempat ia biasa berkumpul, suasana hati Revan benar-benar suram karena seorang Kanaya. Revan hanya terduduk termenung sembari melihat ponselnya, masih berharap Kanaya mau menelponnya. Gilang dan Ian yang melihat kelakuan aneh temannya itu pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya bingung.

Setelah cukup lama membiarkan Revan sibuk dengan pikirannya, akhirnya Ian pun memberanikan diri bertanya pada Revan.

"Ngapa lu Van? dicoret dari ahli waris Adhitama yaa?" Tanya Ian peka, sahabatnya sedang tidak baik baik saja dengan nada meledek.

"Kalo misalnya nihhh, misal ya misal, ini cerita temen gue, jadi dia nelpon cewek tapi cewek itu gak ngangkat itu kenapa ya?" Tanya Revan serius.

"Ohhhhh, telpon lo gak diangkat sama cewek?" Tanya Ian balik.

"Temen gue, budeg lu ya."

"Hhhhhh temen lo yang mana?? semua temen lo aja gue kenal, emang lo pernah tertarik sama kehidupan asmara temen lo, lo yang dari jaman orok kenal sama kita aja gak pernah peduli. Sok-sokan nanyain masalah temen." Ujar Ian tidak percaya.

"Ya adalah pokoknya, yaudah sih tinggal jawab elahhh apa susahnya."

"Emmmm, menurut pengalaman gue nih yaa, yang mantannya udah hampir mencapai 10 lebih dalam tahun ini, itu artinya dia muak sama lo."

"Muak???"

"Emmm atau mungkin lo kurang menarik Van?".

"What???"

"Ohhh dia kira phising kali semacam spam penipuan suara gitu kan lagi trend tuh akhir-akhir ini."

"Hhhhhh." Umpat Revan kesal.

"Tapi gue jadi kepo, cewek model kayagimana yang bisa bikin seorang Revan Adhitama uring-uringan gak jelas kek gini." Ujar Ian penasaran.

"Paling juga Kanaya, siapa lagi, kemaren kan juga gini nih bocah." Sahut Gilang tiba-tiba.

"Wadaww sudah mulai tertarik dia bung." Ledek Ian yang ditanggapi dengan tatapan malas oleh Revan.

"Btw nihh sebagai teman lo yang baik, gue mau ngasih saran ke lo Van."

Damn My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang